LRT City, Solusi Atasi Stress Karena Macet ...



Salah satu hal yang membuat saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari law firm tempat saya bekerja dua tahun lalu adalah soal stress kerja yang justru bukan karena pekerjaan itu sendiri melainkan karena jarak tempuh ke kantor yang sebenarnya hanya makan waktu satu jam namun seringkali harus ditempuh selama dua jam bahkan pernah sampai 4 jam!.

Saya ingat sekali, sekitar tiga tahun yang lalu saya mengalami kerontokan rambut luar biasa hingga saya sempat khawatir jika saya mengidap suatu penyakit berbahaya. Saat ke dokter, jawabannya di luar dugaan saya. "Ibu stress," ujar si dokter singkat. Saya yang merasa baik-baik saja, menyangkal diagnosa dokter tersebut. Lalu dokter bertanya apa saja kegiatan saya. Saya menjawab bahwa saya mengurus tiga orang anak (yang bungsu masih batita saat itu), bekerja full time di kantor, dan juga sudah cukup aktif sebagai blogger.

Lagi-lagi dokter bertanya, jam berapa saya berangkat dan pulang kerja. Jawaban saya, berangkat jam 6 pagi, sampai rumah paling cepat jam 9 malam. Berangkat saat si bungsu masih tidur dan pulang saat ia sudah tidur juga. Di situlah saya mulai sadar diri bahwa meski pun saya enjoy bekerja, namun diam-diam saya putus asa dengan waktu di perjalanan yang terlalu banyak terbuang. Saya membayangkan jika waktu yang 3 sampai 5 jam di jalan pulang pergi saya alokasikan buat anak-anak saya, alangkah bahagianya...

Singkat cerita, saya pun memutuskan berhenti kerja kantoran dan menjadi full time blogger. Eits, ternyata masalah kemacetan tetap menjadi kendala saya dan pastinya jutaan orang yang tinggal di kota besar. Bayangkan saja, untuk datang ke sebuah acara blogger yang durasinya sekitar dua jam, ya minimal waktu pulang pergi saya sekitar empat jam. Begitulah ...


Nah, saat diundang oleh PT. Adhi Karya ke acara Blogger Gathering berjudul "Bersama LRT City, Quality Time Untuk Hidup Lebih Bahagia" saya pun merasa salut dengan PT. Adhi Karya yang sangat tahu tentang masalah yang sepertinya sudah mendarah daging di Jakarta dan sekitarnya ini, yaitu kemacetan, serta menawarkan solusi yang cukup bisa dijangkau oleh masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut hadir Tika Bisono, seorang psikolog populer yang sudah saya dengar namanya sejak saya masih kecil. Nuniek Tirta seorang pengusaha juga lifestyle blogger dan Setya Adji Pramana, Project Manager Eastern Green-Bekasi, turut hadir dalam acara ini. 

Tika Bisono banyak berbagi soal pentingnya waktu yang berkualitas bagi keluarga di mana salah satunya bisa dicapai dengan meminimalisir stress akibat perjalanan pulang pergi bekerja setiap harinya.

Nuniek Tirta sendiri bercerita soal kesibukannya serta bagaimana ia menciptakan quality time bersama suaminya di tengah kemacetan Jakarta, dan tentunya berusaha meluangkan waktu secukup mungkin bagi buah hati mereka.

Saya berdiri di atas maket LRT City

Nah, jadi karena sampai saat ini belum ada solusi yang pasti soal macet, di sinilah peran PT Adhi Karya (Persero) Tbk dalam menawarkan solusinya. PT Adhi Karya  melakukan langkah positif dengan memanfaatkan kawasan TOD (Transit Oriented Development) demi kepentingan masyarakat. Semuanya terintegrasi dalam satu kawasan dengan sistem transportasi massal. Konsep TOD ini adalah konsep tata kota yang bisa dibilang paling tepat untuk saat ini dalam mengatasi kemacetan di Jakarta dan sekitarnya. 

Berlatar belakang hal di atas, PT Adhi Karya (Persero) Tbk menghadirkan beberapa LRT (Light Rail Transit) City, yaitu:
  1. LRT City Sentul. Royal Sentul Park yang berhenti di stasiun LRT Sentul.
  2. LRT City Bekasi. Eastern Green yang berhenti di stasiun LRT akhir Bekasi Timur.
  3. LRT City Jaticempaka. Gateway Park, berhenti di stasiun LRT Jaticempaka.
  4. LRT City Ciracas. Urban Signature, berhenti di stasiun LRT Ciracas.
  5. LRT City MT Haryono. Berhenti di stasiun LRT Cikoko.
Terintegrasinya hunian, kawasan komersil, dan stasiun LRT ini tentunya akan menguntungkan banyak pihak. Saya saja langsung terkagum-kagum membayangkannya, di mana kemudahan akses ke banyak fasilitas penting seperti perkantoran, rumah sakit, ruko, taman, tempat makan, dst, akan menjadi lebih mudah dan cepat. Keren banget, kannn...

Ingin tahu lebih lanjut tentang LRT City, yuk kunjungi websitenya di www.lrtcity.com

********

8 comments

  1. aaah senangnyaaa...aku begitu menikmati public transportation di sini dan berharap Jakarta pun bisa segera punyaaa

    BalasHapus
  2. Wah... andai di Medan juga bakal dibangun seperti itu sebelum kemacetannya semakin parah.

    BalasHapus
  3. Wew asik bener, kemana mana bisa pake lrt, dan hunian disana pastilah harganya juga gak kan murah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya pasti asik dan bebas macet mba. Soal harga sih relatif ya mba :)

      Hapus
  4. iya, macet ini bikin stress tanpa kita sadari dan mendorong jadi egois, gak mau peduli sm orang lain... Mudah2an aja cepat terealisasi nih LRT

    BalasHapus