5 Hal yang Saya Lakukan Demi Keluarga yang Lebih Sehat & Bahagia
Sudah sekitar setahun terakhir
ini kondisi dan kebiasaan di keluarga saya berubah cukup drastis. Yes, sejak saya dan suami memutuskan
untuk tidak bekerja kantoran dan memulai usaha sendiri dan kembali berkecimpung
di dunia yang tidak jauh dari sosial media dan content creating (foto, video, program TV, dll) kami harus
beradaptasi dengan gaya hidup baru di mana kami harus berusaha ekstra keras
agar kehidupan tetap berjalan dengan teratur.
Maksudnya teratur gimana?. Ya,
kan biasanya kalau bekerja kantoran, jadwal kami sudah jelas setiap harinya. Saya
yang bekerja di law firm akan berangkat
pagi pulang malam dan suami yang bekerja di stasiun televisi swasta akan
bekerja sesuai jadwalnya, tergantung shift, kalau tidak berangkat subuh, ya
berangkat siang. Belum lagi tuntutan sebagai produser yang seringkali membuat jam
kerja suami lebih panjang dari biasanya. Anak-anak pun sudah jelas jadwalnya,
dua anak sekolah pagi, sementara yang satu lagi masuk siang. Ditambah beberapa
kegiatan les dan ekstrakurikuler tentunya.
Nah, sejak saya dan suami
memutuskan bekerja freelance,
beberapa bulan pertama kehidupan kami cukup ‘rusuh’ apalagi saya tidak memakai jasa
Asisten Rumah Tangga (ART) yang menginap
di rumah lagi, jadi kami hanya mempertahankan satu ART yang datang beberapa jam
saja sehari, itu pun tidak full
seminggu. Kami juga berhenti menggunakan jasa antar jemput sekolah untuk abang,
kakak, dan si bungsu. Alasannya karena selain untuk menghemat biaya, juga
karena kami pikir, kami bisa mengantar jemput anak-anak dengan jadwal yang
sudah lebih longgar.
Hasilnya?, ya seperti yang saya
tulis di atas, rusuh plus berantakan,
hihihi.. Bagaimana tidak?, bayangkan saja, beberapa kali abang dan si bungsu
yang masuk pagi terlambat ke sekolah, lupa saya bawakan bekal pulak. Lalu si
kakak yang masuk sekolah siang pernah sampai lupa kami jemput, padahal
sekolahnya cukup jauh. Ia terpaksa menunggu sampai hampir Isya dan diantar oleh
kepala sekolah sampai ke rumah, duhh!. Saya sempat tertekan, malu, dan merasa
gagal sebagai ibu.
Belum lagi beberapa pengalaman
kurang asik saat saya memboyong anak-anak untuk ikut bekerja bersama saya dan
suami. Pernah suatu kali, saat ada job
membuat iklan di akhir minggu, kami membawa anak-anak ke lokasi shooting. Seperti biasa, mereka
bersemangat sekali untuk ikut menonton dan membantu, namun, jam shooting yang panjang dari subuh sampai
tengah malam, membuat mereka tidak enak badan keesokan harinya. Tambah merasa
bersalah, deh, saya.
Sejak beberapa kejadian di atas,
saya pun bertekad untuk memperbaiki ritme kehidupan kami agar lebih teratur dan
tentunya lebih sehat dan bahagia. Berikut ini beberapa hal yang kami lakukan
demi kehidupan keluarga yang lebih sehat dan bahagia …
MENGATUR ULANG JADWAL DAN MERENOVASI RUANG KERJA
Meski pun sudah tidak bekerja
kantoran, saya dan suami ‘memaksakan’ diri untuk punya jam kerja meski pun ‘hanya’
bekerja dari rumah. Demi menerapkan hal ini, kami merenovasi ruang atas menjadi
home office. Kami juga membuat jadwal
untuk bekerja di ruang tersebut 4-8 jam per hari tergantung load pekerjaan.
Saya pribadi tidak menerapkan jam
kerja sepanjang jam kerja suami, sih, maklum, saya kan harus menyiapkan makanan
keluarga serta beberes saat mbak ART sedang tidak ada. Namun, saat bekerja di
rumah, saya pun tetap mengatur situasinya layaknya seperti sedang bekerja di
kantor. Saya menyiapkan air putih, buah, larutan Cap Kaki Tiga, sampai camilan,
di meja kerja saya, sehingga saya tidak perlu bolak-balik turun ke bawah untuk
mengambil supply ;p.
Pengaturan jadwal ini membuat
kami pun jadi lebih disiplin, sehingga kasus abang dan si bungsu yang terlambat
dan kakak yang lupa dijemput tak pernah terjadi lagi, alhamdulillah.
![]() |
stok cap kaki tiga di ruang kerja. |
BERKEGIATAN DI ALAM BEBAS DAN BEROLAHRAGA
Karena kebanyakan waktu kami
habiskan di rumah, kami pun berusaha menyempatkan diri untuk berkegiatan di
luar rumah, namun sebisa mungkin mengurangi aktivitas jalan-jalan di mall.
Kegiatan favorit kami salah
satunya adalah berkegiatan di alam terbuka, entah pergi ke taman-taman besar di
dekat rumah atau pun ke tempat rekreasi outdoor
seperti bumi perkemahan Cibubur, dll.
Sambil bercengkrama kami biasanya
juga menyempatkan diri berolahraga bersama, entah jalan kaki, hiking, atau pun
yoga. Anak-anak, sih, sukanya berenang dan main bola.
MENERAPKAN JAM TANPA GADGET
Untuk masalah gadget, saya cukup
fleksibel terhadap anak-anak, mungkin karena keseharian saya juga yang memang
tidak bisa jauh-jauh dari benda satu ini. Namun, saya dan suami tetap punya
aturan di mana anak-anak tidak diperbolehkan menggunakan gadget, yaitu setiap
hari setelah jam 7 malam dan saat sedang berkegiatan bersama, entah sedang
jalan-jalan, makan bersama, dll.
Jika sedang jalan-jalan, tentu
saja mereka boleh menggunakan gadget tapi seperlunya, misalnya untuk mengambil
foto atau merekam video, selebihnya, kami membiasakan mereka untuk berinteraksi
satu sama lain.
MENYIAPKAN CAP KAKI TIGA DI RUMAH DAN SAAT BERPERGIAN
Kenapa Cap Kaki Tiga?. Karena Cap
Kaki Tiga merupakan #PilihanBenar buat saya dan keluarga. Saya pribadi sudah
sejak dulu cocok mengonsumsi produk ini, jadi saat berkeluarga dan punya tiga
anak, saya pun menularkan kebiasaan minum Cap Kaki Tiga pada mereka.
Kami mengonsumsi Cap kaki Tiga
bukan hanya saat panas dalam, sariawan, atau saat sakit tenggorokan saja tapi
juga saat sedang beraktivitas sehari-hari kami minum larutan ini demi menyegarkan
badan. Misalnya seperti yang saya ceritakan di atas, saat saya membawa
anak-anak untuk bekerja atau pun jalan-jalan, saya selalu menyiapkan Cap Kaki
Tiga di dalam tas mau pun di mobil.
Anak-anak pun tidak bosan karena
rasanya yang plain, sama saja dengan
air putih yang biasa mereka minum. Kalau ingin yang rasanya enak dan berbeda,
pilihannya banyak, ada Leci, Jambu, Jeruk, Jeruk Nipis, Melon dan Stroberi
untuk kemasan botol serta rasa Leci, Kurma & Tin, Markisa, Stroberi, Jambu,
Jeruk, Anggur, dan Timun Suri untuk yang kemasan kaleng.
Belum lama ini, tubuh saya sempat
drop, mungkin karena sudah lama tidak
bekerja sampai tengah malam, ya. Untung saja seperti biasa, saya selalu punya
cadangan Cap Kaki Tiga di dalam tas. Setelah minum sebotol, tubuh rasanya jadi
jauh lebih baik. Bahkan setelah dibawa istirahat dan tidur, esoknya saya bisa
kembali fit dan beraktivitas seperti biasa.
Yang membuat saya yakin dan
merasa aman tentu saja karena Cap Kaki Tiga sudah eksis selama 80 tahun dan diproduksi
oleh perusahaan ternama dan terpercaya seperti PT Kino Indonesia Tbk. Selain
itu larutan Cap Kaki Tiga telah mendapatkan sertifikat MUI dan terdaftar resmi
di BPOM RI. Makin yakin, deh …
![]() |
cara pemakaian cap kaki tiga. |
MASAK DAN MAKAN BERSAMA
Ini juga merupakan kegiatan
favorit kami di rumah. Biasanya kami akan masak bersama minimal satu kali
seminggu dan makan sambil ngobrol ngalor ngidul. Si bungsu pun sampai
menunggu-nunggu waktu masak dan makan bersama ini.
“Ma, malam ini kita masak bareng,
kan?.” Dan tak ketinggalan ia akan bantu menyiapkan peralatan makan serta
minumannya sementara kakak-kakaknya biasanya membantu menyiapkan bahan-bahan
seperti ikan/daging dan menyiangi sayuran. Eksekusi memasaknya ya biasanya saya
atau suami. Intinya semua bekerjasama dan sangat menikmati quality time tersebut.
Setelah melakukan 5 hal di atas
dan tentu saja banyak hal-hal lainnya, alhamdulillah, saya merasa kehidupan
keluarga kami jadi lebih berkualitas. Kami jadi merasa lebih fit dan bahagia. Tidak
ada lagi masalah lupa membawa bekal, anak-anak yang kurang enak badan karena
kecapekan ikut kami bekerja, dan lain sebagainya.
Di sisi lain, saya juga merasa
bahwa kami menjadi keluarga yang lebih solid
dan lebih ekspresif menunjukan perhatian pada keluarga dan orang lain :).
![]() |
Cap Kaki Tiga Anak favorit si bungsu. |
*****
Labels:
#BetterMom
BloggerLife
Children
family
health
LIFE
lifestyle
MamaTalks
MomLife
Motivation
My Diary
Parenting
Parenting Teens
Perkembangan Anak
Product Review
theurbanfit
TIPS
Travel
44 comments
Ahhhh ini yang ayu perluin banget nihhhhh untuk pertimbangan jadi full mom tapi tetep bisa produktif *tutp wajah. Jadi bahan masukan lagi dari pengalaman2 Mbak Zata untuk ayu ke depannya. Makasih pencerahannya Mbak Zata, sukses selalu Mbak Zata^^
BalasHapussama-sama Yuuu.., doa yang sama buat Ayu juga yaa...
HapusTantangannya kalau freelance seperti itu ya, Mbak. Harus disiplin mengatur waktu sendiri supaya semua bisa berjalan lancar :)
BalasHapusbangettt mba...
HapusJangankan anak-anak, aku juga suka Larutan Cap Kaki 3 yang rasa leci, apalagi kalau dingin beuh enakkkk!
BalasHapus*salah fokus hahah*
btw, makasih tipsnya Kak Zata, bisa dicoba nih di rumah :)
waa sama2 Putt...
HapusSekarang bisa cepat menyesuaikan diri yaa kakak. Semua lebih nikmat ya dilakukan sekarang.
BalasHapusiyes betul Jun ;p
Hapusnah poinolahraganya di aku masih belum diterapkan niy, ok siap deh mbak aku juga pengen nerapin olah raga biar dihari tua tetap sehat.
BalasHapusyuk Kania, semangattt...
Hapussaya akan bekeluarga dahulu untuk mengikuti tips dari mba zata.. siaapp
BalasHapusahaha semoga segera menikah ya mas doel ;p
HapusMba Zata emang super awesome!
BalasHapusYang blog fitzata masih rutin update juga yak?
--bukanbocahbiasa(dot)com--
nah kan mensyen2 blog fitzata jadi inget blom diapdet, hihih..
Hapuswah terbayang rusuhnya mba kali pertama memutuskan freelancenya untungnya ritme rusuhnya sekarang udah bisa disiasati ya mba :)
BalasHapusbtw Cap kaki tiga ini udah aku kenal sejak masih aku cimit banget jadi dulu tuh dikit2 minta beliin ini skrg ada varian rasanya aku lebih suka leci hehehe sama kayak mba Putri demen kalau dingin :)
wahhh toss dong mbaaa..
HapusAsik ya mba klo bisa kerja dr rumah gitu. Waktu buat anak2 lbh banyak. Yaaa walaupun kebayang juga sih ya rempongnya di awal2 masa penyesuaian.
BalasHapusiya betul banget mbaa...
HapusAnak saya suka cap kaki tiga, yang ada rasa lechy
BalasHapusitu emang enak mas agung :)
HapusMinuman kesukaanku dan keluarga neh, apalagi kalau lagi panas dalam.
BalasHapusoke banget buat panas dalam nih mba Lis..
HapusZataaaaa...you are emang the best..dan gw gak habis2 nya admire sama lw..btw ini gw Icha
BalasHapusWhoaaa terharu elo mampir ke blog gw Chaaa..., makasih yaaa...
HapusSaya baru tahu kalau mbak zata ini udah punya 3 buah hati, Tapi jujur sih penampilannya masih kayak anak SMA wkwkkwk. Saya terinspirasi dengan "Hari tanpa Gadget" karena kadang di momen tertentu alat itulah yang membuat saya kurang produktif.
BalasHapusAnjarrrr, bikin gw ge er aja deh, hihihi..
HapusAku juga pengin nih sedikit puasa gadget hehehe, juga punya ruang kerja yang asyik hehehe.
BalasHapusiya mba, cobain dulu deh sesekali, pelan2..
Hapusmanteeeeeppppp.... masak bareng enak ya ta kalo udah rada gedean gitu. hihihihi, diriku masak bareng dua bocah tuh rusuh pisan dah... udahannya eike yang sutris hihihihi.....
BalasHapusahaha kalo masih agak kecil malah ngerecokin ya Nov..
HapusMinuman legendaris ini Mba :)
BalasHapusOh ya, meja kerjanya kece banget MBa. Love Love
iya legendaris banget ya tehh...
HapusSekarang jadwalnya udah stabil ya mba Zata. Aku juga suka minum Larutan Cap Kaki 3 dan yang khusus untuk anak.
BalasHapusiya alhamdulillah sekarang stabil Rul..
Hapuswow larutan cap kaki tiga ternyata sudah 80 thn ya, lama banget.
BalasHapusmembiasakan diri dengan kegiatan yang berbeda memang awalnya agak sulit, tapi aku salut sm mba zata dan suami memutuskan untuk resign dari tempat kerja.
nah aku juga amaze pas tau mba hehehe..
HapusAku juga sukaa minuman cap kaki tiga ini, terutama yang rasa lychee :D
BalasHapusleci itu kayaknya favorit semua orang ya hihihi...
Hapusyang untuk anak-anak botolnya lucuuu ya...ini ampuh banget buat panas dalam!
BalasHapusiya lucuk bgt, anak2 mah gak panas dalem juga tetep minta hehe
HapusAnakku maunya minum cap kaki tiga aja mbak, padahal lagi gak sariawan hehehe
BalasHapusemang enak soalnya ya mba :)
Hapusihh, aku suka sama cap kaki tiga. apalagi kalau lagi sakit tenggorokan hahahhaha. rasa jeruknya enaa xD
BalasHapuswww.yubikanobi.com
suka banget sama minuman yang satu ini, sangat membant sekali ketika lagi panas dalam hehehe
BalasHapus