Jualan es mambo dan dvd Ultraman bekas demi bisa naik pesawat terbang ...


now he can fly
now he can fly :)
Berkaitan dengan guest post #DIY airport buatan abang Ken di sini, saya jadi teringat pengalaman pertama ia naik pesawat. Sejak kecil, Kenan suka sekali dengan pesawat terbang. Ia memiliki banyak miniatur pesawat yang kami belikan sampai yang ia beli sendiri dari uang tabungannya. Setiap saya atau ayahnya bepergian naik pesawat, cuma satu oleh-oleh yang ia minta, miniatur pesawat yang harus sesuai dengan pesawat yang saya atau ayahnya naiki :)

Saya ingat sekali, kecintaannya pada pesawat terbang dimulai sejak abang Ken masih balita. Lalu saat ia duduk di Taman Kanak-kanak, ia ingin sekali naik pesawat terbang. Karena memang belum ada keperluan untuk berjalan-jalan ke luar kota naik pesawat terbang (apalagi sekeluarga), maka saat itu saya menyuruhnya untuk menabung. Saya menjanjikan bahwa kalau uangnya sudah cukup banyak, kami sekeluarga akan naik pesawat ke rumah tantenya di Sangatta, Kalimantan Timur. Uniknya, ia menabung tidak hanya dari uang jajan yang kami berikan, tapi juga lewat 'bisnis kecil-kecilan'nya, yaitu menjual es kacang hijau dan menjual beberapa kepingan film kesukaannya yang sudah bosan ia tonton, hahaha, lucu, tapi justru bikin saya, sampai tantenya yang di Kalimantan terharu biru...

Kenan yang saat itu masih cukup lucu (masih TK soalnya, hehehe) juga bikin gemas tetangga saat mereka tahu Kenan jualan es mambo kacang hijau. Ibu-ibu tetangga dan anak-anak yang sudah lebih besar aktif membeli, ya karena murah dan enak juga sih. Oh ya, yang membuat es sebenarnya si mbak, tapi Kenan bertanggung jawab membeli bahan-bahannya ke warung dan membantu memasukannya ke dalam plastik serta melayani pembeli, termasuk delivery ke rumah tetangga.

Saat uangnya 'baru' mencapai beberapa ratus ribu rupiah, saya dan ayahnya sudah pun memutuskan untuk segera mewujudkan keinginan Ken, apalagi tantenya pun ikut men-subsidi karena bersemangat dengan kedatangan kami. Kami pun membeli lima tiket pesawat terbang (satu untuk Kenan, satu Caca (si bungsu belum ada), dua untuk saya dan suami, serta satu tiket lagi untuk oma).

Wuahhh, saya ingat sekali matanya yang berbinar-binar selama perjalanan ke bandara, apalagi saat ia menaiki tangga pesawat dan kemudian berada di dalam benda yang selama ini cuma ada dalam imajinasinya. Caca pun tak kalah girang menikmati perjalanan kami. Gadis kecil itu sangat menikmati perjalanan jauh yang kami tempuh dengan pesawat dan mobil travel yang makan waktu delapan jam untuk sampai ke Sangatta, Kalimantan timur.

Ini dia beberapa fotonya ...




3 comments

  1. ih, abang ken sama caca imut2 banget deh. hihi... mau jg dong kl ada giveaway berhadiah miniatur pesawat :D

    BalasHapus
  2. hihihi iya bunda rizma, masih imut2 itu, masih TK dan PG soalnya ;p

    BalasHapus