Hidup bahagia dengan apa yang kita miliki ...




Terinspirasi dari beberapa artikel tentang minimalism dan happier life yang saya baca belakangan ini, saya pun bertekad untuk membuat hidup saya menjadi lebih sederhana dan tentu saja semakin bahagia ..


Saya ingin mengurangi obsesi dan keterikatan saya terhadap barang-barang. Saya memang tidak pernah benar-benar terobsesi, tapi sebagai manusia, saya sering mengaitkan kesenangan (bukan kebahagiaan, ya..) dengan barang. Misalnya saya akan sangat senang jika untuk lari saya punya jam tangan bagus yang lagi hits, yang banyak dipakai runners lain. Atau saat Zumba dan Yoga, saya akan lebih bersemangat jika saya mengenakan sepatu keluaran terbaru dan yoga mat yang mahal. Sekali lagi itu memang bukan ukuran, namun jujur saja hal-hal tersebut cukup menyenangkan...

Meski pun kegiatan saya sebagai blogger terkadang mengharuskan saya untuk memiliki dan membeli suatu barang, namun saya berusaha hanya memilih yang terbaik, tidak asal terima job dan undangan, tidak asal terima review, endorsement, dll, yang tidak sesuai dengan jiwa saya serta konsep blog dan social media saya.

Saya pun membuat rencana untuk membuat hidup saya lebih sederhana dan lebih bahagia dengan apa yang saya miliki saat ini, dan benar saja, saat saya melakukan baru sebagian saja, alhamdulillah rasanya berbeda sekali, lebih tenang, lebih santai, dan lebih menikmati hidup...

beberapa hal yang sedang saya lakukan antara lain adalah:

Bersyukur. Ini sudah pasti dan selalu saya lakukan, namun, seperti kata suami saya bahwa semakin bahagia seseorang adalah karena semakin besar rasa syukurnya kepada Allah dan saya ingin terus dan terus meningkatkan rasa syukur saya ... dan berawal dari rasa syukur itu lah saatnya untuk men-defrag hidup saya, barang-barang saya, kegiatan-kegiatan saya, anak-anak dan keluarga.., apa pun, yang bisa ditata kembali untuk kehidupan yang lebih sederhana, teratur dan terpenting, bahagia ...

Merapikan tas-tas milik saya dan keluarga. Ada puluhan tas yang bahkan beberapa sudah rusak karena jarang terpakai. Saya membuang sebagian, dan memberikan yang masih bagus kepada si mbak untuk dibagikan kepada yang menginginkan. Sementara tas-tas yang masih bagus dan masih dipakai saya rapikan dalam tempat tas yang membuat tas-tas tersebut tetap bersih, bentuknya tetap terjaga, mudah dijangkau dan yang terpenting tidak berantakan.

Sebenarnya ada beberapa foto yang ingin saya tampilkan, namun terlalu berantakan dan gelap saat foto diambil, mungkin saat menulis tips tentang organizing saya akan membuat foto-foto yang lebih bagus.

Menata ulang lemari pakaian. Sama seperti tas, ada banyak yang lupa kami pakai karena selalu berada ditumpukan paling bawah bahkan beberapa masih ada yang berlabel :(. Kami hanya ingin hidup dengan cukup, kalau pun lebih kami tidak ingin kelebihan tersebut menjadi barang yang useless. Jika ada baju baru yang masih berlabel dan tidak dipakai, ya kalau tidak dijual di flea, ya berikan kepada orang dekat atau orang lain yang membutuhkan.

Sepatu. Saya menerima beberapa sepatu bagus dan sandal baru dari beberapa teman dekat, senangnya bukan main, namun saya pun harus ikut menyumbangkan beberapa sepatu dan sandal yang jarang terpakai agar rumah tidak terlalu penuh dan kembali ke niat awal, jika ada barang yang lebih berguna buat orang lain, ya berikan saja... kita akan merasa jauh lebih 'bebas' tanpa keterikatan dengan barang-barang..

Sebenarnya masih banyak yang ingin saya rapikan, namun belum sempat dilakukan, nggak apa-apa lah ya, one at a time, yang penting dilakukan :)

***

10 comments

  1. Iyees, kunci utamanya memang haeus bersyukur ya mba. Dg bgitu kita akan merasa cukup. :)

    BalasHapus
  2. setujuuu banget ta. no 1 itu adalah kunci segalanya :) semakin bersyukur, nikmat yang kita dapatkan semakin luas.

    BalasHapus
  3. @Nurul: iya mba.., makin bersyukur, makin merasa cukup, dan pastinya makin bahagia...

    @Teh Ninit; setuju teh.., btw poin yang terakhir salah satunya dari teteh, makasihhhh yaaaa... *ketjup*

    BalasHapus
  4. I love this post. Terlalu terikat terhadap barang-barang rasanya memang melelahkan. Udah capek pas terlalu gede obsesinya untuk beli, begitu punya eeeh... capek ngurusinnya, padahal kadang ngga butuh-butuh amat, ya. :P

    BalasHapus
  5. Banyak bersyukur akan jalan hidup yg dikasih Tuhan, itu yg terpenting yaaaa

    BalasHapus
  6. yawla jadi inget kamar yang kayak kapal pecah, barang bertebaran dimana-mana. Kancut berterbangan #eh *efek liat komen kak Cumi diatas* :D

    BalasHapus
  7. iyaaa mas Cumilebayyyy ;p

    ahahaha Dita, udah melekat banget kayanya 'brand' mas Cumi yang satu itu :D

    BalasHapus
  8. Bener banget mbak, banyak hal yg perlu ditata n kembali ke "minimalism" ya. Terimakaaih sudah mengingatkan

    BalasHapus
  9. Ternyata ini jawabannya, mengapa ayu selalu merasa ada yang kurang saat cari mood booster untuk melakukan suatu hal karena menyenangkan, intinya hanya satu ternyata yaitu banyak bersyukur, makasih sharenya mbak zata^^

    BalasHapus