Liburan Murmer di Curug Bidadari
Pada hari terakhir liburan sekolah, tepatnya hari Minggu tanggal 4 Januari 2016, saya dan keluarga jalan-jalan ke Curug Bidadari yang lokasinya hanya sekitar satu jam perjalanan dari Depok (kalau tidak macet). Di tol Jagorawi kita bisa keluar di gerbang tol Sentul yang pertama dan mengikuti jalan biasa selama 30-45 menit.
Perjalanan kami dimulai pada jam 6 pagi. Berkumpul di rumah ibu saya, kami pun berkonvoi 4 mobil menuju tol Jagorawi. Tol sangat lancar bahkan cenderung sepi karena kami memang sengaja memilih hari tersebut, di mana itu adalah hari terakhir liburan yang artinya kebanyakan orang justru mengarah pulang ke Jabodetabek jadi jalur kami akan lengang karena berada di arah sebaliknya.
alhamdulillah cerah dan lancar |
Dalam perjalanan ini yang terdiri dari 11 orang anak-anak dan 11 orang dewasa itu, kami sudah pot luck beragam persediaan makanan untuk camilan mau pun makan besar. Mama saya membawa dua magic com nasi, ayam rica-rica dan ayam kecap khusus untuk anak-anak karena tidak pedas. Sepupu saya membawa banyak ayam woku super pedas yang nikmat sekali. Tante saya membawa bihun goreng dan buah-buahan. Adik saya membawa biskuit, wafer, dan susu kotak. Sementara saya membawa lontong sambal kacang dan tahu isi, serta masih banyak camilan lainnya. Oh ya, tidak lupa kami membawa dua dus aqua gelas serta perlengkapan makan dan termos untuk membuat kopi.
Ahhh, lupa banget untuk mengambil foto semua makanan itu karena kalau sudah makan, apalagi pedas dan enak, sudah lupa, tuh, untuk melakukan hal-hal lainnya :D.
ini view dari saung yang kami sewa |
Sesampai di area Curug Bidadari, kami disambut oleh beberapa orang warga yang meminta bayaran Rp 40 ribu per kepala. Sebenarnya harga tiket hanya Rp 20 ribu, namun karena hari libur maka harga naik menjadi Rp 40 ribu.
Jangan kaget jika Anda merasa seperti diintimidasi oleh para warga tersebut yang mengerubungi mobil dan meminta bayaran. Meski pun sebenarnya kami merasa tidak nyaman bahkan sempat terganggu, namun daripada merusak liburan, kami pun memilih berdiskusi. Kami hanya ingin memastikan bahwa kami tidak perlu membayar lagi di loket jika sudah membayar pada mereka. Salah satu warga memberikan jaminan dan bahkan bersedia mengantar sampai ke bawah, ke Curug Bidadari.
Jadi situasinya, saat lokasi wisata tersebut belum buka (loketnya), maka warga sekitar berhak mengambil bayaran dari pengunjung seharga biaya tiket. Kami sampai di sana jam 7.30 pagi sedangkan loket baru akan buka jam 8 pagi. Sebenarnya tidak masalah, namun karena kami baru pertama kali ke sana, kami bingung dan merasa sangat tidak nyaman. Sebenarnya artikel ini juga sekaligus untuk mengkritik dan memberi masukan kepada pengelola lokasi wisata Curug Bidadari agar meski pun kebijakannya seperti itu tapi tolong diatur lagi agar para pengunjung tidak merasa diintimidasi karena banyaknya warga yang mengerubung meminta bayaran.
ada penyewaan ban berbagai ukuran |
"Sebenarnya artikel ini juga sekaligus untuk mengkritik dan memberi masukan kepada pengelola lokasi wisata Curug Bidadari agar meski pun kebijakannya seperti itu tapi tolong diatur lagi agar para pengunjung tidak merasa diintimidasi karena banyaknya warga yang mengerubung meminta bayaran"
Setelah sampai dan parkir di area Curug Bidadari, kami langsung memilih saung yang paling strategis. Karena pengunjung masih sepi, kami bebas memilih. Harga saung untuk tempat menaruh barang-barang sekaligus tempat menunggu dan makan-makan adalah Rp 60 ribu per dua jam.
Selesai memindahkan semua perlengkapan ke saung, yang pertama kali kami lakukan adalah ... sarapan. Makan lontong, roti, juga nasi dan lauk pauk. Saat perut kenyang, baru deh anak-anak kami perbolehkan ganti baju dan bebas bermain, mau di kolam atau pun di air terjun. Namun semua anak-anak berada dalam pengawasan kami. Orang dewasa sibuk bergantian menjaga dan mengajak main anak-anak, sisanya ngobrol sambil ngemil :)
tebingnya bagus buat background foto :) |
foto di parkiran dulu, yah ... |
adek kakak |
1. Berangkat lebih pagi. Akan lebih menyenangkan menikmati pagi di tempat tersebut, selain karena pemandangan yang indah, udara yang segar, serta masih sepi pengunjung. Karena kalau sudah menjelang siang, matahari akan terasa begitu terik dan silau, kita pun sulit untuk mendapatkan saung karena sudah penuh.
2. Bawa makanan dan minuman. Asiknya Curug Bidadari tidak melarang para pengunjungnya membawa makanan sendiri. Jadi, siapkan makanan enak buatan sendiri, karena selain lebih murah dan sesuai selera, kebersihan juga pasti lebih terjamin. Namun kalau makanan dan minuman kurang, ada banyak penjual makanan dan minuman di sana, kita tinggal pesan saja lewat anak-anak kecil yang mondar mandir membawa menu.
3. Bawa baju ganti. Meski pun tidak niat berenang dan bermain air, membawa pakaian ganti adalah suatu keharusan. Saya yang niat awalnya hanya menjaga anak-anak di kolam cetek terpaksa harus ganti baju juga karena kecipratan dan lain-lain. Belum lagi jika ingin berfoto di air terjunnya, sudah pasti akan ikut basah karena percikan air terjun yang sampai terasa beberapa meter di depannya.
4. Bawa banyak pecahan uang dua ribu, lima ribu, dan sepuluh ribu. Gunanya untuk biaya parkir dan sewa ban atau sekedar membeli minuman. Oh ya juga untuk membayar toilet. Ya, ini bagian yang kurang saya sukai, ke toilet pun harus bayar, namun saat kami di sana, per orang hanya satu sampai dua kali ke toilet, sedangkan untuk bilas sesudah berenang dan main air terjun tidak dipunggut bayaran.
5. Minta salah satu warga mengantar Anda sampai di Curug Bidadari. Jika Anda sampai di lokasi sebelum jam 8 pagi dan dimintai uang masuk oleh para warga, pilih salah satu warga yang kelihatan bertanggung jawab untuk mengantar Anda dan keluarga sampai di Curug Bidadari (jaraknya sekitar 300 meter ke bawah). Pastikan untuk membayar sesuai harga tiket sebenarnya, yaitu 20 ribu di hari biasa dan 40 ribu di musim liburan.
6. Bawa HP, kamera, dan power bank. Hanphone mau pun kamera akan sangat berguna saat sedang liburan, jangan sampai ketinggalan bawa handphone, kamera, dan power bank, ya!
7. Jagalah kebersihan. Di mana pun, kapan pun, sedang liburan atau tidak, biasakan membawa kantong sampah atau kantong plastik besar untuk mengumpulkan semua sampah yang kita hasilkan saat berada di lokasi tertentu. Puas rasanya saat acara selesai, saung bekas pakai bersih kembali, dan kami melengang pulang dengan rasa syukur karena telah diijinkan oleh-Nya menikmati liburan bersama keluarga dengan bujet yang sesuai dengan kesenangan yang kami dapatkan. Alhamdulillah...
Labels:
beautiful places
Children
DOMESTIC GODDESS
Frugal Mommy
LIFE
Mama Hemat
My Diary
TIPS
Travel
31 comments
Semoga suatu saat bisa ke sini liburan bareng Salfa ^_^
BalasHapusSaya baru tahu kalau di sekitaran Jabodetabek ada curug ini :D
BalasHapusHarus ke sana ah. Makasih info dan tips nya Mba.
Semoga suatu hari bisa ke sana :)
BalasHapusSdh lama pengen ke sini. Tp gk kesampaian mulu.
BalasHapusSdh lama pengen ke sini. Tp gk kesampaian mulu.
BalasHapusAku belum pernah ke sini, padahal deket bgt, tinggal loncat dr Cibinong haha
BalasHapus@Rahmah Chemist: iyaa, Salfa pasti senengg..
BalasHapus@Ani Berta: sama-sama teh Aniii..
@eva sri rahayu: amiinnn..
@FaniaSurya: nah udah 2016, yuk sempetin, hehehe..
BalasHapus@Melly Feyadin: ya ampyuuun itu mah beneran tinggal loncat :D
Tempatnya bagus yaaa...Dan pasti asyik banget karena perginya rame-rame :D
BalasHapusiya mba widya, berkesan banget karena jarang2 bisa lengkap adek kaka plus sepupuan gitu..
BalasHapusih cakep
BalasHapus:")
*dibahassssssss
Zata,
BalasHapusseru sekali liburannyaaa... Anak-anak kalo diajakin main air biasanya gak mau pulang. Manyun berat. haha.. Dan sampai di rumah selalu gagal move on berhari-hari. Yang diomongin masiih aja seputar liburan. Seneng ya kalo anak-anak sampe terkesan dengan liburannya :)
pengen kesini... udh masuk wishlist. enakeun rame2 ya
BalasHapus@echaimutenan: echaaaaa...
BalasHapus@kirakara : bangettt serunya Wit.. betul, anak2 mah gak bisa liat air, gak mau keluar dari kolam, hehehe...
@bunda rizma: iyaaa, kalo gak bareng2 kurang seruuu :)
BalasHapusWhuaaaa... anakku langsung heboh liat foto anak-anak berenang itu, Mba Zata.
BalasHapusKeren air terjunnya.
BalasHapusPasti seru nih liburan bersama keluarga di sini, murmer lagi :)
@Elrani : hihihi anak2 mau mupeng kalo liat air yah..
BalasHapus@zafalicious : nah mumpung masih awal tahun, langsung aja yuk. Ini juga dadakan, kalo direncanain malah biasanya nggak jadi, hehhe..
@lianny : iyaaa seru bangettt..
BalasHapusNama asli nya bukan curug bidadari nich, nama nya air terjun bojong koneng kalo ngak salah. Dulu aku perna kesini sebelum jd taman rekreasi
BalasHapusihh baru tau ada tempat kaya gini yang ga jauh-jauh amat dari jakarta.. boleh banget nih buat alternatif hiburan org jakarta yg kerjaannga nge mol melulu..hehehe
BalasHapus@Cumilebay Maztoro: iya, daerahnya Bojong Koneng, jadi dulu namanya masih itu ya mas Cumi? sekarang dikenalnya sebagai Curug Bidadari..
BalasHapuskaitlynnamberly iya tergolong deket, jadi gak banyak drama di jalan, hehehe...
BalasHapusWah serunya Mbak Zata, apalagi bareng keluarga tersayang, makin menyenangkan pasti, kapan - kapan mau ajak keluarga ke sini^^
BalasHapusasik ya, jadi pengen kesana
BalasHapushuwaaa.. bagus banget, semoga bisa ajak anak2 kesana..
BalasHapus@lubena ali: amiiinnnn... yuk...
BalasHapusasik bener kecek di air bu..btw bu zata gaul habis udah 3 putra tapi kayak kece :D
BalasHapusawww makasihhh mas Dhanang :)
BalasHapuswahh mantep... satu-satu nya curug yang bisa di pakai berenang untuk anak... keren2
BalasHapusHi Mbak Zata,
BalasHapusKalau ke sana pas weekend biasa, apa bayaran per kepala juga Rp. 40,000 ?
Makasih ya