Diana Rikasari Soal 'My Rainbow Days' dan Proses Kreatifnya



Saya suka baca blog-nya Diana Rikasari sejak dulu banget, suka dengan foto-fotonya yang warna-warni, gaya berpakaiannya yang beda dan unik, serta buku-bukunya yang inspiratif. I'm a big fan of #88LoveLife, lho..

Nah, pas denger Diana bakal ngeluarin buku anak-anak, saya pun super antusias! dan penasaran tentunya.Beberapa kali saya melihat foto-foto Diana dan anak-anaknya di instagram, membaca caption-nya dan saya yakin, buku yang akan segera diluncurkan oleh Diana dan Falcon Publishing ini akan sesuai dengan ekspektasi saya yaitu entertain, inspiratif, dan warna-warni.

Selain excited menunggu bukunya, di sisi lain saya penasaran, di tengah kesibukannya yang luar biasa, dia kok, sempet-sempetnya ya nulis buku anak?. Berikut obrolan singkat bersama Diana soal proses menulis kreatifnya dan tentu saja tips yang juga bisa berguna bagi kita sesama mama apalagi yang profesinya penulis, blogger, dan yang berkaitan dengan bidang kreatif lainnya.



Saat ditanya soal bagaimana agar tidak mudah stress dan tidak mudah 'kesal' pada anak, Diana mengatakan bahwa ia selalu mengingatkan diri sendiri bahwa anak masih sangat polos dan masih dalam proses belajar, sehingga semua yang mereka lakukan itu memang murni dari kepolosan dan rasa penasaran mereka. 

"Kalau aku ingat itu, rasanya aku nggak pantas untuk marah yang berlebihan jika mereka berbuat sesuatu yang aku kurang suka. Aku merasa mengajak mereka berbicara lebih efektif daripada "marah-marah". Aku juga sangat suka memeluk dan mencium anak-anak aku. Rasanya kalau udah pelukan, semua rasa kesal hilang," ujar Diana.

Kendala selama membesarkan dan mendidik kedua buah hati di tengah kesibukannya yang luar biasa pastinya banyak menurut Diana, terutama soal manajemen waktu. Rasanya harus benar-benar displin dalam mengatur waktu agar semua hal yang ia harus kerjakan bisa dikerjakan. Tapi Diana pun punya prioritas di mana ia harus bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak ketimbang bekerja, jadi ia ikhlas untuk mengurangi kesibukannya demi untuk anak-anak. 

Tantangannya adalah output tetap harus maksimal walaupun jam bekerja lebih sedikit. Jadi dalam waktu yang sangat sempit, ia harus berusaha untuk bekerja lebih cepat.


Ruang kerjanya yang dipenuhi barang-barang favorit adalah tempat idealnya untuk bekerja, namun Diana mengakui  bahwa ia juga sangat suka menulis ketika sedang sendrian di bus atau kereta ketika akan menjemput anak.

Saat ditanya soal bagaimana ia tetap bisa kreatif dan menghasilkan banyak karya, jawabannya, ia menganggap bahwa menulis itu semacam terapi bagi dirinya. Ia selalu menyempatkan diri untuk menulis, terutama di malam hari sebelum tidur (setelah anak-anak tidur). Baginya, punya "me time" itu sangat penting agar tetap bisa berfikir kreatif, jadi ia selalu berbagi tugas dengan suami untuk berbagai pekerjaan rumah dan mengurus anak.

Nah, saat ditanya soal tip mempromosikan blognya saat baru mulai menulis, pemilik 3 label fashion yaitu UP (@iwearup), Schmiley Mo (@schmileymo) dan Schmiley Mo Kids (@schmileymo_kids) ini mengatakan bahwa ia sering blogwalking, meninggalkan komentar di blog orang lain, bergabung dengan komunitas blogger, sering bertemu teman-teman blogger lainnya, serta mempromosikan blogpost di social media platform lainnya seperti di Instagram.

Duhhh, inspiratif banget ya Diana ini, makin suka deh sama dia dan gak sabar juga nunggu buku My Rainbow Days ini beredar di Indonesia akhir bulan ini ..
Saya dan Diana Rikasari di Singapore Digital Fashion Week

0 comments