TIP MENYIAPKAN DANA PENDIDIKAN ANAK
Saat ini anak pertama saya sudah
duduk di kelas dua SMP alias kelas delapan, sementara si kaka, anak kedua saya
di kelas enam. Anak ketiga saya, yang paling bungsu masih bersekolah di Taman
Kanak-kanak. Terbayang kan biaya pendidikan yang harus saya dan suami
persiapkan untuk mereka bertiga?
Jujur saja, jika menyiapkannya
dengan cara menabung konvensional, nggak akan keburu, tak akan sempat karena di
satu sisi dua anak saya sudah cukup besar dan tidak lama lagi mereka akan
menempuh pendidikan SMU dan Perguruan Tinggi. Saya dan suami harus berpikir
keras untuk mengatasi masalah ini. Beberapa hal yang terpikirkan oleh kami adalah:
INVESTASI PROPERTI
Menyiapkan sebuah bangunan dalam
hal ini rumah yang siap dijual saat dibutuhkan terlihat sebagai suatu solusi.
Selain pemilihan lokasi yang strategis, properti tersebut juga sebaiknya diberi
nilai tambah, misalnya dijadikan ruko, dst.
Keuntungan dari investasi
properti adalah harganya yang meningkat dari waktu ke waktu, namun di satu
sisi, bagi saya investasi ini agak riskan jika tujuannya untuk menjadi dana
bagi pendidikan anak karena properti tidak bisa dijual dengan cepat. Takutnya,
saat sedang dibutuhkan, proprti belum bisa terjual karena satu dan lain hal.
TABUNGAN PENDIDIKAN
Tabungan pendidikan memiliki
fasilitas asuransi jiwa yang bisa untuk jaga-jaga jika kita sebagai orang tua
meninggal dunia karena target target dana pendidikan tetap akan tercapai.
Selain fasilitas asuransi jiwa,
tabungan pendidikan juga memiliki fasilitas bunga yang menarik serta asuransi
kesehatan, namun ada tambahan biaya untuk fasilitas ini.
Jika di tengah jalan ternyata
kita tidak mampu meneruskan tabungan pendidikan ini, jangan khawatir, dana yang
selama ini sudah kita setorkan akan kembali masuk ke tabungan kita setelah
dipotong biaya administrasi.
INVESTASI EMAS
Investasi ini adalah yang paling
mudah buat saya. Kita tinggal membeli emas, biasanya berupa perhiasan atau
lebih baik berbentuk koin atau batangan, dan menyimpannya. Kita bisa menyimpan emas
karena harganya yang relatif stabil dan mudah dijual lagi.
Sebaiknya simpanlah emas dalam
bentuk batangan yang memiliki kadar 99 persen. Saat ini emas tidak hanya
ditemukan di toko emas, tetapi juga dibeberapa tempat misalnya di cabang PT
Pegadaian, PT Aneka Tambang dan bank-bank yang berbentuk syariah. Saya pribadi
lebih senang membeli emas di pegadaian karena selain dekat dengan rumah saya,
prosedur pembeliannya pun sangat mudah dengan harga yang bersaing.
DEPOSITO
Jika kita memiliki dana dari
pekerjaan atau usaha yang sedang kita jalani, kita bisa mendepositokan uang
tersebut untuk biaya pendidikan anak. Cara ini cukup jitu karena deposito tidak
bisa dicairkan sesuka kita dan bunganya cukup bagus dibanding tabungan
konvensional biasa.
Pilihlah produk deposito dengan jangka waktu yang sesuai dengan
kebutuhan kita atau yang sesuai dengan masa di saat anak kita membutuhkan dana
untuk biaya sekolah.
Berikut gambaran yang saya
dapatkan dari situs Ayahbunda. Hampir sama dengan menabung, deposito adalah
menyimpan uang di bank, tapi bunganya lebih besar yaitu sekitar 6% per tahun.
Hanya saja bank mensyaratkan jumlah minimal untuk bisa membuka deposito yaitu
Rp 8.000.000. Anda tak bisa mengambil
uang kapan saja seperti tabungan. Uang yang didepositokan tak bisa ditarik
untuk jangka waktu tertentu, 1 bulan, 3 bulan atau 1 tahun. Dana deposito bisa
digunakan untuk kebutuhan jangka pendek seperti uang les.
Untuk membuka deposito memang
tidak ada keharusan kapan waktunya. Namun ada baiknya sejak balita Anda sudah
memilikinya. Sisihkan 10% dari pendapatan setiap bulannya kemudian bila dana
sudah mencukupi bukalah deposito. Semakin besar jumlah uang yang Anda
depositokan tentu akan semakin besar pula dana yang Anda terima setiap
bulannya.
Jika Anda ingin dana deposito
bertambah, buatlah deposito dalam bentuk auto roll over, artinya bunga yang
diterima setiap bulannya ditambah ke dalam jumlah dana deposito sehingga setiap
bulan dana deposito bertambah jumlahnya.
Contohnya, Anda punya deposito Rp
100.000.000. Setiap bulan bunga yang diterima sebesar Rp 500.000 sehingga
jumlah menjadi Rp 100.500.000. Bulan depannya jumlah Rp 100.500.000 akan
dibungakan lagi. Demikian setiap bulannya.
Deposito sendiri terdiri beberapa
jenis, yaitu:
Deposito berjangka atau time deposit adalah salah satu produk bank
berupa simpanan dengan jangka waktu tertentu dengan bunga yang tinggi. Jika
melihat dari Undang-Undang No 18 Tahun 1998 deposito berjangka memiliki variasi
jangka waktu tertentu yaitu dimulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18 sampai dengan 24
bulan.
Deposito syariah adalah produk keuangan beupa simpanan berjangka
yang dikelola berdasarkan prinsip syariah. Deposito syariah ditujukan bagi
nasabah perorangan dan perusahaan. Perbedaan antara deposito konvensional
dengan deposito syariah terletak pada cara pengelolaannya yaitu menggunakan
akad mudharabah.
Sertifikat deposito adalah deposito yang memiliki kesamaan dalam
penerapan jangka waktu yang berlaku. Hanya yang membedakan antara sertifikat
deposito dan deposito berjangka adalah diterbitkannya sertifikat keterangan
dari deposito itu sendiri dan dapat diperjual-belikan atau dipindah-tangankan
kepada pihak lain. perbedaan yang lain adalah pencairan bunga sertifikasi
deposito dapat dilakukan di muka.
Deposito On Call (DOC) merupakan deposito digunakan untuk deposan
yang memiliki uang dalam jumlah besar yang dalam sementara waktu belum
digunakan. Penerbitan deposito on call memiliki jangka waktu minimal 7 hari dan
paling lama kurang dari 1 bulan. Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan
deposit on call dicairkan deposan terlebih dahulu 3 hari sebelumnya sudah
memberitahukan bank penerbitan bahwa yang bersangkutan akan mencairkan DOC nya.
Nah, bagaimana mama, papa? Siap
untuk menabung bagi biaya pendidikan anak-anak? Pilih yang mana? Tentu yang
sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan kita ya…
catatan: info dari berbagai sumber
10 comments
Deposito memang bisa jadi alternatif yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan tabungan rencana ya mbak Zata. Apalagi bukanya akhir tahun saat bank dikejar target dan dan kita lumayan besar. Bisa nego rate tuh Mbak. Hehehe.
BalasHapus@Dani
BalasHapusiyaa betul mas Dani.., makasih udah mampir, yaa...
Investasi biasanya tergantung kenyamanan tiap orangnya ya, kaka aku paling seneng investasi emas, kalau aku yg lain aja *emas takut digondol maling* penting ada simpanan utk masa depan anak2 & hari tua :)
BalasHapus@Sandra
BalasHapusyes, tiap orang beda2, aku pun karena masih buta soal investasi, dulu2 pasti emas, hihihi...
baru tau bisa beli emas di pegadaian, jadi bukan bentuk tabungan gitu ya?
BalasHapus@Nonikhairani.wordpress.com
BalasHapusiya mba, beli emas batangan atau koin sekarang bisa di pegadaian, bisa dicicil pula lho :)
Investasi properti risikonya tinggi, sedangkan kalau emas bujetnya belum ada. So untuk saat ini aku pilih reksadana dulu aja soalnya bisa dimulai dari Rp 50rb. Semoga suatu hari bisa kesampaian utk investasi emas dan properti :)
BalasHapus@Dina Mardiana
BalasHapusaku emas juga sesanggupnya aja sih mba. kalo properti juga sama, blm ada bujetnya :)
Kalau saya lebih memilih INVESTASI EMAS, solanya menurut saya lebih aman dan menjanjikan,,
BalasHapus@mamakichoice.com
BalasHapusiya ya mba, tiap orang punya pilihannya masing2 yang sesuai kemampuan dan kebutuhan :)