Sehat Fisik dan Sehat Finansial Bersama Sun Life Indonesia


Hari Diabetes Sedunia
Sudah sejak lama diabetes menjadi concern saya dan keluarga, apalagi ada banyak keluarga saya yang mengidap penyakit ini, termasuk ibu saya. Beberapa om dan tante saya juga meninggal dunia akibat penyakit yang satu ini sehingga tak heran jika kata diabetes saja sudah cukup menjadi ‘momok’ bagi saya.

Demi menghindari diabetes dan penyakit lainnya, saya dan keluarga berusaha untuk hidup lebih sehat serta melindungi diri dengan asuransi kesehatan tentunya. Namun terkadang saya merasa bahwa pengetahuan saya akan penyakit ini masih kurang sehingga saya terus mencari informasi tentang diabetes.

Kebetulan sekali tanggal 14 November 2019 lalu, bertepatan dengan Hari Diabetes Sedunia, saya diundang dan hadir di acara press conference “Komitmen Sun Life Meningkatkan Kesadaran Diabetes di Indonesia” yang diadakan di Kantorkuu, Rasuna Said, Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut saya menemui fakta bahwa 68% penduduk Indonesia menilai bahwa diabetes adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor keturunan saja dan hanya 30% penderita diabetes di Indonesia yang memahami tentang diabetes dan penanganannya. Duhhh…

Nah, sebagai bagian dari kampaye ‘Live Healthier Lives’, Sun Life meluncurkan Virtual Charity Run bertema #TeamUpAgainstDiabetes yang menjadi upaya untuk meningkatkan kesadaran sekaligus kepedulian masyarakat agar bersama lawan diabetes.

Dalam kesempatan tersebut hadir Kaiser Simanungkalit selaku Vice President, Head of Branding & Communications Sun Life Indonesia. Menurutnya, penyakit diabetes tengah menjadi ancaman kesehatan global, yang jika tidak segera ditangani secara serius, akan mengakibatkan pada rendahnya kualitas generasi bangsa, serta kerugian ekonomi yang signifikan. Inilah mengapa, secara global, Sun Life menunjukkan komitmennya dalam upaya bersama melawan diabetes. 


Sun Life dan Diabetes
Salah satu langkah penting yang diambil Sun Life Financial Asia ialah dengan merilis laporan terkait diabetes di Asia, berjudul Diabetes in Asia: Empowering communities to lead healthier live pada awal tahun ini, yang berfokus di Negara Hong Kong, Filipina, Indonesia, Vietnam dan Malaysia. 

Di Indonesia, seperti sudah saya tulis di atas, fakta masih rendahnya literasi diabetes di tengah masyarakat ditegaskan dengan data 68% penduduk Indonesia yang menilai bahwa diabetes adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor keturunan saja. Padahal, gaya hidup yang tidak sehat menjadi faktor utama seseorang menderita diabetes, khususnya tipe 2. 

Guna menekan angka gelombang penderita diabetes di Indonesia, laporan ini juga memberikan rekomendasi berupa peningkatan literasi diabetes dan pendekatan terkordinasi berbasis komunitas, sebagai upaya yang perlu dilakukan bersama.

International Diabetes Federation  tahun 2017 melaporkan bahwa epidemi diabetes di Indonesia masih menunjukkan kecenderungan meningkat, khususnya diabetes tipe 2. Indonesia menjadi negara peringkat ke-enam dengan jumlah penyandang diabetes terbesar di dunia, setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brazil dan Meksiko. 

Sekitar 10,3 juta masyarakat Indonesia mengidap diabetes pada rentang usia 20-79 tahun . Namun, hanya separuh dari mereka yang menyadari kondisinya. Angka ini bukanlah angka yang sedikit. Jika tidak segera ditanggulangi, diperkirakan ketika puncak demografi terjadi pada 2030, 21,3 juta jiwa mengidap diabetes tipe 2 . 

Bukan hanya mengancam kualitas generasi penerus bangsa, tingginya prevalensi penyakit kronis ini juga berdampak pada perekonomian nasional. Pada 2018, BPJS Kesehatan telah menggelontorkan dana Rp6,1 triliun untuk pengobatan penyakit diabetes.


Literasi Diabetes dari dr Dante
Sesi yang juga sangat saya nikmati di acara ini adalah sesi literasi diabetes bersama dr. Dante Saksono Sp.PD, PhD, Spesialis Kelenjar (Endokrinologi) dari RSCM. 

Dr. Dante menyampaikan hasil survey FKUI RSCM-Divisi metabolik endokrin yang menemukan bahwa 1 dari 8 orang di Jakarta terkena diabetes, dan 2 dari 3 orang yang terkena diabetes tidak mengetahui kalau dirinya terkena diabetes. Nah, bener banget, nih, saya pun merasakan hal yang sama, oleh karena itu peningkatan pemahaman dan upaya pencegahan terhadap diabetes menjadi sebuah keharusan.

Lalu kalau kita belum sempat memeriksakan diri ke dokter dan penasaran apakah kita memiliki kemungkinan diabetes atau tidak, dr. Dante memberikan masukan yaitu dengan memperhatikan tiga gejala klasik diabetes yang dikenal dengan istilah 3P yaitu Poliuri atau sering buang air kecil, Polifagi atau sering merasa lapar, dan Polidpsi atau sering merasa haus. Waduh… saya langsung mengingat-ingat, apakah saya cukup sering mengalami gejala 3P tersebut. Saya, sih, sering ngalamin polifagi karena emang doyan makan, hehehe….

Anyway, dr.Dante mengatakan bahwa kalau terjadi penurunan berat badan tanpa disertai dengan sebab yang jelas, juga bisa menjadi ciri yang perlu diperhatikan, lho…

Menurutnya lagi, masih banyak masyarakat Indonesia yang mengabaikan gejala ini. Faktanya, hanya 30% penderita diabetes di Indonesia yang memahami tentang diabetes dan cara penanganannya. Makanya penting sekali mencari informasi sebanyak-banyaknya soal diabetes ini, ya... 

Ditambahkan dr. Dante, upaya efektif untuk mencegah dan mengendalikan diabetes harus dilakukan, dimulai dari menerapkan gaya hidup yang lebih sehat dengan cara antara lain menjaga pola makan sehat dan berimbang serta aktif bergerak, menghindari diri dari rokok dan alkohol, serta membangun komunitas pendukung yang solid.

Dari presentasi dr. Dante ini banyak sekali informasi baru yang saya serap. Salah satunya adalah soal etnis Menado yang ternyata punya risiko besar terkena diabetes, huhuhuuu…. Yak, ini tamparan buat saya sebagai orang Menado, tapi di satu sisi saya berterimakasih kepada dr. Dante dan Sun Life yang mengundang saya hadir karena hal tersebut seperti ‘wake up call’ buat saya. Jadi pengingat sekaligus panggilan untuk langsung action mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat demi terhindar dari diabetes dan penyakit lainnya.

Dari acara ini juga saya makin percaya bahwa tidak hanya physical health yang penting dijaga tapi juga financial health serta proteksi lainnya seperti asuransi jiwa dan kesehatan.  


#TeamUpAgainstDiabetes melalui ‘Virtual Run’
Btw, kamu suka lari? Kebetulan!. Di momen Hari Diabetes Dunia kemarin, PT Sun Life Financial Indonesia kembali mempertegas komitmennya dalam upaya melawan diabetes di tanah air dengan mengadakan ‘Sun Life Virtual Charity Run’. Kegiatan ini tentunya dilakukan untuk membantu meningkatkan pemahaman dan kepedulian terkait diabetes di Indonesia.

Btw, lari punya manfaat penting, lho, bagi kesehatan terutama bagi pengidap diabetes. Baca artikelnya di sini, ya ..

Dengan tema #TeamUpAgainstDiabetes dan dua duta kampanye ‘Live Healthier Lives’ yaitu Ibnu Jamil dan Kelly Tandiono, Sun Life ingin selalu mendukung masyarakat untuk hidup lebih sehat. Sudah sejak 2018, Sun Life Indonesia menggaungkan kampanye kesehatan bertajuk ‘Live Healthier Lives’.

Sejalan dengan rekomendasi dari laporan Diabetes in Asia: Empowering communities to lead healthier lives, salah satu upaya Sun Life Indonesia dalam membantu meningkatkan pemahaman dan kepedulian terkait diabetes, diwujudkan melalui aktivitas Sun Life Virtual Charity Run. 

Shierly Ge, Chief Marketing Officer Sun Life Indonesia, mengatakan bahwa Virtual Run ini melibatkan duta kampanye ‘Live Healthier Lives’: Ibnu Jamil dan Kelly Tandiono, serta memanfaatkan jangkauan digitalisasi yang luas dan peran penting komunitas, kami mengajak lebih banyak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam gerakan kolektif melawan diabetes, #TeamUpAgainstDiabetes. 

Sebelumnya, upaya edukasi terkait diabetes dan pentingnya penerapan pola hidup sehat, juga telah dilakukan Sun Life Indonesia dengan menggelar sejumlah aktivitas bersama komunitas ibu dan pelajar usia sekolah dasar di wilayah Jakarta, Bekasi, Tangerang Selatan, dan Depok.

Sun Life berharap berbagai inisiatif dan aktivitas yang mereka lakukan dapat membantu meningkatkan literasi diabetes, sekaligus memicu masyarakat untuk mulai menerapkan hidup yang lebih sehat sejak dini. Pencegahan menjadi langkah krusial yang perlu diambil, guna menekan laju angka penderita diabetes di tanah air, demi menyelamatkan masa depan kualitas generasi dan ekonomi bangsa.



Sun Life Resolution Run 2020 
Nah, di awal tahun 2020 mendatang, Sun Life ingin menginspirasi dan memotivasi berbagai generasi untuk meraih resolusi hidup yang lebih sehat. Karena sebuah resolusi lebih dari sekadar berkomitmen, resolusi adalah tentang mengambil tindakan. 

Kalau kamu suka lari dan ingin ikut mengambil tindakan, ikutan Sun Life Resolution Run Indonesia, ya. Ini adalah sebuah ajang lomba lari dengan tujuan untuk menggalang donasi yang diadakan oleh Sun Life Indonesia pada tanggal 12 Januari 2020 di ICE BSD City, Tangerang Selatan. Kegiatan ini telah menjadi agenda tahunan yang diadakan oleh Sun Life di Indonesia Filipina, Hong Kong, Malaysia dan Vietnam. 

Akan ada kategori lomba 5K atau 10K, juga berlari dan berbagi kesenangan dengan si kecil di kategori 1.5K Family Run. Kita semua bisa mengambil bagian dalam gerakan kolektif untuk hidup lebih sehat dan melawan diabetes. Seluruh dana yang terkumpul dari registrasi akan didonasikan untuk menanggulangi diabetes.

Jangan lupa ajak komunitas dan teman-teman kamu untuk bersama-sama melawan diabetes di Sun Life Resolution Run Indonesia 2020!

Yuk, buruan daftar di sini. Sampai ketemu di sana, yaaa…

*****

0 comments