Kiat Membuat Content Marketing Tanpa TIM

Ilustrasi dibuat dengan AI, masih butuh latihan, jarinya masih kelebihan, hehe...

Apa itu Content Marketing?

Content marketing adalah strategi marketing yang membantu brand termasuk personal brand untuk membangun authority dan expertise, meningkatkan brand awareness dan SEO dengan tujuan meningkatkan konversi. Atau sederhananya, membantu kita sehingga lebih dipercaya, dianggap kredibel, dikenal, dan akhirnya berbuah penjualan (kalau niatnya jualan) atau apapun tujuan kita dalam membuat konten marketing.

Tim content marketing seharusnya yang bertanggungjawab dalam merancang strategi, membuat dan mendistribusikan konten berkualitas untuk menarik dan membangun audiens. Yang dikerjakan oleh tim biasanya seperti menulis konten untuk media sosial, blog, website, podcast, ebook, dan seterusnya.

Manfaat Content Marketing 

Banyak manfaat dari membuat konten marketing, namun beberapa yang terpenting adalah:

  1. Membantu mengedukasi calon pelanggan tentang manfaat dari produk maupun jasa kita.
  2. Memungkinkan kita untuk membangun hubungan baik dengan pelanggan dan audiens. 
  3. Menunjukan bagaimana kita bisa membantu audiens kita.
  4. Membantu membangun kesetiaan dan kredibilitas. 

Namun bagaimana jika kita belum bisa punya tim untuk content marketing? apa berarti kita tidak membuat konten marketing? atau dibuat seadanya saja? Eits...jangan nyerah gitu aja, ya..

Mari kita bahas soal bagaimana membuat content marketing tanpa bantuan tim profesional. Hanya kita sendiri yang mengerjakan atau dibantu oleh orang dekat saja seperti suami dan anak-anak.

Sebelum mulai membuat konten, ada 3 hal yang biasa saya tanyakan pada diri sendiri sebelum membuat konten marketing. Kenapa harus menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dulu? Kalau saya pribadi sih berpikir, agar konten yang saya buat tidak sia-sia. Selain harapannya agar dilihat banyak orang, menaikan branding saya, serta bermanfaat bagi orang lain.

Ini adalah 3 pertanyaan yang saya maksud:

1. Mengapa kita membuat konten tersebut?

2. Mengapa audiens kita harus melihat konten tersebut?

3. Value apa yang terkandung dalam konten tersebut?

Contohnya saya ingin membuat konten tentang tutorial cara menggunakan Chat GPT untuk menulis artikel blog mendalam dan lengkap misalnya. Lalu saya menjawab 3 pertanyaan di atas.

1.Untuk mengedukasi orang cara menggunakan AI. Untuk membuat saya dikenal sebagai orang yang paham tentang AI.

2.Karena banyak orang sudah tahu Chat GPT tapi belum tentu semua bisa memanfaatkannya untuk menulis artikel blog yang berkualitas, dalam dan terperinci.

3. Bahwa saat kita menggunakan AI dengan bijak, AI akan menjadi tools yang mempermudah hidup kita.

Setelah pertanyaan di atas terjawab, lalu buat list pekerjaan apa saja yang bisa kamu lakukan sendiri, misalnya saya membuat daftar bahwa saya bisa melakukan hal-hal di bawah ini sendiri :

-Membuat artikel, caption, slides presentasi, dan ilustrasi gambar sendiri dengan tools AI (Artificial Intelligence).

-Me-marketing-kan dan membranding diri sendiri.

-Menjadi fashion stylist buat diri sendiri untuk konten-konten saya.

-Menjadi manajer untuk menjadwalkan postingan, aktivitas endorsement, dll.

Setelah list apa yang bisa kita lakukan sendiri terjawab, tulis list bagian apa saja yang tidak bisa kita lakukan sendiri yang bisa kita serahkan kepada pihak ketiga tanpa menjadikan mereka karyawan tetap. 

-Membuat video yang lebih serius, terutama untuk pekerjaan endorsement - Bisa minta bantuan suami/anak, atau serahkan pada profesional dengan sistem pembayaran per proyek. Jadi bisa kita sesuaikan dengan kebutuhan dan bujet. Misalnya saat saya mendapat kerjasama endorsement dengan nilai besar, saya pasti punya bujet untuk menyewa profesional, dll.

-Membuat gambar ilustrasi yang lebih profesional, membuat artikel yang lebih dalam dan lengkap, saya biasanya akan menggunakan tools AI yang berbayar. Namun tetap saja jauh lebih hemat menggunakan tools tersebut dibanding harus punya staff khusus untuk pekerjaan itu.

Meski menggunakan tools AI berbayar saya lebih banyak memanfaatkan tools yang gratisan, salah satunya adalah Chat GPT.

Chat GPT

Sudah sering pakai? Yakin sudah maksimal? Karena ternyata, makin digali, makin powerfull pula Chat GPT ini dalam membantu kita membuat konten marketing.

Di bawah ini adalah contoh prompt yang saya pakai serta hasilnya ketika saya sedang menyusun penulisan tentang konten marketing untuk seorang pembicara seperti saya.


jawaban yang saya dapat sangat masuk akal dan bisa dilakukan, saya pun langsung mempraktekan salah satu contoh konten yang diberikan dan engagementnya pun besar.

Membuat Banyak Konten Sekaligus

Lalu kiat berikutnya adalah membuat perencanaan dan membuat membuat banyak konten sekaligus sehingga membuat kita punya banyak stok konten dan bisa lebih produktif mengerjakan hal lainnya.

Saya pun begitu, saya sudah menentukan dan merencanakan platform apa saja yang akan saya isi dengan konten-konten berkualitas guna mengedukasi audiens sambil membangun personal brand saya.

Biasanya runutannya akan saya buat seperti ini:

KONSEP BESAR - konsep untuk keseluruhan platform yang nanti akan saya customized sesuai dengan karakter tiap platform.

Contoh:
Saya akan menulis artikel di blog tentang suatu tema. Untuk artikel blog saya biasanya menulis dengan cukup rinci dan lengkap.
Dari blog saya summarize, saya jadikan konten video seperti reels, youtube/shorts, TikTok, dst.
Saat sudah jadi kontennya berupa artikel blog ataupun postingan IG, youtube, ataupun TikTok, saya akan kembali menurunkannya menjadi poin-poin dan foto-foto saja untuk saya posting di twittre dan threads.

Jadi bisa dibilang, satu tema konten marketing bisa langsung saya buat untuk 6 platform media sekaligus, kadang 7 termasuk LinkedIn.

Gimana, sudah kebayang ya bagaimana caranya kita bisa membuat content marketing sendiri?

Sampai ketemu di kiat-kiat selanjutnya, ya !

*****

0 comments