IT'S ME! - Tips Personal Branding ala Dya Loretta | Book Review


Suka deh sama buku ini. Kenapa? karena biasanya buku-buku tentang personal branding bahasanya terlalu serius dan berat, yang harus dibaca saat punya waktu khusus agar lebih meresap dan bisa diparaktekan, namun buku ini berbeda, bahasanya ringan, asik, dan santai tanpa mengurangi isi bukunya yang penting.

Bahasanya yang mudah dipahami tentu saja membuat buku ini bisa dibaca juga oleh kalangan remaja. Saya pun meminta dua anak saya yang beranjak remaja untuk membaca buku ini. Beberapa bagian memang masih perlu bimbingan saya, namun secara keseluruhan buku ini bisa mereka pahami.

Buku IT'S ME - Superbrand Diri Untuk Jadi Beda, karya Dya Loretta ini 'hanya' 96 halaman dengan font yang cukup besar dan mudah dibaca. Hanya perlu kurang dari satu jam buat saya melalap buku ini, namun perlu berhari-hari untuk saya dan anak-anak abege di rumah untuk mengupasnya bab demi bab. Such a fun activity!

Pada Bagian I, "Now & Know! Kini dan Perkembangannya", buku ini mengajak kita mendeteksi karakter personal seseorang lewat foto-foto selfie mereka. Menarik, bukan?.

Coba perhatikan recent update bbm kita, atau coba lihat timeline facebook dan isi instagram teman atau kenalan kita. Dari sana kita bisa melihat karakter mereka, dari karya selfie-nya hingga aktivitas kesehariannya. Secara tidak langsung kita sudah memiliki persepsi dan citra terhadap orang itu.

Seperti halnya sebuah produk dari brand tertentu, terkadang kita sudah meyakini bahwa brand tersebut bisa membuat kita lebih bergaya, lebih sporty, dst.


Benda bergerak saja bisa memberikan sebuah kesan, persepsi, dan cutra, bagaimana dengan diri sendiri? sudah tentu ada ikatan antara diri sendiri sebagai pelaku promosi atau marketingnya, yang memperlihatkan praktik langsung dengan memberi respon seketika lewat publikasi via media sosial atas seluruh gambaran dan karakter diri.

Nah, mulai sekarang pikirkan dulu, yuk, setiap apa pun yang ingin kita posting di media sosial, termasuk foto selfie kamu :). Bahkan kalau perlu buat konsep yang baik soal apa yang ingin kamu tampilkan sebagai citra diri kamu. Ja'im alias Jaga Image itu akan positif jika dilakukan dengan pas, tidak kurang, apalagi berlebihan.

Bagian ke II dan ke III bicara soal memahami diri sendiri dan mengenal lingkungan kita. Banyak di antara kita yang merasa cukup mengenal diri sendiri namun ternyata tidak. Diperlukan pengetahuan dan keterbukaan diri untuk mengetahui diri kita sendiri, agar kita memang benar menyadari dan memahami apa yang dibutuhkan oleh diri kita.

Lingkungan kita memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan diri kita. Dengan atau tanpa kita sadari salah satu unsur dalam pengembangan diri adalah dengan beradaptasi terhadap lingkungan.

Bagian ke IV adalah inti dari buku ini yaitu tentang bagaimana membangin personal brand dengan kekuatan dan keunikan diri sendiri.

saya dan Dya Loretta :)
Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai apa itu personal branding, unsur dalam personal brand, tujuan & manfaat memiliki personal brand, analisis kekuatan dan keunikan diri, pengembangan personal brand VS citra diri, serta media promosi VS personal branding.

"Personal branding adalah diri pribadi dengan segala kekuatan yang dimiliki diri yang memiliki nilai bagi diri sendiri, dan tersampaikan dengan serangkaian kegiatan, serta mampu meraih hati khalayak dengan harapan mendapatkan nilai, citra, dan pengakuan di masyarakat luas, tentu dengan arahan dan motivasi positif" - Dya Loretta


Tujuan dan manfaat memiliki personal branding sendiri adalah untuk mendapatkan posisi di hati, benak, dan pikiran khalayak; untuk memperoleh perhatian dan dukungan; juga untuk dapat menginspirasi pihak lain. Keunikan dapat membuat orang lain muah mengingat citra diri seseorang, dan jadi pembeda dari orang lain. 

Lalu langkah apa yang bisa membuat diri kita menjadi berbeda? berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan:

Temukan potensi diri - fokus pada kekuatan diri dan jangan terlalu mencemaskan kelemahan yang ada. Asah saja kekuatan yang kita miliki sehingga semakin 'tajam'.

Implementasikan potensi diri - Saat kita sudah mengetahui potensi diri, aplikasikan potensi tersebut dalam keseharian kita.

Komunikasikan potensi diri - Jangan ragu apalagi takut untuk menyatakan kepada orang lain bahwa kita 'ahli' dan memiliki kompetensi dalam suatu bidang. Orang lain tidak akan pernah tahu bahwa kita memiliki keahlian jika kita tidak mengkomunikasikannya kepada orang lain.  


Mau tahu lebih banyak lagi isi buku ini, langsung baca aja sendiri yaaa... :)

Tentang It's ME!

Judul : It's ME!  Superbrand diri untuk jadi beda

Penulis : Dya Loretta, SE., M.I.Kom

Penerbit : Lintas Kata

Tebal : 96 halaman

***

10 comments

  1. Aku udah serius bacanya pelan pelan meresapi trus terakhirnya baca sendiri wkwkwkwk

    BalasHapus
  2. Wah kyknya bukunya bagus ya, Mbak Zata. Bener juga sih ya dari selfie juga keliatan karakter kita. Duh mana aku abis posting selfie lagi xD

    BalasHapus
  3. untuk remaja dimana masuk masa pencarian diri, penting juga memahami personal branding. Senang kalau ada buku yang pas buat remaja tentang hal ini :)

    BalasHapus
  4. @Shinta ahahha iya dong, Shin, kalo gw kupas smua gak enak sama penulisnya, hihihi, padahal gatel pengen ngasih tahu, soalnya bagus isinya...

    BalasHapus
  5. @Mia Fauzia gapapa Mi, makanya meski pun hanya foto selfie tapi direncanain, kita mau punya image seperti apa :)

    BalasHapus
  6. tapi kalo gw malah posting yg baik-baik seprti ucapan selamat puasa misal, malah dikit yg respon, eh malah posting dagelan n konyol-konyolan banyak banyak yg respon...bikin dilema kan...

    BalasHapus
  7. @Sari Novita nah itu dia, kadang perlu kreatif bgt utk menciptakan postingan sopan tapi tetep asik dibaca/diliat ya mba, hehehe..

    BalasHapus
  8. Cari ah bukunya di gramed, lumayan mau branding cumilebay biar makin makin ngak jelas hehehe

    BalasHapus
  9. @Cumilebay MazToro
    Mas Cumi mah udah gak perlu branding lagi kaleee, dah kuat banget itu kolor merahnya, hihihi...

    BalasHapus