[Book Review] Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi


Sebulan terakhir ini saya bertekad kuat ingin memperbaiki keuangan pribadi serta rumah tangga saya. Apa pasal? karena anak pertama saya sudah masuk SMP, anak kedua dan ketiga saya pun punya pengeluaran tambahan baru. Sementara kondisinya, saya sudah sejak enam bulan terakhir memutuskan menjadi  Work At Home Mom (WAHM) yang tentu saja penghasilannya (belum) sebanyak saat masih kantoran. Jujur saja saya kelimpungan dengan segala pengeluaran yang tiba-tiba membengkak dan penghasilan yang justru berkurang. (Cat: berkurang secara materi ya, namun di sisi lain begitu banyak hal bertambah, seperti kualitas hubungan dengan anak-anak, suami, dll ;p).

Saya pun menyiapkan beragam senjata demi situasi finansial yang lebih baik di tahun depan, dari menjual sebagian barang tak terpakai (sekalian beberes dan ternyata saya punya banyak peralatan rumah tangga cukup mahal yang teronggok di gudang), semakin getol mencari tambahan salah satunya lewat blogging dan bantu-bantu sampingannya suami juga yaitu sebagai wedding photographer, serta belajar mengenai cara mengelola keuangan dari berbagai sumber, salah satunya adalah lewat buku "Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi" karya Herlina P Dewi, seorang praktisi keuangan dan CEO penerbit favorit saya, Stiletto Book.

Berikut adalah review mengenai buku yang baru saja saya baca ini, semoga bermanfaat buat mama-mama lainnya yang sedang berusaha menata kembali keuangannya. Ganbatte!


Judul : Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi

Penulis : Herlina P. Dewi - Praktisi keuangan dan CEO Penerbit Stiletto Book

Tebal : 215 halaman

Penerbit : Stiletto Book


KUIS KENALI DIRIMU

Buku ini diawali dengan sebuah kuis berjudul 'Kuis Kenali Dirimu' di mana kita diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang nantinya akan membantu mengenali tipe-tipe kita. Apakah kita tergolong wanita yang bertipe boros, perhitungan, atau supertertib?

Dari hasil mengisi kuis tersebut saya masuk dalam tipe kedua yaitu tipe perhitungan, namun saya sadar bahwa tipe saya berubah sejak berhenti bekerja kantoran sekitar enam bulan lalu. Saat masih bekerja kantoran, saya termasuk dalam tipe boros, lho ...



PENTINGNYA MERENCANAKAN KEUANGAN PRIBADI

Setelah mengenali tipe diri sendiri, kita bisa beralih ke bab pertama yang bicara soal 'Pentingnya merencanakan Keuangan Pribadi'. Dalam bab ini mba Herlina mengajarkan Teknik Menyusun Anggaran.

Apakah selama ini kita merasa bahwa penghasilan kita tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bulanan? atau kita sering resah karena saldo tabungan berkurang dari hari ke hari?. Jika ya, artinya kita harus membuat anggaran bulanan agar kita tahu apa langkah selanjutnya yang harus ditempuh.

Dengan mengetahui anggaran bulanan, kita jadi bisa mengatur keuangan kita berapa pun penghasilan yang kita terima. Anggaran merupakan hal yang sangat penting dalam perencanaan keuangan karena anggaran merupakan rencana kita untuk mendeteksi berapa pemasukan dan pengeluaran bulanan serta menghitung selisih di antara keduanya.

Dalam bab pertama ini, kita akan belajar bagaimana cara menyusun anggaran dengan sangat rinci namun mudah, jadi tidak ada alasan malas membuat anggaran karena ribet :)



Bagi yang berencana atau sudah menikah, buku ini memiliki bahasan khusus, yaitu Mengelola Keuangan Suami-Istri. Ada satu bahasan yang paling saya sukai di bagian ini, yaitu 'Perlukah si Istri Bekerja?'. Bagaimana sebaiknya jika suami meminta istri untuk tidak bekerja atau justru si istri sendiri yang memilih untuk tidak bekerja?. Faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan jika ingin atau tidak ingin bekerja. Ada pula tip menghemat pengeluaran dan seterusnya.


MENGELOLA PEMASUKAN

Pada bab kedua, kita diajak untuk belajar bagaimana cara 'Mengelola Pemasukan'. Bagaimana agar kita merasa aman sepanjang bulan misalnya dengan membuat bujet bulanan, melunasi tagihan dan cicilan, mencatat setiap dana yang kita pakai, dan seterusnya. Mengatur dompet juga merupakan hal yang penting misalnya dengan mensortir kartu kredit, menyusun uang kertas dan memisahkan uang koin.

Di bagian ini banyak tips yang kelihatannya sederhana namun berguna, misalnya tip untuk membawa foto bayi di dalam dompet. Memasukan foto bayi ke dalam dompet berpeluang membuat dompet kita kembali ketika hilang. Kenapa? dari sebuah study yang dilakukan oleh Universitas Hertfordshire terungkap bahwa dari 240 dompet yang hilang dan ditemukan oleh seseorang, 88 % dompet yang terdapat foto bayi dikembalikan kepada pemiliknya. Wahhh, fakta yang unik yaaa ...

Mencari penghasilan tambahan juga menjadi pokok bahasan dalam bab kedua ini. Di sini disebutkan bahwa memiliki usaha sampingan pasti akan menjadi jalan keluar yang sangat ideal. Selain menambah penghasilan, memiliki usaha sampingan juga banyak manfaatnya, seperti:

  • Bisa menambah jejaring dan pengalaman
  • Menyalurkan passion
  • atau justru membuang penat setelah seharian bekerja di kantor

Selanjutnya akan dipaparkan mengenai kemungkinan pekerjaan-pekerjaan sampingan yang bisa kita lakukan sesuai dengan kompetensi kita. Saat sudah menemukan yang cocok, kita dipandu untuk memikirkan beberapa hal penting seperti kapan harus memulai, strategi sukses menjalankan usaha sampingan tersebut hingga bagaimana mengatur waktunya. Asik, kan??

nah ...
Buat yang sedang terbelit utang, atau ingin terhindar dari utang, ada bagian khusus yang membahas soal ini. Dari beberapa langkah yang disarankan oleh penulis salah satunya adalah turunkan standar hidup dan saya sangat setuju dengan langkah ini, karena saya sudah membuktikannya. Saat berhenti bekerja kantoran dan hidup dengan satu penghasilan saja (gaji suami) saya langsung menurunkan standar hidup, sebagai contoh, saya tak lagi sering ngopi di coffee shop meski pun saya pecinta kopi. Saya hanya pergi ke coffee shop sesekali, untuk meeting dengan klien dan bertemu teman, itu pun tidak terlalu sering. Untuk tetap menikmati kopi, saya pun membeli mokapot yang memungkinkan saya untuk sering ngopi di rumah saja sambil ngobrol dengan suami. Lebih hemat dan bonusnya, lebih sering bertukar pikiran dengan suami :)


MENGELOLA PENGELUARAN

Dalam bab mengenai pengelolaan pengeluaran ini, kita diajak untuk mengubah kebiasaan belanja (duhh perlu banget inih! ;p). Eitsss, tapi jangan salah, kita bukannya diminta untuk berhenti belanja, kok, lagi pula namanya perempuan, kebutuhan yang satu ini memang agak-agak sulit untuk dicoret dari daftar kaann??. Kita hanya perlu punya strategi khusus dalam berbelanja agar keuangan tetap aman sampai akhir bulan.

Berikut ini bocoran tip agar kita tetap cerdas dalam membelanjakan uang:
1. Mendahulukan kebutuhan dibanding keinginan
2. Buat daftar belanja
3. Bawa uang tunai secukupnya
4. Manfaatkan program promo dan diskon
5. Makanlah terlebih dahulu sebelum berbelanja
6. Batasi waktu belanja
7. Pikirkan berkali-kali

Masih ada juga bahasan mengenai panduan membeli barang, pengeluaran 'nakal' perempuan, pengeluaran kartu kredit, hingga pengeluaran yang bisa dipangkas.

sesekali masih boleh lah ke coffee shop ;p

SAATNYA BERPIKIR TENTANG MASA DEPAN

"Sepertinya semua orang mengakui kalau kita, baik yang masih lajang atau pun yang sudah menikah, sangat dianjurkan untuk menyisihkan sebagian pendapatan kita di rekening tabungan. Paling tidak kita punya dana darurat yang sewaktu-waktu bisa kita gunakan kalau kepepet. Masa mau merepotkan orangtua terus? atau dikit-dikit nodong suami? Malu, kan :) "

Itu bunyi paragraf pertama dari bab ini. Benar, malu, kan? jadi saatnya perempuan untuk lebih serius memikirkan soal menabung, dana darurat hingga asuransi.

Buku ini juga mengajak kita mengenali tentang macam-macam produk investasi yang ada di pasaran, yaitu tabungan di bank, deposito di bank, saham, properti, emas, mata uang asing, obligasi serta barang-barang koleksi.


AMAN SEPANJANG TAHUN

Lalu buku ini akan ditutup oleh bab 'Aman Sepanjang Tahun' di mana isinya antara lain mengenai apa saja masalah keuangan itu dan bagaimana solusinya. Ada juga resolusi keuangan bulanan yang tentu saja akan membantu kita menata serta mengelola keuangan dengan lebih baik dan lebih baik lagi.

Bagaimana? makin penasaran untuk membaca bukunya secara langsung, kan?


***


16 comments

  1. wah, fakta ttg dompet hilangnya unik bgt yah. Ah, bener banget yah quotes ttg bisnis sampingannya. Tfs ta :)

    BalasHapus
  2. Selama ini aku cuma menabung biasa di bank, deposito, dan investasi emas. Kalau yang lain belum berani. Sepertinya aku butuh buku ini. Nice review, Mba. Tfs. :)

    BalasHapus
  3. Aku termasuk yang mana ya? Sudah berusaha mengatur keuangan tapi selalu ada pengeluaran tak terduga.

    BalasHapus
  4. nice review mb..
    maksih y sharingny

    BalasHapus
  5. Makasihhh mba Haya Aliya Zaki atas kunjungannya..

    iya sama mba, aku pun lagi pengen coba2 berinvestasi...

    BalasHapus
  6. @Nur Rochma, sama, namanya kebutuhan adaaa aja ya, hehehe..

    @suzie icus, sama-sama mbaaa..

    BalasHapus
  7. Ooo Mba Zata ini baru 6 bln jadi IRT, ya.
    Hehehe Sy awal2 jg gitu Mba dan sampai skrg malah blm berpenghasilan sendiri.

    Wah, ilmunya bagus tapi soal diskon itu lho, kdg bikin kalap. Hahaha.

    BalasHapus
  8. wah bukunya menarik untuk saya yang masih boros juga, kalo ke petani sering ngajarin untuk menulis anggaran, sekarang malah pembinanya yang belum melaksanakan hehe

    BalasHapus
  9. harus beli nih, cocok buat saya yang belum bisa mengatur keuangan :D

    BalasHapus
  10. ayooo mba Pipit, smeangattt :)

    iya baru 6 bulan gak kerja kantoran nih..

    BalasHapus
  11. mba evrinasp, iya bener ya kadang ngajarin orang lbh mudah tapi prakteknya huhuhuhu...

    BalasHapus
  12. @Chiisana Sekai, yuk, langsung aja ke webstitenya Stiletto Book :P

    BalasHapus

  13. Oh begitu...
    http://voschode.blogspot.co.id/

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  15. Karena banyaknya spam penawaran pinjaman di artikel ini. Komen saya non aktifkan yaa.., jika ingin bertanya lbh lanjut silakan email saya. Terimakasih. (zata)

    BalasHapus