10 Tip Liburan Ceria Bersama Anak


Bagi ketiga anak saya, liburan bersama para sepupu serta keluarga besar lainnya selalu jadi momen paling diingat sepanjang tahun. Bagaimana tidak, dalam momen tahunan tersebut, akan berlibur bersama sebanyak lebih kurang 23 orang dan 11 di antaranya adalah anak-anak yang bersepupu.

Buat abang Ken, kaka Caca, dan si balita Sabil, liburan pun bukan sekedar liburan. Mereka akan bertemu para sepupu yang berbeda pulau, yang kadang hanya sempat bertemu satu tahun sekali, ya di liburan tersebut. Namun jarak dan waktu yang memisahkan tidak berpengaruh pada kedekatan mereka. Saat bertemu, rasanya seperti mereka tidak pernah berpisah sebelumnya, bermain sampai kelelahan, ngobrol sampai menjelang pagi, dan yang balita pun sering ikut-ikutan mendengar kakak-kakaknya ngobrol sampai mereka sendiri ketiduran... what a magical moment ...


Rombongan pertama baru turun dari pesawat, rombongan berikutnya menyusul. Ramai!

Kebayang kan, kenapa liburan tahunan tersebut selalu jadi momen yang paling mereka tunggu? :). Oleh karena itu, persiapannya pun tidak main-main, bukan hanya buat kami para orang tua, namun juga bagi anak-anak. Berbulan-bulan sebelumnya mereka sudah ikut menabung, saling bertukar informasi dengan para sepupu lewat whatsapp mau pun telepon tentang kegiatan apa yang akan mereka lakukan saat bertemu, baju apa yang mau dipakai, makanan apa yang nanti wajib mereka coba. Tak ketinggalan si kecil, meski masih balita, namun ia bisa menangkap semua obrolan yang ia dengar. "Ma, nanti kalo ketemu Abiyu di Kalimantan, aku mau bawa jaket renang ya, soalnya kata uni kita akan berenang di sana."

Sebagai orang tua, saya tidak ingin liburan yang paling mereka tunggu terganggu karena kurangnya persiapan atau bahkan karena anak-anak tidak enak badan bahkan demam. Oleh karena itu, sesudah dana tersedia, ada beberapa persiapan serta tip yang selalu saya terapkan saat berlibur bersama anak-anak. Semoga bermanfaat, yaa...

1. Buat daftar kegiatan 

Buatlah rencana kegiatan yang akan dilakukan saat berlibur agar hasilnya maksimal. Dari pengalaman saya, biasanya yang akan membuat rencana kegiatan adalah saudara yang berada di lokasi yang akan kami datangi.


Saat kami akan berlibur ke Sangatta, Kalimantan Timur, kakak ipar saya yang bermukim di sana membuatkan kami daftar apa saja yang harus kami kunjungi dan lakukan di sana.

Namun, namanya juga liburan, saat rencana yang dibuat tidak berjalan dengan lancar, jangan kecewa, ikuti saja situasinya dan berimprovisasi, lalu jalani dengan asyik, karena saat kita sebagai orang tua kecewa, anak-anak pasti akan turut merasakannya.

Naik perahu di Teluk Prancis adalah salah satu yang sudah direncanakan oleh anak-anak bersama sepupu mereka

2. Buat daftar barang bawaan

Saat liburan bersama anak-anak, pastikan tidak ada yang tertinggal, terutama barang-barang milik mereka. Untuk menghindari ada yang terlupa, buat daftarnya sesuai jumlah anak. Saya biasanya akan membuat checklist untuk si bungsu saja karena dua kakaknya sudah bisa membuat dan menyiapkan daftar mereka sendiri.

Untuk si bungsu, bawaan yang wajib selain pakaian dan sepatu adalah:
  • popok (hanya ia pakai di saat-saat tertentu)
  • botol susu dan susu
  • camilan
  • losion
  • minyak kayu putih
  • mainan dan buku
  • smartphone (untuk nonton video favoritnya saat bosan di perjalanan)
  • termometer
  • Tempra, obat penurun demam yang biasa dipakai si bungsu.  
Siapkan semuanya dengan baik dan teliti. Saat bepergian dengan anak-anak, prinsip saya lebih baik lebih daripada kurang. Bagi orang dewasa mungkin tidak terlalu masalah jika ada sesuatu yang ketinggalan, namun bagi anak-anak, barang yang tertinggal bisa mengurangi kenyamanan liburan mereka.

Sebagai contoh, jika kita lupa membawa mainan, bisa jadi si kecil akan bosan saat berada di pesawat, mobil, atau kereta. Smartphone juga menjadi solusi saat perjalanan ternyata jauh lebih lama dari seharusnya karena macet atau penerbangan yang ditunda.


3. Pesan segala sesuatu jauh-jauh hari

Tiket sudah jangan dibahas lagi ya, sudah pasti harus dipesan dan dibeli jauh sebelum kita berangkat. Namun ada beberapa hal lain yang juga perlu dipesan dan dibeli jauh-jauh hari mengingat saat musim liburan kemungkinan beberapa hal akan sulit didapatkan.

Jika berniat menyewa kendaraan di lokasi tujuan, jangan lupa untuk menelepon terlebih dahulu, pesan dan bayar lunas jika memungkinkan. Sama halnya jika berencana menginap di hotel, jangan memesan saat sudah dekat waktunya. Selain pasti akan mendapat kamar, memesan jauh-jauh hari juga memungkinkan kita untuk dapat memilih hotel yang sesuai dengan budget dan ekspektasi kita.

Saya pernah memesan kamar di salah satu hotel dan mengajukan banyak permintaan seperti lokasi kamar harus di lantai dasar, dekat dengan lift, kamar menghadap ke taman, dua kamar dengan connecting door, kasur tambahan, dan sebagainya. Hal ini akan sulit dipenuhi jika kita memesan hotel dengan waktu yang terlalu dekat dengan hari H.

4. Siapkan daypack untuk keperluan harian

Semua barang-barang yang tidak langsung dipakai akan berada dalam koper dan tas-tas besar, maka siapkan satu ransel kecil atau daypack untuk barang-barang penting yang sering dipakai, misalnya tiket, karcis, obat-obatan, diapers, camilan, dan lain sebagainya.

Khusus untuk si bungsu, semua barang keperluannya ada di dalam daypack saya karena abang dan kakak yang sudah besar sudah bisa membawa keperluan mereka sendiri di tas kecil masing-masing.

Di bawah ini adalah barang-barang yang wajib saya masukan ke dalam ransel kecil saya.


Jangan lupa membawa paracetamol, ya.. Obat penurun demam ini adalah salah satu yang tidak pernah lupa saya bawa saat berlibur bersama anak-anak. Biasanya saya menyiapkan Tempra  karena Tempra cepat menurunkan demam, aman, cepat, dan langsung bekerja di pusat panas. Saya memilih Tempra untuk anak-anak juga karena obat ini tidak menimbulkan iritasi lambung, jadi bisa menjadi solusi tepat saat dibutuhkan.

Camilan, susu, dan Tempra selalu tersedia di dalam daypack saya saat jalan-jalan bersama anak.

5. Jaga stamina

Menjaga stamina dan kesehatan dalam konteks ini lebih pada mengukur kemampuan diri terutama kemampuan anak-anak saat sedang berlibur. Waktu kami sekeluarga besar janjian bertemu di kota Padang, saking seru dan bersemangatnya bertemu, mereka sampai mengabaikan jam tidur. Yang sudah agak besar ngobrol sampai tengah malam lalu subuh sudah bangun kemudian lanjut berenang, sementara yang masih kecil pun jam tidurnya ikut terganggu karena sok-sokan mau ikutan dengan sepupu yang lebih tua. Alhasil, beberapa anak masuk angin, bahkan ada yang demam sampai muntah-muntah.

Duhhh, kasihan banget, kan. Mereka hanya bertemu dua minggu dan beberapa hari di antaranya harus mengalami demam dan tidak enak badan seperti itu. Untung saat itu kami membawa paracetamol yang dipercaya dan direkomendasi oleh banyak orang, sehingga masalah cepat teratasi dan anak-anak kembali ceria menikmati liburan mereka.

Oh ya, ada testimoni dari pemakai Tempra, nih :)


Sebenarnya tidak apa-apa untuk memberikan kelonggaran pada anak-anak saat mereka mau tidur lebih malam, main lebih lama, dan seterusnya, namun sebagai orang tua kita harus tahu batasan kemampuan anak-anak kita. Saat mereka sudah kelihatan terlalu lelah, meski pun enggan disuruh berhenti main, ya sebaiknya kita tetap menyuruh mereka untuk berhenti. Selain itu jangan lupakan asupan makanan mereka. Liburan bukan berarti asal makan, yaaa...


6. Dokumentasikan

Dari pengalaman saya, liburan yang 'hanya' dua minggu itu akan jadi topik pembicaraan hangat bahkan sampai berbulan-bulan setelahnya. Jadi jangan lupa untuk mendokumentasikan momen ceria tersebut sebaik mungkin. Foto saja tidak cukup, videokan juga kalau memungkinkan.

Tidak mesti menggunakan kamera DSLR atau pun mirrorless, kamera handphone pun cukup memadai, kok, asal semua momen bahagia tersebut dapat terekam dan dinikmati kembali oleh anak-anak.

Ambil sebanyak mungkin foto dan video karena pulang dari berlibur semua foto itu bisa kita jadikan satu di dalam photobook dan video bisa diedit dan dimasukan ke dalam dvd, yang bisa dilihat  serta ditonton kembali oleh anak-anak kapan pun mereka mau. Remember, collect moments, not things...

Jangan biarkan momen indah seperti ini luput dari kamera, yahhh... ;p
unforgettable moment 


7. Ajang kreativitas 

Saatnya liburan saatnya berekspresi dan berkreasi. Jadikan momen ini sebagai momen di mana mereka bisa menuangkan kreativitasnya masing-masing. Bagi anak yang sudah lebih besar seperti kaka dan abang, saya mengijinkan mereka menggunakan kamera DSLR atau pun mirrorless yang kami bawa untuk membuat foto dan vlog. Mereka biasanya akan membuat video perjalanan yang akan dipublikasikan di channel youtube-nya.

Si bungsu pun tidak ketinggalan. Saya membolehkannya menggunakan kamera smartphone milik saya untuk ia mengambil foto dan video. Saya juga membawakan mainan yang bisa mendukung kreativitasnya seperti buku gambar dan buku mewarnai. Bahkan saya membuatkan DIY Travel Activity yang bisa membuatnya sibuk selama perjalanan.


DIY travel activity buat si bungsu ...

Atau, kalau punya waktu lebih, buatkan si kecil busy book yang benar-benar bisa membuatnya sibuk berkreasi di saat liburan. Selain baik untuk menghabiskan waktu, busy book juga akan semakin meningkatkan motorik halus anak kita. 

DIY busy book untuk membuat anak sibuk dan kreatif selama perjalanan


Tutorial lengkap cara membuat busy book bisa dilihat di sini, yaa...

8. Libatkan anak-anak yang lebih besar

Dari mulai membuat perencanaan, barang-barang apa saja yang ingin mereka bawa, apa saja yang ingin mereka lakukan saat di lokasi liburan, sampai tanggung jawab apa saja yang diberikan kepada mereka.

Biasanya salah satu tanggung jawab yang saya berikan kepada mereka adalah menjaga dan mengajak main adik bungsu mereka, namun di saat-saat tertentu saja karena mereka juga punya privacy dan kegiatan sendiri bersama sepupu-sepupu yang seumuran dan yang lebih tua dari mereka.

9. Nikmati

Saat semua sudah direncanakan dan disiapkan, nikmatilah. Satu dua kali tidak sesuai rencana, tidak masalah, bahkan saat ternyata semuanya berjalan tidak sesuai rencana, bebaskan saja. Nikmati cuaca yang panas, nikmati suara berisik dari anak-anak yang berkejaran.

Saat anak mengeluh karena ada sesuatu yang tidak sesuai keinginan, hibur dan ingatkan dia untuk menikmati situasi tersebut, "jarang-jarang kan kamu jalan kaki sejauh ini? toh, pemandangannya bagus." dst.

Panas tapi enjoyyy...

10. Dolce far niente 

Ingat buku dan film Eat, Pray, Love? ada adegan Julia Roberts menikmati harinya 'tanpa melakukan apa-apa', hanya bersantai, makan, dan menikmati waktu yang ada, ia menyebutnya dolce far niente, the sweetness of doing nothing alias berleha-leha, nggak ngapa-ngapain

Saat sedang berlibur, ada masa kami melakukan hal ini, biasanya sehari sebelum liburan berakhir. Tidak punya rencana keluar rumah atau keluar hotel, tidak ada rencana melakukan apa-apa, ya hanya berkumpul, berleha-leha, menikmati makanan, menikmati suasana hotel, menikmati kebersamaan, bebas, lepas, tanpa beban. Nikmat sekali rasanya .... Hal ini juga sekaligus me-recharge tenaga anak-anak agar keesokan harinya kembali segar dan fit.

Nah, bagaimana? sudah siap berlibur bersama pasukan kecil? Selalu ingat, ya, untuk tetap ceria dan have funnnn!!!

Catatan: Artikel ini disertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan dan Taisho.

****

219 comments

  1. Seru banget liburan sekeluarga besar, aku juga mengagendakan liburan kaya gini seneng anak-anak kan banyak temen seusianya.

    BalasHapus
  2. Liburan emang seru ya bun kalau bisa bawa anak-anak, tapi kalau mereka demam jadi sedih deh :(
    Pintar-pintarnya kita sebagai ibu yang harus menyiapkan segala sesuatunya agar anak kembali sehat, seperti membawa Tempra yang cepat menurunkan demam anak :)

    BalasHapus
  3. pokoknya kalo mo pegi liburan jangan lupa mampir dulu ke site ini ah...hehe

    BalasHapus
  4. bikin rencana apa yang akan dilakukan saat liburan itu penting ya

    BalasHapus
  5. @Astari Ratnadya
    hayuk lah kita travelling sambil DIY-an Tar ;p

    BalasHapus
  6. @Shintaries
    iyaaa.., aku pun pas mau ke sana baru tau ada teluk itu mba Shin :)

    BalasHapus
  7. @ana ummu fitry
    liburan bareng keluarga selalu asik mba, apalagi keluarga besar, asik2 capek, hihihi...

    BalasHapus
  8. @Muna Sungkar
    yes, insha Allah aman kalo persiapan udah lengkap, terutama siapin paracetamol ya mba :)

    BalasHapus
  9. @rahmiaziza.com
    betul mba, kalau anak2 liburan memang sennegnya rame2 dan bareng sepupu2 yang kurang lebih seumuran juga...

    BalasHapus
  10. @Grensy Santi
    iya persiapan nomor satu, kalo pun nanti nggak berjalan sesuai rencana yang penting persiapan udah matang. Betul mba, anakkku dan sepupunya pernah demam saat jalan2 bareng, duh kasian, mereka maksa main tapi kitanya yang gak tega liat mereka main tapi sambil dmema gitu :(

    BalasHapus
  11. @lisa
    ahhh mba Lisa bisa ajaaa, makasih yaaa dah mampir :)

    BalasHapus
  12. @Rina Susanti
    iya mba, awalnya memang harus direncanain dulu. Kalo gak bawa anak2 sih aku sering jalan tanpa rencana, tapi saat sudah ngelibatin anak2, mulai dari tiket, hotel, sampe bawa paracetamol aja kudu ditulis, hihihih..

    BalasHapus
  13. Yaampun Mba Zata, rame banget keluarganya ih. Seru!
    Dan Mba Zata paling cantik deh, ihir. Stunning!

    BalasHapus
  14. Kalau masalah dokumentasi pasti itu wajib, Terimakasih juga tipsnya Mba Zata,,

    BalasHapus
  15. Terima kasih tipsnya Mba, kebetulan sekali bualan depan saya mau berlibur bersama keluarga kecilku,,

    BalasHapus
  16. Ini lengkap bangetlah. Saya bookmark buat dibaca-baca lagi pas pergi-pergi bawa anak ^^

    BalasHapus
  17. lmyan nich bsa buat persiapan baut liburan ntar mksh info nya

    BalasHapus
  18. Liburan memang asyik yaa, andai aku bisa liburan..

    BalasHapus
  19. Kece bangeet tulisan mommy satu ini.. Haduh jadi minder liat nya.. Hihi..
    Sukses terus ya bunda semoga selalu sehat anak-anaknya karena udah sedia tempra sbg pertolongan pertama.. :)

    BalasHapus