Ini Cara Saya Menggunakan AI Sebagai Asisten Manajer Media Sosial Saya

Please meet my AI team :) - dibuat dengan Leonardo.Ai

Bagi yang mengikuti saya di instagram mungkin tahu bahwa saya cukup sering berbagi informasi dan edukasi soal Artificial Intelligence atau AI.  AI atau Kecerdasan Buatan adalah bidang ilmu komputer yang berkaitan dengan pengembangan sistem yang mampu melakukan tugas yang sebelumnya memerlukan kecerdasan manusia. Tujuan utama AI adalah menciptakan mesin yang bisa berpikir dan bertindak mirip manusia, termasuk kemampuan untuk belajar dari pengalaman dan beradaptasi dengan situasi yang berubah.

Namun seperti yang sering saya sampaikan juga bahwa AI adalah buatan manusia dan sudah seharusnya dipergunakan untuk mempermudah kehidupan manusia sehingga sudah seharusnya pula kita mempelajari AI sehingga bisa memberikan manfaat maksimal bagi manusia. Jika ada hal-hal negatif yang terjadi berkaitan dengan AI, ya tidak bisa dipungkiri bahwa segala macam ilmu dan teknologi pasti akan ada pro kontra, dan akan ada yang menggunakan untuk kebaikan maupun sebaliknya. Justru edukasi-edukasi tentang AI perlu sering dilakukan agar makin banyak orang yang mengerti soal ini dan tidak terkena dampak negatifnya.

Nah, dalam kesempatan kali ini saya ingin berbagi tips bagaimana saya memanfaatkan AI untuk menjadi asisten manajer media sosial saya.

Untuk menjadikan AI sebagai asisten media sosial, kita bisa mengikuti beberapa langkah di bawah ini.

Tentukan kebutuhan dan tujuan asisten AI kita

Pertama, tentukan kebutuhan serta tujuan utama dari asisten AI kita. Apakah kita ingin fokus pada menyusun konten, merespons pesan, mengelola postingan, atau mungkin melakukan analisis kinerja media sosial kita? Menetapkan kebutuhan dan tujuan yang jelas akan membantu  kita menentukan tools AI apa saja yang kita perlukan dan bagaimana pemakaiannya.

Saya pribadi punya kebutuhan untuk menyusun konten karena saya punya beberapa platform media sosial serta sedang kembali aktif membangun personal branding sehingga konten-konten saya harus sesuai dnegan branding yang tengah saya bangun. Saya tahu saya butuh banyak variasi dan ide-ide konten, namun pekerjaan saya sebagai pembicara dan tenaga ahli digital serta kegiatan saya sebagai ibu dan istri tidak memungkinkan saya untuk punya banyak waktu membuat dan menentukan ide-ide konten untuk beberapa medsos saya. 

Saya juga seorang blogger yang butuh mengisi konten blog saya tak hanya dengan tulisan tapi juga dengan visual seperti foto dan video. Dulu, saat saya belum sesibuk sekarang, saya sempat membuat banyak foto dan video ilustrasi untuk artikel blog saya, namun sekarang tak sempat lagi. Saya menghindari mengambil gambar gratisan dari internet karena alasan hak cipta dan originalitas, alhasil membuat gambar dengan tenaga AI jadi pilihan saya saat ini.

Jadi, so far, kebutuhan dan tujuan saya adalah mencari asisten AI yang bisa membantu saya dengan ide-ide, membantu saya memperkaya tulisan blog, mempermudah proses pembuatan konten tulisan, serta membuat gambar ilustrasi serta video dengan bantuan AI.

Cukup jelas, ya? Nah, silakan teman-teman tentukan juga apa kebutuhan dan tujuannya.

Pilih platform dan teknologi AI

Kedua, setelah kita tahu apa saja kebutuhan serta tujuan kita, barulah kita tentukan tools dan platform apa yang harus kita gunakan. Ada banyak platform dan teknologi AI yang tersedia saat ini, termasuk OpenAI, Google Cloud AI, Microsoft Azure, dan lain-lain. Pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan kita dan sesuai dengan tingkat keahlian teknis yang kita miliki.

Bagian yang saya garis bawahi di atas untuk mengingatkan teman-teman, bahwa meski katanya AI bisa mempermudah pekerjaan kita tapi sebenarnya usaha terbesarnya pun ada di kita. Kita harus tahu bagaimana cara menggunakannya dengan baik dan benar sehingga hasilnya maksimal. Coba bayangkan, sebuah tools AI digunakan oleh orang yang punya skills dan yang tidak, hasilnya pasti akan beda, kan??

Nah, mengacu pada kebutuhan dan tujuan saya sebelumnya, jadilah saya memilih beberapa tools AI yaitu Chat GPT, Copymatic.ai, Leonardo.Ai, dan beberapa tools lainnya.

Tentukan batasan dan etika

Pastikan untuk menetapkan batasan dan etika dalam penggunaan AI sebagai asisten media sosial kita. Ini penting untuk menghindari situasi yang dapat menimbulkan kontroversi atau masalah lain yang dapat merugikan reputasi kita atau merugikan orang lain.

Kembali saya ingatkan, AI bukan sesuatu yang otomatis meskipun sudah dilatih untuk melakukan hal-hal yang sering dilakukan oleh manusia. Kerja keras dan kontrol utama ada pada kita. Saya biasanya akan selalu mengecek 'pekerjaan' asisten AI saya untuk memastikan bahwa apa yang dibuat sesuai dengan diri saya, gaya saya, dan pastinya etika saya sebagai manusia.

Monitor dan tingkatkan keselamatan data

Di era digital ini, apalagi dengan makin banyaknya platform AI, sangatlah penting untuk memastikan bahwa data yang digunakan oleh asisten AI kita aman dan terlindungi. Pastikan bahwa kita memiliki tindakan keamanan yang tepat untuk mencegah akses yang tidak sah ke data sensitif.

Selain memakai sistem keamanan berlapis-lapis, saya juga membiasakan menghapus data dari platform AI saat sudah tak digunakan lagi. Misalnya saat saya membuat foto-foto personal branding dan pas foto menggunakan HeadshotPro, saya menghapus semua foto-foto asli saya yang dipakai oleh tools tersebut untuk mempelajari wajah saya.

Saya tak tahu pasti apakah hal itu sudah cukup, tapi minimal saya berusaha melakukan tindakan keamanan yang menurut saya perlu.

Perhatikan perkembangan AI terbaru

Teknologi AI terus berkembang, jadi pastikan kita tetap mengikuti perkembangan terbaru. Dengan mengikuti perkembangan ini, kita dapat memanfaatkan fitur-fitur baru dan memperbaiki performa asisten media sosial kita.

Misalnya dulu, sebelum menggunakan Midjourney dan Leonardo, saya menggunakan tools AI (saya lupa namanya) untuk menghasilkan gambar dari teks saja. Namun hasilnya kurang memuaskan bahkan bisa dibilang jelek, jadi saya terus mengikuti perkembangan dan mencari tools yang lebih cocok sampai akhirnya menemukan Midjourney dan Leonardo.Ai tersebut.

Dengan mengikuti informasi dan perkembangan terbaru, kita tak hanya bisa menggunakan asisten AI ter-update tap[i juga bahkan bisa menghemat banya biaya karena banyak tools yang bisa digunakan secara gratis dan kalaupun berbayar, harganya relatif terjangkau karena lebih banyak pekerjaan yang selesai dan hasilnya pun memuaskan.

Berikan sentuhan personal

Last but not least, personalisasi!. Meskipun AI menjadi asisten kita, tetap berikan sentuhan personal kita sebagai pemilik akun. Hal ini akan membantu membangun koneksi yang lebih baik dengan audiens kita.

Saya tak hanya cek dan ricek hasil 'kerja' asisten saya, namun biasanya akan saya proofread lagi, saya edit sesuai gaya saya dan pastinya juga menambahkan sisi personal saya yang bisa dirasakan oleh orang yang membaca atau melihat postingan-postingan saya.

Ingatlah bahwa menggunakan AI sebagai asisten media sosial bukan berarti sepenuhnya menggantikan interaksi manusia, tetapi lebih sebagai alat untuk membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas kampanye media sosial kita.

Itulah kira-kira gambaran bagaimana saya menggunakan AI sebagai asisten manager media sosial saya. Masih banyak yang ingin saya bagikan seperti cara kerja tiap platform yang saya pakai, bagaimana hasilnya, dst, namun nanti aja ya saya bagikan di postingan2 selanjutnya.

Thank you and have a blessed day everyone!

*****

0 comments