Photography 101 for mama bloggers
Sama seperti kebanyakan mama blogger lainnya, saya adalah seorang mamarazzi yang senang sekali mengambil foto anak-anak, keluarga dan teman, lingkungan sekitar, hingga diri saya sendiri aka selfie sebagai objek foto dalam kegiatan sehari-hari.
Saya pun senang menjadikan objek tersebut sebagai bahan tulisan di dalam blog dan tentu saja tulisan tersebut harus didukung dengan foto-foto yang menarik. Karena buat saya pribadi, saya lebih senang membaca blog yang kebanyakan fotonya adalah foto asli, bukan foto yang dicomot dari internet. Foto asli yang baik dan enak dilihat juga berpengaruh terhadap kredibilitas suatu blog.
Kamera yang dipergunakan bisa beragam, dari kamera handphone, kamera poket sampai DSLR. Namun apa pun kameranya, selama digunakan secara maksimal, hasilnya pasti akan memuaskan.
Tidak perlu menjadi fotografer profesional untuk menghasilkan foto yang layak untuk blog kita selama kita mengetahui beberapa tips dan trik memaksimalkan hasil foto untuk digunakan dalam blog seperti di bawah ini:
1. Pencahayaan. Ini sudah pasti harus kita pikirkan dengan baik, apa pun kamera yang kita pakai, baik kamera handphone, kamera poket, atau pun DSLR. Pencahayaan tidak mesti harus langsung terkena sinar matahari, namun sebisa mungkin kita berada di tempat yang pencahayaannya bagus seperti di teras, di dalam ruangan terbuka, atau di dekat jendela.
Pencahayaan yang baik dan sederhana juga sebaiknya datang dari arah depan, bukan dari samping atau pun dari atas. Tidak perlu pencahayaan yang rumit kecuali kita adalah fotografer profesional.
Foto di bawah ini diambil di sebuah toko di mana cahaya lampu datang dari depan Sabil.
Pencahayaan yang baik dan sederhana juga sebaiknya datang dari arah depan, bukan dari samping atau pun dari atas. Tidak perlu pencahayaan yang rumit kecuali kita adalah fotografer profesional.
Foto di bawah ini diambil di sebuah toko di mana cahaya lampu datang dari depan Sabil.
foto diambil dengan iPhone5 |
3. Minta anak memilih pose dan lokasinya. Saat anak-anak sedang jalan-jalan ke Museum Satria Mandala, ada banyak sekali spot yang bisa jadi background foto.Tentu saja mereka memilih tempat yang paling mereka suka dan segera berpose.
4. Angle. Bermainlah dengan berbagai macam angle dan lihatlah hasilnya. Jangan segan untuk jongkok bahkan tiduran seperti saat suami saya mengambil foto anak perempuan kami yang sedang bergelantungan di pohon ini.
5. Point of view. Sesekali, cobalah point of view yang berbeda dan tidak melulu mengambil foto dari arah depan atau samping. Mengambil foto dari belakang juga akan sangat menarik jika momennya tepat.
Foto tampak belakang seperti ini pun bisa jadi ide yang menarik dan beda.
6. Role Play. Bagi anak yang sudah agak besar, akan lebih menyenangkan jika sesi foto kita ajak mereka untuk berperan sebagai tokoh yang mereka suka. Di bawah ini Caca dan sepupunya Rara berperan sebagai Princess Merida yang berani dari film Brave.
7. Cropping. Tentu saja akan banyak foto yang kita ambil yang perlu di-crop alias dipotong, karena saat sedang mengejar suatu momen, kadang kita tidak sempat untuk membuat layar pas sesuai dengan kemauan kita. Melakukan crop adalah salah satu cara untuk membuat foto kita layak ditampilkan di blog mau pun akun sosial media lainnya.
Saat melakukan cropping, jangan lupa untuk menyisakan 'jarak pandang.' Misalnya saat kita, anak kita, atau orang lain yang kita foto sedang melihat ke arah kanan, pastikan untuk menyisakan 'jarak pandang' di sebelah kanan, di mana ia seolah-olah sedang melihat sesuatu di sana. Jangan lupa juga untuk menyisakan head room atau ruang di bagian kepala, maksudnya agar tidak terlalu mepet dengan frame.
foto diambil dengan handphoneNokia jadul saya.. (lupa serinya, tapi yg bentuknya 'gendut') |
[salah] crop yg kurang pas, tidak ada head room dan jarak pandang |
[benar] ada head room dan jarak pandang ke kanan frame |
8. Properti. Jika tersedia, gunakan properti foto yang ada. Misalnya sedang berada di pesta pernikahan yang menyediakan properti untuk berfoto baik di photobooth atau pun foto dengan kamera sendiri.
Atau saat sedang ingin mengambil foto suatu barang untuk kepentingan product review, kita bisa menggunakan alas foto lipat, pernak-pernik cantik pendukung foto, dan lain sebagainya.
Foto di bawah ini saya ambil saat pembukaan Dapur Cokelat di Depok di mana pihak penyelenggara menyediakan beragam properti lucu dan fun untuk foto-foto.
Atau saat sedang ingin mengambil foto suatu barang untuk kepentingan product review, kita bisa menggunakan alas foto lipat, pernak-pernik cantik pendukung foto, dan lain sebagainya.
Foto di bawah ini saya ambil saat pembukaan Dapur Cokelat di Depok di mana pihak penyelenggara menyediakan beragam properti lucu dan fun untuk foto-foto.
9. Travelling. Saat dalam perjalanan, ada begitu banyak momen yang bisa kita jadikan objek foto, mulai dari pemandangan indah yang kita temui di perjalanan sampai foto pengalaman pertama anak-anak dalam melakukan sesuatu.
Di dalam foto di bawah ini saya mengabadikan pengalaman pertama Sabil naik kereta. Wajahnya serius, begitu juga kakak dan saudaranya. Namun perjalanan tersebut terus menjadi bahan perbincangan mereka entah sampai beberapa bulan setelahnya.
10. Candid!. Mengambil foto anak-anak dengan cara candid atau tanpa sepengetahuannya juga merupakan hal yang seru. Hasilnya pun akan berbeda. Kita memang harus banyak menunggu saat melakukan foto candid. Seperti gambar di bawah ini, meski pun kualitas gambar kurang maksimal namun momen yang saya dapatkan sangat memorable. Anak bungsu saya serta dua sepupunya sangat senang setiap kali saya menunjukan foto ini :)
Di dalam foto di bawah ini saya mengabadikan pengalaman pertama Sabil naik kereta. Wajahnya serius, begitu juga kakak dan saudaranya. Namun perjalanan tersebut terus menjadi bahan perbincangan mereka entah sampai beberapa bulan setelahnya.
diambil dengan tablet Lenovo (lupa serinya) |
super fun! |
11. Jangan hanya terpaku pada foto wajah atau seluruh badan. Mengambil foto bagian-bagian tubuh tertentu juga perlu. Misalnya tangan atau kaki.
saat upacara pernikahan seorang teman ... |
12. Beri pengenal tempat. Untuk membuat sebuah foto lebih bermakna dan mengingatkan kita akan lokasi di mana foto tersebut di ambil, ada baiknya berfoto di bangunan yang memperlihatkan lokasi, atau berfoto saja di depan nama jalan, nama gedung, dan nama lokasi lainnya.
diambil dengan kamera fujifilm milik teh Ninit Yunita |
13. Hobi. Senang menulis tentang hobi, misalnya membuat barang-barang DIY?. Pastikan gambar yang kita ambil menarik dan penuh warna sesuai dengan temanya.
Gambar di bawah ini saya ambil saat sedang membuat artikel mengenai cara membuat Busy Books untuk anak-anak.
14. Aplikasi. Jika perlu gunakan aplikasi untuk mempercantik foto kita. Misalnya untuk diposting di sosial media dan kadang untuk foto di blog, saya memberi judul dan tulisan-tulisan dengan aplikasi Phonto. Saya juga senang membuat kolase foto dengan Pixlr.com, menggabungkan beberapa foto sekaligus terasa lebih mudah dan fun!. Ada juga aplikasi VSCO cam, Cymera, Photo Mirror, dll, yang bisa diunduh di Google Play dan App Store.
diambil dengan kamera poket |
Di bawah ini adalah foto-foto yang menggunakan aplikasi PhotoJoiner.net.
15. Simpan kamera, dan bersenang-senang :). Kadang sebagai seorang mama blogger kita terlalu sibuk mengambil gambar anak-anak, selfie, foto suatu kegiatan, dst, hingga kita lupa untuk bersenang-senang.
15. Simpan kamera, dan bersenang-senang :). Kadang sebagai seorang mama blogger kita terlalu sibuk mengambil gambar anak-anak, selfie, foto suatu kegiatan, dst, hingga kita lupa untuk bersenang-senang.
collect moments, not things ... |
***
Labels:
#MamaDigital
Blogging
Decor
DIY
DOMESTIC GODDESS
Frugal Mommy
hobby
LIFE
Mama Hemat
My Diary
photography
TIPS
3 comments
Yg terakhir iya bangett... kitanya jd sibuk megangin kamera teruss. Hihi..
BalasHapusuwooooooooooow... keren keren fotonya! nyari tips fotografi nemunya ke sini. luar biasa!
BalasHapuswahhh makasih banyak pujiannya mas Budiono :) makasih udah mampir...
BalasHapus