Balanced Pillar Camp
Para pesertaBalanced Pillar Camp saat Graduation Day |
Tanggal 19 sampai 22 Juni yang lalu, Kenan mendapat pengalaman tak terlupakan yaitu mengikuti Balanced Pillar Camp yang diselenggarakan oleh Balanced Pillar Academy dan Inti Data Consulting.
Balanced Pillar Camp adalah kegiatan Camp pertama di Dunia, yang memperkenalkan anak-anak mengenai life-balance, mempersiapkan mereka untuk masa depan yang sehat, seimbang dan sejahtera dalam arti sesungguhnya. Dalam camp tersebut anak-anak belajar begitu banyak hal yang bisa menunjang kehidupan mereka sekarang dan nanti. Mereka belajar mengenali diri mereka, baik secara fisik mau pun mental/psikologis. Belajar menghadapi dan menghindari bullying, belajar mengenai makanan yang sehat, belajar tentang uang, meningkatkan kemampuan otak, sampai memasak!.
Saat pertama tahu bahwa Ken mendapatkan kesempatan mengikuti camp ini, saya senang luar biasa. Bagaimana tidak, Ken berumur 11 tahun dan saya serta suami sedang berusaha membuat ia dan adik-adiknya menjadi anak-anak yang bahagia. Saat membaca agenda acara yang akan dilaksanakan di camp tersebut seperti sesi anti bully, brain mastery, dan seterusnya, saya merasakan bahwa itulah yang sangat diperlukan anak-anak untuk menjalani hidup lebih seimbang. Saya berharap Kenan bisa mendapat banyak hal positif dan berbagi dengan adiknya yang berumur 9 tahun (yang bungsu masih berusia 3 tahun).
masih malu-malu saat pertama datang |
Panitia yang ramah membuat Ken merasa nyaman dan diterima |
Jujur saja, saya merasa Kenan punya kelemahan yang saya harap bisa diperbaiki dengan dia mengikuti camp ini. Secara akademis ia tidak bersinar, padahal saya tahu dia bisa lebih di bidang ini. Guru-gurunya pun percaya hal yang sama. Sebagai orang tua saya tahu betul mengapa nilai-nilai akademisnya biasa bahkan cenderung pas-pasan yaitu karena saat dia menyukai sesuatu, ia akan menghabiskan seluruh waktunya untuk hal tersebut. Hey, itu sebenarnya suatu kelebihan, kan? dia anak yang penuh totalitas! :). Contohnya, saat ia menyukai olahraga bola, ia akan berlatih di SSB-nya (Sekolah Sepak Bola) empat kali seminggu selama minimal tiga jam per sesi tanpa kenal lelah meski pun ia sudah menghabiskan waktu di sekolah sampai jam 2 siang. Pulang sekolah atau pulang latihan bola, ia akan menghabiskan waktu dengan main bola sendirian di rumah. Lebih malam lagi, ia akan membuka youtube dan mencari video mengenai cara berlatih kiper dan akan menonton sambil terkadang mempraktekannya. Bangun pagi, sambil menunggu sarapan siap, ia akan mencari channel televisi yang menyiarkan siaran sepak bola. Ia pun sangat rajin menabung untuk membeli perlengkapan olahraga sepak bola yang tergolong mahal untuk ukuran kantong kami, namun karena ia kerap membeli barang-barang tersebut dengan uangnya sendiri, ya tentu saja saya ijinkan. Nahh..totalitasnya di sepak bola juga ketertarikannya yang luar biasa pada pesawat dan sulap, membuat dia kelihatan kurang antusias dengan pelajaran sekolahnya. Saya tahu bahwa nilai bukan segalanya, saya juga bukan anak bernilai tinggi saat sekolah dulu dan saya merasa bahwa saya cukup berhasil dibanding beberapa teman yang dulunya juara kelas, namun, tetap saja, buat saya nilai akademis itu penting dan dia harus seimbang dalam semua aspek hidupnya. Ya, seimbang, dan itu lah yang ditawarkan oleh camp ini...
Ken dan anak-anak lainnya memang tidak boleh ditemani oleh orangtua saat berada di camp yang lokasinya di GDW Hotel & Resort di kawasan Sentul, namun lewat informasi dari penyelenggara saat graduation day, lewat buku yang dibawa pulang oleh Kenan, serta lewat cerita langsung darinya saya bisa berbagi mengenai pengalamannya di sana.
beragam kegiatan di camp BalPill |
Hari pertama. Para peserta, termasuk Kenan menjalani tes kesehatan fisik yang dilakukan oleh para dokter dan tes psikologis dan keseimbangan oleh para ahli. Komentar Kenan, "Ma.., lemakku over." Saya tersenyum sambil mengangguk karena meski pun secara fisik dia anak yang aktif namun perutnya sedikit buncit karena makannya yang cukup banyak dan pilihan makanan yang kadang kurang sehat, seperti konsumsi mie instan yang sulit dikurangi. Dengan mengetahui bahwa ia memiliki lemak berlebih, ia bertekad untuk lebih memperhatikan apa yang ia makan.
Hari kedua. Balance path, 4 aspek kehidupan melalui pemahaman pilar pribadi yang seimbang. Mereka belajar mengenai empat pilar yang harus selalu diseimbangkan yaitu fisik, spiritual, sosial, serta intelektual. Saya senang akhirnya Ken 'tersadar' mengenai pentingnya intelektualitas yang salah satunya harus dia capai lewat pelajaran di sekolah. Terbukti saat di rumah ia tiba-tiba bertanya apa yang akan saya hadiahkan jika ia masuk dalam lima besar saat kelas enam nanti. Yang saya lihat bukanlah anak saya yang tiba-tiba pamrih, namun semangat dan kepercayaan dirinya yang meningkat. Menurut saya iming-iming hadiah adalah hal yang normal untuk anak-anak seumurnya, jadi saat ia bertanya mengenai hadiah apa yang akan ia terima, saya pun bertanya apa yang ia inginkan, and we have a deal..
balancedpath |
Respect all, fear none. Ini adalah sesi anti bully, mengenai cara menghindari bullying dan abuse. Seperti yang dicemaskan oleh semua orangtua bahwa anaknya akan terkena bully atau bahkan mem-bully, sesi ini tentunya membuat kita sebagai orangtua menjadi jauh lebih tenang. Anak-anak belajar apa yang disebut dengan KETOKAN - KEnali, TOlak, dan laporKAN. Saya meminta Ken berbagi dengan adiknya mengenai hal ini.
Ultimate brain, adalah aktivitas seru yang memperkuat team-building dan kemampuan sosial. Kenan banyak bercerita mengenai keseruan aktivitas ini.
Hari ketiga. Hacking your own brain. Cara mengatur pikiran dan melakukan metode membaca cepat untuk daya ingat yang kuat. Saya senang sekali saat mengetahui Ken belajar tentang metode membaca cepat karena saya berharap hal ini dapat meningkatkan kemampuan akademisnya.
Show me the money. Uang bukanlah segalanya oleh karena itu kita harus tahu cara mengaturnya. Menabung adalah kebiasaan baik Ken sejak ia kecil dan saya yakin dia akan lebih mengerti lagi bagaimana cara mengatur uangnya lewat sesi ini.
Master cook. Kompetisi memasak.
cooking competition! |
Hari keempat. Latihan untuk menyambut kedatangan para orangtua yang akan datang menjemput di hari wisuda.
Saat Kenan dan teman-temannya memasuki ruangan wisuda dengan bersemangat, saya terharu. Hanya empat hari dan saya bsamelihat perbedaannya. Ia berlari memasuki ruangan sambil bergerak mengikuti irama, penuh percaya diri. That's my boy! saya sangat bangga padanya...
Saya sangat salut dan berterimakasih kepada penyelenggara dan kakak-kakak pendamping yang telah memberikan pengalaman edukatif dan inspirasional yang sangat seru! (sampai-sampai anak-anak enggan pulang ;p)
Wisuda hari itu diakhiri dengan sesi Talk show bersama Andy F. Noya. Andy bercerita tentang anak-anak yang inspiratif dan betapa keseimbangan dalam hidup anak-anak sangat diperlukan agar mereka menjadi pribadi yang lebih bahagia dan bisa meraih cita-citanya, dengan dukungan kita sebagai orangtua tentunya..
0 comments