Mempersiapkan Anak Menghadapi Menstruasi Pertamanya | #ParentingTeens
Saya ingat sekali, dulu, saat pertama kali mendapatkan menstruasi, saya merasa 'sedih', bingung, dan 'jijik' kepada diri saya sendiri. Saya tidak bilang kepada mama saya pada awalnya karena saya merasa malu. Namun saat hari berikutnya di mana jumlah menstruasi sudah lebih banyak, saya 'terpaksa' bilang pada mama dan beliau langsung menyarankan saya untuk memakai 'duk' (sebutannya untuk kain menstruasi) sementara belum sempat membeli pembalut di toko.
Saya dekat dengan mama, tapi mungkin
karena generasi mama masih belum terbiasa berbicara soal hal-hal seperti ini
kepada anaknya, ia tidak membahasnya sampai saat saya benar-benar mendapatkan
menstruasi. Saya tidak menyayangkan hal tersebut, beda generasi beda cara, beda
orang tua beda pendekatan, namun saya tidak ingin anak perempuan saya mengalami
hal yang sama seperti saya dulu.
Saya ingin mempersiapkan dirinya
agar tidak canggung dan risih saat ia mendapatkan menstruasi pertamanya. Benar
saja, saat akhirnya ia mengalami datang bulan, ia tidak panik dan dengan cepat
bisa menyesuaikan diri. Saya pun yang dulu sempat berpikir bahwa saya
'belum rela' gadis kecil saya mengalami menstruasi ternyata bisa menerima
kenyataan itu dengan tenang setelah saatnya tiba :). Intinya, sih, karena pada
akhirnya, kami berdua sama-sama siap.
Sebelumnya, jujur saja saya sangat tidak siap. Setahun lalu, saat saya pikir ia akan mens karena beberapa hari perutnya terus melilit, saya sempat menangis dan curhat ke suami, merasa belum rela kalau ia akan tumbuh besar. Hihihi, silly, ya, tapi itulah yang saya pikirkan. Namun karena pengalaman itu juga yang membuat saya akhirnya menyiapkan diri sendiri agar bisa membantu kaka siap di menstruasi pertamanya.
Sebelumnya, jujur saja saya sangat tidak siap. Setahun lalu, saat saya pikir ia akan mens karena beberapa hari perutnya terus melilit, saya sempat menangis dan curhat ke suami, merasa belum rela kalau ia akan tumbuh besar. Hihihi, silly, ya, tapi itulah yang saya pikirkan. Namun karena pengalaman itu juga yang membuat saya akhirnya menyiapkan diri sendiri agar bisa membantu kaka siap di menstruasi pertamanya.
Saya ingin berbagi beberapa hal yang
saya lakukan, mudah-mudahan bisa berguna bagi orang tua lainnya ...
Jelaskan
tentang apa itu menstruasi
Mulai dari gejalanya, apa yang akan
terjadi, apa yang mungkin akan dia rasakan (sakit perut, dada nyeri, dsb),
berapa lama hal itu akan berlangsung, penanganannya, dst. Untuk penjelasan
lengkap mengenai menstruasi, artikel Wikipedia ini
bisa dijadikan sebagai panduan.
Salah satu hal yang saya garis
bawahi soal menstruasi ini adalah adanya masa subur serta risiko kehamilan jika
melakukan hubungan seksual. Tentu saja jauh-jauh hari anak-anak sudah diberi
pendidikan seksual sehingga saat saya menjelaskan hal ini menjelang ia mendapatkan
menstruasi tentu sudah tidak risih lagi dan tidak perlu terlalu rinci karena ia
sudah punya bekal sebelumnya.
Kebetulan kaka bersekolah di sekolah Islam sehingga ia pun sudah mendapat pelajaran tentang apa yang harus dilakukan saat menstruasi sehubungan dengan kegiatan beribadah seperti sholat.
Kebetulan kaka bersekolah di sekolah Islam sehingga ia pun sudah mendapat pelajaran tentang apa yang harus dilakukan saat menstruasi sehubungan dengan kegiatan beribadah seperti sholat.
Jangan lupa untuk ngobrol dari hati ke hati tentang hal ini, yaa... |
Ajari cara menjaga kesehatan saat
menstruasi
Cara mengganti pembalut, makanan
yang sebaiknya dihindari saat menstruasi, kegiatan yang sebaiknya jangan
dilakukan dulu, dst.
Untuk hal ini memang tidak cukup
hanya ngobrol dan memberi tahu, sesekali saya mengajaknya untuk mempraktekan
beberapa hal yang sudah saya obrolkan dengan kaka, misalnya saat saya sedang
menstruasi dan kami sedang bepergian, saat hendak ke toilet saya memperlihatkan
beragam bawaan saya untuk membersihkan diri, misalnya tisu basah, tisu kering,
pembalut pengganti, gel cuci tangan, dan lain-lain.
Saat ia benar-benar sudah datang bulan, awalnya ia masih cuek dan masih belum terbiasa untuk teratur mengganti pembalut, namun setelah diingatkan, pelan-pelan ia mulai terbiasa untuk mengurus dirinya sendiri di saat-saat tersebut.
Saat ia benar-benar sudah datang bulan, awalnya ia masih cuek dan masih belum terbiasa untuk teratur mengganti pembalut, namun setelah diingatkan, pelan-pelan ia mulai terbiasa untuk mengurus dirinya sendiri di saat-saat tersebut.
Siapkan
perlengkapan menstruasi
Meski pun waktu itu ia belum menstruasi, namun
setelah melihat tanda-tandanya (dari ceritanya juga), saya pun menyiapkan
perlengkapan menstruasi atau period kit serta perlengkapan kesehatan lain untuknya. Mulai dari pembalut yang cocok untuk
remaja, minyak kayu putih/minyak telon jika suka untuk mengatasi perut yang
kurang nyaman, penghilang rasa sakit (hanya jika diperlukan). Jangan lupa
selipkan coklat dan permen untuknya, yaaa ☺
first period kit yang saya persiapkan buat kaka :) |
Perawatan
kecantikan setelah mendapat menstruasi
Lewat beberapa perbincangan yang
santai, saya menjelaskan pada kakak, bahwa saat ia telah mengalami datang
bulan, tubuhnya pun akan ikut berubah, contohnya, tubuhnya akan lebih tinggi,
lebih besar, payudara pun begitu. Ia akan tumbuh menjadi gadis cantik yang
harus menjaga dirinya, lebih menutup auratnya, serta makin menjaga berkah dari
Tuhan tersebut dengan cara merawat dirinya dengan benar. Saya pun membelikan ia
produk-produk perawatan kecantikan yang disesuaikan dengan umurnya.
Althea adalah salah satu brand favorit saya yang saya rekomendasikan ke kaka juga... |
Itu dia beberapa hal yang saya lakukan dalam mempersiapkan kaka menghadapi menstruasi pertamanya. Saat ia akhirnya mengalami
menstruasi pertamanya, kami berdua sama-sama tenang dan enjoy menghadapinya ☺
Semoga pengalaman dan tip di
atas berguna yaa…
16 comments
perawatan kecantikan itu bener banget, soalnya sering jerawatan hehe
BalasHapus@Nonikhairani.wordpress.com
BalasHapusiyes mba Noni, hormonnya udah berubah ya soalnya...
@zaenudin
BalasHapuskan biasanya kalo lagi dapet mood suka jelek, coklat dan permen bisa bikin lebih hepi, hehehe...
Wah aku mesti belajar dan siap2 juga nanti kalau Dema udah waktunya :D
BalasHapusaku dulu mens pertama kelas 6 SD, kaget sih awalnya harus gimana tapi alhamdulillah juga udah dikasih ceramah sama mama jadi ngga kaget kaget banget :D
BalasHapus@April Hamsa
BalasHapusiya Pril, kalo punya anak cewek hrs siap jauh2 hari soal ini..
@Rusydina Tamimi
BalasHapusnah iya enak dan tenang kan kalo sebelumnya udah dapet pengarahan dari nyokap ya :)
Aku yg stress waktu itu telat banget dapatnya,temen2 di kelas 6 ad,aku di kelas 2 smp hahaha.
BalasHapusMana di asrama,ga deket ama mama waktu pertama dapat.
Tapi untunglah bisa ditelepon mamaku, inget pas nelpon nangis hahaha...
@Mutia Nurul Rahmah
BalasHapusahahah iya kebayang kalo jauh dari rumah ya mba..
hehe iya ya, mba. jadi inget waktu pertama kali mens, dapetnya pas TPQ pula, padahal warna baju yang dipakai putih. asli malu banget xD
BalasHapus@Ila Rizky
BalasHapushwaduhhh kebayang tuh pake baju putih, huhuhu...
@gabrilla
BalasHapusnah iya tuh, kalo udah dapet informasi dan persiapan dari orang tua pastinya lebih siap ya.. :)
Waaah berguna banget nih buat mempersiapkan Raya nanti, inget jaman dulu pas menstruasi pertama ngga ada yg ngasih tau apa2 hahaha.. kebingungan sendiri beli pembalut dll XD Ibu sekarang emang harus lebih deket & terbuka sama anak2nya ya...
BalasHapus@Sandra
BalasHapusiyaa bener banget San, harus deket sama smua anak apalagi di masa2 abege gini yah..
Sampai dibekali coklat juga mbak :)
BalasHapusiya bener, pendidikan tentang persiapan menghadapi menstruasi penting banget mbak. Jangan sampe kayak temen SMP ku, maklum ya ortu2 jaman dulu kala gak terlalu mudeng soal menstruasi ini. Jadi temenku ini gak dapat ilmu banyak dari nyokapnya, dan akhirnya dia pake pembalut kebalik dong: yg selotipnya malah di atas. Aku denger cerita dia ngilu, kebayang pas dia kudu membuka dan ganti pembalut, itu gimana kan kemaluannya lengket semua sama selotip pembalut? Huhuhuh...jadi panjang deh
BalasHapus