3 Hal Yang Saya Pelajari dari Film #FilosofiKopi2


wajah sembab selesai nonton karena ternyata ada adegan sedihnya juga, huhuhuu..

Buat saya, tak perlu alasan untuk nonton film Filosofi Kopi 2. Sebagai coffee addict saja sepertinya film ini sudah jadi tontonan wajib saya, hehehe. Namun, saat menikmati screening film ini tanggal 5 Juli 2017 lalu, saya pun mendapatkan tiga pelajaran penting. Apa saja itu? 

Okay, sebelum lanjut ke soal apa yang saya pelajari dari film ini, kita refresh dulu, yuk, soal film Filosofi Kopi yang pertama.

Film Filosofi Kopi yang pertama adalah sebuah film yang diambil dari buku fiksi karya Dee Lestari. Dalam film ini dikisahkan mengenai perjuangan Ben, seorang yang memiliki hobi terhadap kopi dan memaknai kopi dari sudut pandang kehidupan juga Jody, sahabatnya semenjak kecil.

Film pertama tersebut menceritakan tentang hutang yang mengancam keberadaan kedai Filosofi Kopi yang didirikan oleh Ben dan Jody serta bagaimana perjuangan mereka mengatasi hutang, belum lagi kemudian muncul konflik di antara mereka sendiri. 

Di saat yang genting tersebut seorang pengusaha muncul untuk menyelamatkan Filosofi Kopi namun dengan suatu syarat. Dengan keahliannya Ben berhasil meracik kopi yang diberi nama Perfecto, sampai kehadiran El yang diperankan oleh Julie Estelle yang mengatakan bahwa ada kopi yang lebih baik daripada kopi racikan Ben. Ben dan Jody pun akhirnya memutuskan untuk pergi mencari Kopi Tiwus yang akan menentukan kelangsungan Filosofi Kopi dan persahabatan mereka.

Photo by Satto Raji


Nah, di Film Filosofi Kopi 2 ini berkisah mengenai perjalanan Ben dan Jody setelah mereka memutuskan menjual kedai dan berkeliling Indonesia untuk menjual kopi terbaik versi mereka.

Suatu ketika, ketiga barista andalan mereka mengundurkan diri. Nana karena hamil sedangkan Aga dan Aldi ingin membangun mimpi mereka sendiri. Konflik pun dimulai. 


Sikap perfeksionis Ben menghambat mereka untuk mendapatkan barista pengganti sehingga beberapa kali Ben dan Jody saling tarik urat demi menyelesaikan masalah mereka. Akhirnya saat mendengar sebuah lagu di suatu pertunjukan live music, Ben mendapatkan visi baru dan mengajak Jody untuk kembali ke Jakarta dan membangun kembali Filosofi Kopi menjadi kedai kopi nomor satu lagi.

Ben dan Jody pun kembali membangun mimpi baru, tak berhasil dengan kedai kombi, ya harus mencoba membuka kedai lagi di Jakarta. Namun ini sama sekali bukan hal mudah, masalah baru muncul.

Dalam usaha mereka, Ben dan Jody dipertemukan dengan beberapa orang yang penting dalam kehidupan mereka, dua diantaranya adalah Tarra yang diperankan oleh Luna Maya dan Brie yang diperankan oleh Nadine Alexandra.

Dengan hadirnya dua wanita hebat tersebut situasi memang membaik, namun…sesuatu rahasia besar terungkap yang mengarah pada perselisihan dan kesalahpahaman sehingga membuat persahabatan Ben dan Jody terancam.

Siapa Tarra dan Brie?. Apa peran mereka dalam kedai Filosofi Kopi?. Rahasia besar apa yang terungkap?. Lalu bagaimana persahabatan Ben dan Jody selanjutnya?. Penasaran, kan?. Ya udah, sih, langsung aja nonton filmnya di  bioskop mulai tanggal 13 Juli 2017 ini...

Oh iya, ini 3 hal yang saya bilang tadi ...
If one dream dies, dream another dream 

Saya suka adegan saat Ben merasa mendapat wake up call yang terinspirasi dari lagu yang didengarnya, bahwa saat satu mimpinya mati bukan berarti ia harus menyerah tapi ia harus bangkit dan mewujudkan mimpi barunya. Yup, saya sangat setuju...

'The apple doesn't fall far from the tree' is not always true
Saat ada salah satu tokoh utama yang ternyata punya ayah yang tidak baik, bukan berarti anaknya juga sama buruknya dengan sang ayah. Kadang kita harus menerima kenyataan ini dan memandang orang tersebut tanpa embel-embel siapa orang tuanya.

A friend is someone who knows you and loves you just the same
Persahabatan Ben dan Jody yang kembali teruji membuktikan bahwa sahabat sejati adalah dua orang yang akan tetap saling menyayangi walau apa pun yang sudah terjadi.

Yuk, ah ke bioskop aja mulai tanggal 13 Juli 2017, daripada saya gatel dan ngasih spoiler, hihihi..

Selamat menonton!

*****

27 comments

  1. Ih cakep banget reviewnya Mbak. Bikin orang penasaran. Tapi saya jauh dari bioskop. :D

    BalasHapus
  2. Kalau sudah tayang di bioskop tanggal 13 Juli mau nonton juga saya.

    BalasHapus
  3. Setuju mbk, satu mimpi mati bkn berarti habis cerita. Bermimpilah lg dan hidupkan mimpi itu ☺

    BalasHapus
  4. aku suka quotenya di atas dan sebagai penggemar kopi, film wajib tonton ini !

    BalasHapus
  5. Saya jadi pingin nonton lagi Mbak, menyentuh banget kisahnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yuk yuk tanggal 13 Juli kan dah mulai ada lagi..

      Hapus
  6. Ahh penasaran mau nonton, 13 Juli yaa..
    Soalnya yang pertama nonton, dan sebagai pecinta kopi wajib nonton lagi eaa.
    Yuk ahh ngopi sambil nonton..

    BalasHapus
    Balasan
    1. teh Nchie wajib nonton lah kalo udah nonton yang pertama ;p

      Hapus
  7. Ost juga keren. Judulnya Zona nyaman. Suka banget sama lagunya..

    BalasHapus
  8. Film yang sudah ditunggu2 ini, langsung tancap ke bioskop lah

    BalasHapus
  9. Aku baru dengar film ini malah, kayanya ceritanya seru... Jadi penasaran... Ngomong-ngomogn tampilan blognya bagus mba.... hehe,

    BalasHapus
  10. penasaran sama filmnya... banyak yang tunggu ya..? katanya seru banget..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, seru kok filmnya, hayoo.., biar gak nyesel ;p

      Hapus
  11. Baca buku Filosofi Kopi udah luamaaa (sampe lupa ceritanya *LOL) dan baru inget lagi ceritanya setelah nonton filmnya yang pertama. Senang karena ada El (Julie Estelle), food blogger sekaligus ahli kopi dari Perancis. Sementara di buku, karakter El ini gak ada. Aku belum nonton yang Filosofi Kopi 2. Mudah-mudahan masih ada di bioskop. Btw, suka sama poin-poin di atas, Mbak. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hayuk ditonton filkop yang kedua ini mba Haya, biar gak penasaran, hihihi..

      Hapus
  12. AKu sukaa banget sama filmnyaa. Selain karena suka sama kopi, alur ceritanya ringan jadi gampang dicerna. Sayang banget Filosofi Kopi yang pertama aku ngga sempet nonton.

    BalasHapus
  13. Aku suka ending film ini. Akhirnya si Ben memahami apa yang benar-benar dia inginkan. Lebih suka filosofi kopi 2 sih daripada yang pertama. Kehadiran Tarra dan Brie bikin film ini tambah kerena abis !

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya di film yang kedua konfliknya lbh keliatan ya..

      Hapus