5 tip mendandani si anak praremaja :)
"Ma, besok temenku ulang tahun..," kata Caca suatu kali. "Oo, ok, nanti mama anter."
"iya, aku tau..," jawabnya tapi tidak diteruskan. "Ooo, iya, beli kado pasti, kan, ka?," tebak saya yakin. "Iya, sih, ma, tapi bukan itu masalahnya...," ujarnya sambil merengut. "Lho?, trus apa?," saya mulai heran. Gadis kecil saya yang mulai beranjak remaja ini berkata pelan, "aku nggak punya baju"
"What?!, that's my lineee!!," seru saya cepat, tentu saja dalam hati, hehehe...
Bagaimana mungkin anak perempuan kesayangan saya ini tiba-tiba mengeluh tidak punya baju? lemarinya bahkan sudah kepenuhan dan beberapa kali saya minta dia untuk mensortir pakaian yang sudah tidak ia sukai agar bisa diberikan kepada yang membutuhkan. Kok sekarang bisa-bisanya dia bilang nggak punya baju?, duhh, mamanya banget nggak, sih?
saya 'lupa' kalau dia sudah beranjak remaja ;p |
Okay, saya lalu mengajaknya ke depan lemari pakaian dua pintunya. Saya minta dia menjelaskan definisi 'nggak punya baju' versi dia. Nah, seperti yang sudah saya duga, dia mulai kurang nyaman dengan beberapa baju yang masih muat tapi motifnya anak kecil banget, misalnya kaos-kaos pergi miliknya yang bergambar kartun, roknya yang terlalu mengembang, warna yang terlalu nge-jreng, dan seterusnya.. dan seterusnya...
Saya memeluknya erat, ternyata gadis kecil saya sudah mulai remaja, seleranya sudah tidak se'lucu' dulu, dia sudah mulai menyukai pakaian dengan gaya yang simple, funky,edgy, sporty dan casual, pantas saja beberapa kali ia meminjam sepatu wedges sneakers dan rok panjang saya (yup, sudah muat dipakainya..).
Oke, berarti sekarang saatnya saya dan dia harus membeli beberapa pakaian baru serta membereskan lemari pakaiannya, memilah-milah yang masih masuk seleranya atau setidaknya bisa di mix and match dengan baju-baju barunya nanti.
Sebelum 'membuang' beberapa baju lama dan membeli yang baru, ini adalah yang saya minta dia lakukan:
1. Menentukan style yang ia suka. Sebenarnya ia bebas berekspresi dan memilih gaya apa saja, tapi demi kebutuhan membeli baju dan nggak bisa terlalu banyak, ya saya minta dia untuk memilih style yang paling ia suka. Kebetulan kaka Caca memilih sporty sebagai main style-nya, jadi kami akan banyak berinvestasi di kaos yang sporty dan funky, jaket, legging (dia suka sekali legging!), dan celana pendek yang nyaman dan sopan.
2. Memilah isi lemarinya. Sebenarnya, kalau mengikuti kata hati sebagai mamanya, saya masih ingin mempertahankan baju-bajunya yang lucu. Baju yang membuatnya terlihat sebagai gadis kecil yang manis, namun saya harus merelakan ia untuk memilih mana yang masih mau dipakainya, mana yang tidak. Ooops, ia 'membuang' sweater dengan gambar Minnie Mouse besar di tengahnya! (saya harus tahan untuk tidak memungutnya kembali, LOL).
gbr dr bing |
3. Membuat daftar baju yang diinginkannya. Saya membatasinya hanya 10 dulu. Nanti berikutnya boleh membeli lagi tapi sedikit-sedikit.
4. Mix and Match. Setelah memilah isi lemari dan membeli beberapa baju baru, kami pun mulai memikirkan mana baju-baju yang bisa di mix and match agar koleksi yang ia punya tetap bisa maksimal dan ia memiliki banyak pilihan untuk dipakai. Mix and match tidak hanya berlaku untuk pakaian saja tapi juga untuk koleksi sepatu dan tasnya.
5. Aksesoris!. Yup, meski pun saya belum membolehkannya memakai banyak aksesoris, namun ada beberapa yang sudah bisa ia pakai dan kelihatan bagus seperti kalung, gelang, jam tangan, dan bros.
4. Mix and Match. Setelah memilah isi lemari dan membeli beberapa baju baru, kami pun mulai memikirkan mana baju-baju yang bisa di mix and match agar koleksi yang ia punya tetap bisa maksimal dan ia memiliki banyak pilihan untuk dipakai. Mix and match tidak hanya berlaku untuk pakaian saja tapi juga untuk koleksi sepatu dan tasnya.
5. Aksesoris!. Yup, meski pun saya belum membolehkannya memakai banyak aksesoris, namun ada beberapa yang sudah bisa ia pakai dan kelihatan bagus seperti kalung, gelang, jam tangan, dan bros.
***
1 comments
This is very interesting
BalasHapus