Minggu, 16 Oktober 2016

5 Syarat Ruang Kerja Ideal Versi Saya

Baru-baru ini saya memindahkan ruang kerja ke kamar atas yang sebelumnya tidak terpakai. Ada beberapa alasan saya merenovasi ruang tersebut untuk kemudian menjadikannya 'home office' yang baru.

Pertama karena ruang kerja lama sudah dibajak oleh anak-anak. Saya tidak lagi 'berkuasa' atas ruang tersebut. Anak-anak yang sudah aktif berinternet dan bersosial media senang sekali menggunakan ruang kerja lama saya sebagai tempat 'ngumpul' dan berkegiatan. Saya, sih, senang-senang saja, karena dengan mereka berinternet di satu ruang, akan jauh lebih mudah bagi saya untuk mengontrol apa yang mereka tonton, mereka lihat, mereka upload, dan lain sebagainya.

Kedua, karena akhir-akhir ini banyak pekerjaan menulis yang tertunda akibat harus ngantri memakai ruang tersebut, saya merasa butuh tempat yang lebih privacy dan khusus untuk saya sendiri agar tidak sampai ditegur klien karena job yang molor dari perjanjian, duhh.., maafff yaaa... sekarang tahu, kan, kenapa (#alesan, hehehe).

Ini dia 5 syarat ruang kerja yang ideal versi saya ....

1. RUANG YANG NYAMAN

Ini sebuah keharusan, sama seperti kebanyakan orang, saya tidak bisa bekerja di ruang yang tidak nyaman, misalnya karena berantakan, kotor, dan panas. Jadi saya pun sedikit melakukan renovasi di calon ruang kerja saya tersebut, lalu mendekornya sesuai dengan selera saya.

Ruang tersebut masih cukup layak, namun saya kurang suka dengan cat temboknya yang berwarna terlalu terang yaitu merah. Kusennya pun berwarna coklat pekat yang menurut saya terlalu gelap.

Putih abu-abu yang saya beri aksen warna-warni

2. LOKASI YANG STRATEGIS

Home office bagi saya pribadi lokasinya harus lah agak terpencil, maksudnya tidak mudah didatangi orang lain termasuk anak-anak agar mereka tidak bolak-ik memanggil dan mengganggu, namun di sisi lain saya tetap harus bisa mendengar dan mengontrol anak-anak lewat ruang kerja saya. Jadi lokasinya harus pas dan strategis.

Akhirnya pilihan saya jatuh pada ruang atas yang selama ini kurang terpakai. Mau dijadikan gudang tapi sayang. Kamarnya pun masih cukup nyaman dan ada berandanya pula yang memungkinkan saya untuk merasa lebih nyaman, luas, dan tenang.

3. PENERANGAN YANG BAIK

Penerangan merupakan salah satu hal yang terpenting di ruang kerja. Selain alasan kesehatan, ini dia beberapa alasan mengapa kita harus memiliki penerangan yang baik di ruang kerja:

Penerangan yang buruk bisa menyebabkan depresi. Dari salah satu literatur yang saya baca, penerangan yang kurang akan membuat kita stress dan kurang berenergi. Saya pribadi pun merasakan hal yang sama, saat penerangan di ruang kerja remang-remang, rasanya malas sekali, boro-boro mau kerja, bawaannya malah ngantuk, hehehe...

Penerangan yang baik meningkatkan konsentrasi dan performa kerja. Karena semua terlihat dengan jelas, mood juga lebih baik, fokus meningkat dan pastinya berpengaruh pada pencapaian saat bekerja. Misalnya lebih banyak tugas yang selesai.

Di ruang kerja saya yang baru ini, saya menggunakan lampu LED dari Philips karena sistem pencahayaan dari Philips membantu orang merasa nyaman, produktif, dan aman. Mempercantik ruang dan mengubah lingkungan. Sistem pencahayaan dari Philips mengombinasikan luminer biasa kelas dunia dan LED dengan kontrol analog dan digital yang memberikan pengalaman pencahayaan yang benar-benar tepat, kapan pun dan di mana pun kita membutuhkannya, seperti di ruang kerja misalnya.

Saya menggunakan LEDbulb untuk lampu ruangan dan LEDcandle untuk lampu meja

4. DEKORASI YANG PERSONAL

Dekorasi yang pas juga sangat berpengaruh bagi mood saya dalam bekerja. Saya menyukai dekorasi yang sederhana namun tidak 'sepi', itu mengapa saya memilih warna abu-abu dan putih dipadu dengan beberapa warna cerah lainnya seperti pink, oranye, dan merah.

Saya pun membuat beberapa hiasan yang saya buat sendiri. Nanti menyusul, ya, DIY untuk dekorasi di ruang kerja saya. Mau bikin before after-nya juga kalau sempat :).

5. MULTIFUNGSI

Bagi saya, syarat terakhir untuk ruang kerja yang ideal adalah bisa berfungsi ganda, selain sebagai ruang kerja, ruang ini juga saya gunakan sebagai ruang untuk berduaan dengan suami. Di sini, saat tidak bekerja, kami bisa menonton DVD, mendengarkan lagu, dan ngopi sambil ngobrol ngalor ngidul :)

***