[GIVEAWAY] To be a better mom ...

beberapa hadiah GA #BetterMom, masih banyak lainnya lagi, lho...

Tahun 2015 telah berlalu dengan cukup baik. Tahun di mana saya memutuskan untuk benar-benar berhenti kerja kantoran dan fokus kepada keluarga, terutama anak-anak. Tahun di mana saya mulai 'bekerja' sesuai dengan passion saya yaitu menjadi seorang full time blogger dan fitness enthusiast yang mengikuti berbagai kegiatan olahraga sesuai hobi. 

Saya masih aktif di komunitas, terutama di The Urban Mama karena saya adalah TUM Family  yang berperan sebagai offline activation manager.  Tahun lalu saya pun bergabung dengan komunitas Fun Blogging serta menjadi anggota Blogger Perempuan Network.



Berkah tak terhingga di tahun 2015 lalu ingin saya syukuri dengan menjadi lebih baik lagi di tahun 2016 ini. Fokus utama saya tahun ini adalah menjadi ibu yang lebih baik alias #BetterMom. Dan inilah 3 hal yang ingin saya lakukan demi menjadi ibu yang lebih baik:
  • Me time. Lho, kenapa justru 'me time'?. Ya, karena dengan memiliki waktu untuk diri sendiri, kita bisa beristirahat dan recharge sehingga saat kembali melakukan tugas rumah tangga, kita akan lebih segar, fit, dan bahagia. Karena saya selalu percaya, ibu yang baik adalah ibu yang bahagia. Me time saya bisa beragam, dari mulai pergi ke salon sampai membaca buku di rumah atau sambil minum kopi sendirian di rumah saat anak-anak sedang sekolah dan si kecil tidur siang :)
  • Time management. Ini adalah salah satu kelemahan saya sejak dulu, itu kenapa saya senang membuat to do list alias daftar apa saja yang harus saya lakukan, karena kalau tidak ada daftar tersebut, meski sudah tahu saya harus melakukan sesuatu, namun saat malas melanda, saya pun terbawa. Akhirnya banyak pekerjaan dan rencana yang tidak terlaksana karenanya.
  • Mendekatkan diri dan keluarga kepada yang di atas. Jujur saja, saya sangat kurang soal agama, apalagi saya adalah seorang mualaf. Kadang saya malu karena anak-anak saya yang kebetulan bersekolah di sekolah agama jauh lebih pintar soal beberapa hal. Tahun ini saya ingin belajar ngaji lagi, teratur ikut kajian, dan lain-lain, niatnya untuk kebaikan diri sendiri, anak-anak, orangtua, dst. Insha Allah ...

Nahhh, para pembaca perempuan :), baik para mama, atau pun calon mama sekalian, kalau kalian rencananya apa nih di tahun ini?. Kira-kira apa yang akan kalian lakukan untuk menjadi #BetterMom?

Sharing ide dan rencana kalian di kolom komentar di bawah ini ya, karena akan ada paket hadiah cantik buat buat 6 orang pemenang.

Ini dia beberapa isi paket hadiahnya:

3 buku Sabtu Bersama Bapak dari kang @adhityamulya

3 Buku Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi serta 3 Pouch dari @Stiletto_Book

2 exclusive handmade doll by @zatagirlythings

2 voucher senilai @250rb Rupiah dari Tokopedia

PAKET HADIAH 1
Voucher @250rb dari @tokopedia
Buku Mengelola Keuangan Pribadi dari @Stiletto_Book
Handmade ragdoll dari @zatagirlythings
Pouch dari Stiletto Book
Mini coin pouch

PAKET HADIAH 2
Voucher @250rb dari @tokopedia
Buku Mengelola Keuangan Pribadi dari @Stiletto_Book
Handmade ragdoll dari @zatagirlythings
Pouch dari Stiletto Book
Mini coin pouch

PAKET HADIAH 3
Planner/Agenda dari @zatagirlythings
Buku Mengelola Keuangan Pribadi dari @Stiletto_Book
Handmade ragdoll dari @zatagirlythings
Pouch dari Stiletto Book
Mini coin pouch

PAKET HADIAH 4
Mainan jumping rope dari ELC
Boneka Teddy Bear dari ELC
Buku notes mini dari ELC
Buku Sabtu Bersama Bapak dari Adhitya Mulya
Mini coin pouch

PAKET HADIAH 5
Tote bag from Korea dari @hayaaliyazaki
Dompet Kartu dari @zatagirlythings
Buku Sabtu Bersama Bapak dari Adhitya Mulya
Paket buku Ika Natassa
Mini coin pouch

PAKET HADIAH 6
Planner/agenda dari @zatagirlythings
Buku Sabtu Bersama Bapak dari Adhitya Mulya
2 buah buku tambahan dari Stiletto Book
Mini coin pouch


CARANYA IKUTAN #GIVEAWAY #BETTERMOM

1. Gampang banget! cuma perlu ninggalin komentar di artikel ini tentang tips atau rencana kamu untuk jadi ibu yang lebih baik.

2.a. Follow akun twitter @Tokopedia @Stiletto_Book @adhityamulya @zataligouw

2.b. (update) Follow blog #mamablogger mba Haya Aliya Zaki di www.hayaaliyazaki.com dan www.ceritamelalak.com

3. Share link giveaway ini di akun sosial media kamu (boleh twitter, facebook,  dan Instagram atau semuanya) dan beri hastag #GiveAway #BetterMom dan mention atau tag @zataligouw
(kalau masih muat mention juga @Tokopedia dan @Stiletto_Book)

4. Periode giveaway ini berlangsung dari tanggal 1 Februari 2016 sampai dengan tanggal 25 Februari 2016. Pengumuman tanggal 28 Februari di blog ini dan diumumkan via sosial media @zataligouw. [UPDATE: berhubung pemilik blog kebanjiran, pengumuman diundur jadi tanggal 29 yah, maafff, kalo bisa ntar malem, saya umumin ntar malem ya...]

Nanti akan dipilih 20 jawaban terbaik, lalu pemenangnya akan diundi.

Nah, tunggu apa lagi, ikutan yukkk... :D

***

85 comments

  1. hadiah nya banyak banget, tapi aku ngak bisa ikutan karna aku bukan ibu2 tapi aku mas2 yang tampan rupawan dan ngangenin #Dikepret

    BalasHapus
  2. Ikutaaaan GA nya Mba,
    Tips menjadi Ibu yang baik version aku adalah :
    1. Enjoy
    Nikmati setiap moment, nikmati setiap masa dan nikmati hidup jadi seorang Ibu. Kalau kita enjoy menjalaninya Murni kata perintah Tuhan, karena ingin menjaga titipan Tuhan (anak) dan Karena menyadari bahwa kita adalah ibu pilihan yang istimewa. Makasih setiap kesulitan akan bisa kita lalui. Semoga.
    2. Syukur
    Menjadi Ibu gak mudah, ada tanggungjawab moral sebagai Sekolah pertama anak. Dengan menerima diri dan kelemahan yg ada, menerima anak apa adanya, saya juga yakin Tuhan tidak akan memberi ujian di Luar batas kemampuan manusia, jadi bersyukurlah atas segalanya.
    3. Sabar
    Jadi Ibu yang baik itu banyak rintangannya. Kita bahkan terkadang gak ada waktu untuk sekedar minum dan makan yang disukai demi memberikan waktu yang terbaik untuk anak dan keluarga. Karenanya saat semua terasa berat menjalaninya bersabarlah. Yakinlah bahwa dalam setiap kesulitan akan ada kemudahan.
    Semoga dengan ketiga tips di atas kita bisa menjadi Ibu yang baik atau setidaknya kita sudah berusaha menjadi Ibu yang baik selama hidup kita.
    Terakhir, saya cuma mau bilang "being a good mom is not easy but to be a happy mom is everything.

    BalasHapus
  3. mas @Cumilebay, sayang sekali dikau bukan perempuan, heheheh...

    BalasHapus
  4. makasihhh @rodame, tips2nya keren2 deh, nanti dipilih jawaban2 yang terbaik trus diundi untuk ngambil 6 pemenangnya ya.., semoga suksessss...

    BalasHapus
  5. Salam kenal Mba Zata :)

    Saya belom jadi ibu nih mba hehe, but saya suka banget baca2 tips2 to be a better mom khususnya bagi ibu2 blogger atau penulis. Karena menurut saya punya passion di dunia menulis, sedikit banyak bisa mempengaruhi urusan keluarga. Karena di depan laptop sepanjang hari, merupakan me time paling eksklusif :). Naah di tahun 2016 ini saya mulai mendisiplinkan diri untuk:

    1. Manajemen waktu
    Tentu.. manajemen waktu disaat masih single akan sangat berbeda 180 derajat setelah menikah. Saya banyak melihat teman-teman yang sudah menikah atau kakak ipar saya sendiri dimana waktu untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan anak dan keluarga berada di posisi paling atas. Saat ini, saya berusaha memenuhi janji saya untuk bisa selalu bangun sebelum subuh dan punya waktu untuk bersih-bersih, beres kamar, mandi, n sarapan pagi serta lain-lainnya sampai jam 8 pagi. Setelah jam 8 pagi, saya sudah harus siap di depan laptop memulai BW, dan menyelesaikan tugas posting.

    2. Banyak mengikuti kajian ilmu
    Ilmu memang tak akan pernah selesai untuk dipelajari. Bersahabat dengan teman-teman yang suka share tentang info kajian ilmu merupakan suatu anugerah. Mereka tak lupa untuk selalu mengingatkan dan mengajak ikut kajian. Menyempatkan waktu dan membuat jadwal khusus untuk kajian menjadi agenda saya dalam setiap minggu. Semoga terus berlanjut ya :)

    3. Banyak-banyak berdoa
    Hehe, malu sayah. Iyaahh saya suka me-rajin-kan diri untuk berdoa agar kelak bisa menjadi ibu yang baik bagi anak-anak saya. Katanya usaha tak akan lengkap tanpa izin yang Kuasa untuk mengabulkannya. Semoga jika kelak dianugerahkan untuk menjadi seorang ibu, Alloh menganugerahkan ilmu yang mumpuni, sabar yang berlipat-lipat dan ketangguhan hati, fisik dan mental to be a better mom.

    Ada 3 saja saat ini yang sedang saya persiapkan to be a better mom :)

    Tq Mba Zata :)

    BalasHapus
  6. Saya belum jadi mommy...tapi untuk menjadi seorang ibu yang adalah cita-cita saya. Saya ingin anak-anak saya nantinya tumbuh jadi anak yang sehat dan cerdas tentunya salah satu faktor pendukungnya adalah makanan yang sehat, untuk itu saya harus membiasakan anak memakan makanan dari masakan rumah (masakan saya) bukan jajan di luar rumah. Kemudian sebisa mungkin saya mendampinginya belajar dan menonton tv di rumah agar saya bisa mengajari dan mengontrol tontonan yang layak untuk di tonton. Yang terakhir saya ingin memiliki tabungan khusus untuk anak saya untuk masa depannya kelak.

    BalasHapus
  7. Yey Ada Giveaway, ikutan ya Mbak Zata^^

    Tahun 2016 adalah tahun penuh tantangan untuk Ayu karena tahun ini Ayu harus jadi single fighter(income) karena suami tahun ini kuliah pelayaran lagi dan tahun ini juga Ayu ada program kasih adik untuk Satria.

    Dan ini persiapan #BetterMom Ayu untuk tahun ini:

    1.Bersyukur dengan yang kita punya.
    Jadi working mom biasanya suka laper mata kalau lihat teman kantor pakai yang baru atau lebih keren dari kita,biasanya saya selalu cari alasan mendapatkan approval suami untuk membeli apa saja yang Saya mau, tapi tahun ini dan semoga berlanjut selamanya mencoba untuk lebih bersyukur dengan apa yang kita punya, biasanya Saya memfollow komunitas sosial di twitter atau facebook, klise sih terdengarnya tapi itu berhasil, Setiap Saya membaca masih banyak yang kurang beruntung dari Saya, hal itu dapat mengurungkan niat Saya untuk belanja berlebihan.

    2. Stress Management
    Dengan Mood yang baik Saya bisa mengerjakan sesuatu seperti the flash^^ , makanya Saya sangat menjaga mood Saya tetap baik, seperti tetap berkomunikasi dengan suami nun jauh di sana, perhatian kecil dari suami tenyata bisa membuat saya seperti wonder women hihihi, dan biasanya tidur cukup bareng anak bisa mengembalikan mood Saya yang acak - acakan.

    3. Quality Time.
    Jujur suami berlayar membuat quality time saya, suami dan anak sedikit sekali, jadi tahun ini mumpung suami lagi banyak waktu di darat, rencananya kami ingin buat moment bersama bertiga, seperti jalan - jalan ke kebun binatang, ke peternakan dan mungkin berkunjung ke rumah keluarga yang lain.

    4. Di Rumah, Mama milikmu Seutuhnya Nak.
    Sering kali di rumah Saya masih sibuk dengan smartphone Saya meneruskan game kesukaan Saya atau berselancar di media sosial, tahun ini Saya sangat ingin menjadi #BetterMom untuk anak dan suami, ingin menjauh dari smartphone sebisa mungkin saat dirumah, siap sedia saat anak dan suami membutuhkan^^

    Cheers for be a #BetterMom.

    BalasHapus
  8. ikut berpartisipasi mb Zata,

    Selalu berusaha menjadi manusia yg lebih baik tentu tujuan setiap orang. termasuk saya. Akhir tahun 2015, Allah menganugerahkan kami putra ke3, artinya bertambah pula tanggung jawab dan kesibukan sy, dan ditahun 2016 ini ada beberapa upaya yg saya lakukan utk menjadi ibu yg lebih baik, diantaranya:

    1. Ikhlas dan syukur
    Saat saya lelah mengurus urusan rumah tangga, beberes rumah, mengasuh 2 balita dan malamnya begadang dg sikecil yg usianya hampir 40 hari, saya hanya bisa berucap lahaulawalaquwwata illa billah. semoga Allah memberi sy kekuatan lahir batin utk menjadi ibu yg baik utk mereka. setiap sy kesal menghadapi anak2, sy ingat sy adalah perempuan yg beruntung punya sami yg baik dan sholih, anak2 yg baik, sehat dan aktif. Jd sy harus banyak bersyukur. setiap ibu pasti mengalami masa2 sulit merawat, mendidik, dan mengasuh anak sehingga sy berusaha utk terus menjadi ibu yg ikhlas dalam menjalani hidup dan bersyukur agar tetap bersemangat menjalani rutinitas harian. Suami sy selalu memberi semangat, bahwa apa yg kita tanam hari ini akan kita panen di suatu hari nanti.

    2. Istiqomah ibadah
    Belajar dr seorang kerabat, namanya Bu karsono. Di usia menjelang 60th beliau sehat, tdk pake kacamata, tidak punya penyakit serius, tdk berpantang makanan, masih aktif dg kesibukannya utk memijat bayi dan ibu2. ternyata rahasianya shalat 5waktu tepat waktu, tdk pernah meninggalkan tahajud dan Dhuha, bisa tidur malam setelah tadarus Al Quran, dan merasa diri banyak dosa dihadapan Allah. Harapan saya, ditahun ini dan seterusnya sy juga bisa seperti beliau, istiqomah dalam ibadah, shalat wajib tepat waktu, istiqomah dg ibadah sunnah, dan tdk melewatkan tadarus setiap hari sbg ikhtiar sy semoga Allah memberi kami anak2 yg baik dan sholih, yg hidupnya mulia di dunia dan akhirat.

    3. Terus belajar
    saya ibu yg bisa memasak tp belum pintar memasak, sehingga utk menjadi #BetterMom, sy berusaha meningkatkan kemampuan memasak dan membuat cemilan utk suami dan anak2, meski rasanya masih acakadul, semoga makin lamakemampuan memasak saya makin baik. Karena full di rumah, sy juga memanfaatkan buku2 dan internet utk banyak belajar, ikut komunitas menulis, blogger, membaca buku2 parenting, dan juga buku2 anak sebagai sarana belajar anak di rumah. membaca dan browsing jg bs menjadi me time utk sy saat anak2 tidur.

    4. Belajar mengelola emosi
    dengan 3 anak artinya utk mjd #BetterMom saya harus bisa lebih pandai mengelola emosi, pada anak dan suami. kedua anak kami berusia 5th dan 3th, sedang aktif2nya sehingga sy berusaha bisa berkomunikasi dg mereka tanpa emosi tapi bisa dimengerti.

    5. memperbaiki komunikasi dg suami
    menurut suami, sejak menjadi ibu perilaku saya ada yg berubah. mungkin benar, sejak jadi ibu, otomatis saya berusaha mengutamakan anak2. suamipun begitu. tapi tentu hubungan kami tidak seperti saat awal menikah. Kini lebih banyak dipenuhi dg tanggung jawab. Sehingga dg rutinitas mengasuh anak sehai-hari sy berusaha menjaga hubungan dg suami seperti saat awal kita menikah. seolah tak ada yg berubah. Salah satunya dg 'mencuri waktu' pergi berdua saja tanpa anak. meski cuma sebentar, atau nonton film bareng dilaptop saat anak2 tidur. karena berusaha menjadi #bettermom otomatis jg berusaha menjadi #betterwife

    demikian mba zata, semoga tahun ini dan tahun2 berikutnya kita bisa menjadi ibu yg lebih baik utk anak2, amiin

    BalasHapus
  9. Makasih banyak Desi, Ayu, dan Lathifah..., jawabannya keren2 dan inspriratif banget, calon bakal bingung nih milihnya, makanya nanti proses terakhirnya diundi :)

    BalasHapus
  10. Kejadian awal tahun 2016 kemarin, yakni saat si kecil tiba tiba mengalami step, membuatku merasa bahwa itu adalah teguran dari Allah untukku. Teguran agar aku segera tersadar atas kesalahan yg aku buat dan juga segera memperbaikinya. Oleh sbb itu, setelah kejadian tersebut, aku memantabkan hati untuk benar benar menjadi ibu yang baik untuk si kecil ken dengan melakukan beberapa hal seperti di bawah ini :

    1. Berusaha selalu 'ada' utk si kecil ken. Ada yg aku maksud di sini adalah, ada yang benar benar ada, tidak hanya raga saja yg hadir namun jg harus diikuti oleh jiwa. Sbb thn lalu, aku akui, ragaku memang ada di dekat ken, tp jiwaku melanglang buana di dunia maya. Jd mulai thn ini aku akn berusha sllu 'ada' bwt si ken. Mengenai dunia maya, dunia blogging, dan dunia lain *halah, apapun itu, tidak akan menjadi fokus utama lagi. Fokus utama adalah menjaga amanah yang dititipkan oleh Nya sebaik mungkin.

    2. Tidak bertingkah seperti gelas penuh lagi. Yg tidak mau mendengar segala saran pendapat dari orang sekitar. Sebab merasa diri lebih tau segalanya, sebb merasa yang mereka ketahui hanya sekedar kata orang tua dulu, atau kata si anu, atau sekedar mitos belaka. Padahal mungkin di balik saran pendapat yang mereka katakan ada sisi benarnya juga. Jadi mulai thn ini, aku akan menjadi gelas kosong saja. Tentunya sudah dilengkapi dengan penyaringnya. Aku akan menerima saran pendapat hingga kritik dari orang sekitarku, aku akan menghargainya, namun tetap aku pilah dan pilih
    mana yang bukan hanya mitos belaka. Tidak langsung menolak saran dan pendapat tersebut mentah mentah.
    Selain itu juga, dengan menjadi gelas kosong berpenyaring, aku bisa lebih membuka diri, menerima aneka macam ilmu yang masuk khususnya ttg dunia anak anak, lalu memilah dan memilih mana yang sekiranya dan insyaAllah terbaik untuk si kecil ken.

    3. Lebih banyak bersyukur. Sebab dg bersyukur, aku berharap, nantinya bisa membuatku lebih enjoy dalam menjalani aktivitas sehari hari, nggak gampang baper, dan lebih tenang dalam menghadapi cobaan yg datang melanda. Jika sudah begitu, aku berharap, aku benar benar bisa me-manage emosi. Emosiku bisa selalu stabil. Terutama saat sedang bersama si kecil ken. Semoga ya. Semoga bisa demikan. Amin.

    Sebenarnya masih ada lagi yang akan aku lakukan demi bisa menjadi ibu yang lebih baik utk si kecil. Tapi yang aku sebutkan di atas adalah inti dan yang paling utama wal pertama yang sedang aku praktekkan saat ini. Semoga dengan 3 hal itu, bisa mengantarkanku menjadi ibu yang lebih baik dari tahun kemarin untuk si kecil ken. Dan semoga begitu untuk seterusnya, sampai hayat lepas dari badan. Amin. Amin banget :).

    semangat wes ya mbak, selalu semangat dan semoga kita sukses mnjadi #BetterMom utk si kecil. amin.

    BalasHapus
  11. Ikutan yah Mba Zata #Giveaway:

    Halo, sebagai ibu, saya rasanya kepingin setiap hari semua berjalan lancar,masakan selalu terhidang d meja,anak sehat selalu, tidak sakit,cucian tdk menumpuk, hosh.. ternyata bagi saya tdk mudah menjalaninya kalau tdk disiplin.

    Saya mengintrospeksi diri dan berharap tahun ini bisa menjadi #BetterMom dengan niatan sbb:
    1. Lebih rajin memasak:
    Saya suka memasak, tapi memulainya selalu merasa berat, saya harus melawan kemalasan saya, jujur bangun pagi lebih asyik beberes daripada berkutat dg bawang merah, bawang putih, garam dan teman2nya. Saya ingin selalu mendahulukan masak, krn yg lain masih bisa menunggu utk diselesaikan, sedangkan asupan gizi keluarga adalah tanggung jawab utama saya yg bisa berdampak banyak hal bila tdk dijaga dg baik.

    2. Mendisiplinkan diri dan buah hati untuk belajar agama setiap hari:
    Gak terasa sebentar lagi anak saya sdh mau 5 tahun dan sy mereview apa saja yg sudah sy ajarkan dan sudah dikuasai oleh Gavin, hiks, ternyata banyak sekali ketertinggalan saya. Pendidikan agama adlh bekal seseorang menjalani hidup, sy sadar sekali dampaknya bila tdk sedini mungkin menanamkannya. Sy banyak melepas Gavin menonton tv dan bermain gadget, padahal sy pasti bisa menyisihkan waktu 1 hari sekali utk mengajarinya, tapi sy lalai, maka mulai tahun ini sy ingin lebih disiplin pd diri saya dalam hal ini.

    3. Membaca buku.
    Saya senang membaca, tapi perhatian selalu teralihkan apabila memegang gadget, padahal saya pun juga sedikit-sedikit membeli buku, nyatanya banyak yang belum dibaca. Buku adalah gudang ilmu, sumber wawasan dan jendela dunia, saya jelas merugi bila tdk merajinkan diri menyentuhnya. Semoga tahun ini dapat lebih baik, saya dapat membaca lebih banyak buku. Amin

    Ketiga hal di atas akan banyak membawa kebaikan bila saya dapat disiplin menjalaninya. Semoga semua niatan saya, teman2 disini dan terutama Mba Zata dapat dijalankan dengan baik. Amin

    Salam,
    Dewi

    BalasHapus
  12. Mba Zata, ternyata kita baru sama-sama resign 2015 kemarin ya.
    Fokus tahun ini memang ingin belajar menjadi ibu yang lebih baik. Salah satu cara adalah dengan memperbanyak ilmu-ilmu agama, menyediakan waktu yang cukup untuk diri sendiri dan mengejar mimpi dan tentu saja waktu untuk keluarga.
    1. Memperbanyak Ilmu Agama:
    Bagaimana saya bisa mengajari Naeema jika saya tidak paham. Bagaimana dia mau mengikuti apa yang harus dilakukan dan baik kalau saya sendiri tidak melakukannya terlebih dahulu. Bagaimana dia mau paham agamanya kalau dia tidak melihat sendiri saya belajar tentang agamanya. Jadi mendidik anak sekarang memang harus disertai contoh agar lebih mudah masuknya dibandingkan sekedar perintah.

    Insyaallah akan ikut dibeberapa kajian, selain untuk mengisi waktu dan tentu saja menambah pengetahuan saya akan agama. Apa dengan berkerudung berarti saya paham? Belum tentu, karena berhijab sendiri hanyalah salah satu contoh dari banyaknya amalan yang harus dilakukan. Karena itu saya perlu belajar lagi.

    2. Me Time
    Memiliki Me Time bukan berarti saya egois. Me Time menurut saya juga berkepentingan untuk psikologis saya sendiri. Menurut saya refreshing itu perlu, bayangkan kalau kita sebagai ibu dirumah terus stress maka yang akan kena dampaknya adalah anak. Bisa saja kita jadi mudah marah, cara bicara menjadi kurang enak dan banyak sisi negative lainnya saat kita sedang stress.

    Me Time itu tidak harus mahal dan seharian penuh koq. Bagi saya me time itu bisa dengan hanya menghadiri acara-acara blogger (sekitar 2-3 jam), pergi ke salon untuk sekedar creambath, atau duduk didepan laptop sambal blogwalking saat Naeema asik bermain bersama temannya.

    Kemudian saya juga ingin focus pada impian-impian yang sempat tersimpan hanya didalam kalbu karena kesibukan didunia kerja. Saya ingin mendalami lagi MC, kemudian menikmati hobi menjadi blogger dan belajar menjadi professional. Ingin konsisten menjadi entrepreneur, bismillah semoga dimudahkan. Intinya saya ingin menjadi Ibu Rumah tangga yang produktif.

    3. Keluarga
    Kalau dulu saat ada acara keluarga yang harus dilakukan saat hari kerja, pasti saya absen. Tapi sekarang sebisa mungkin saya ikut, paling tidak menjadi wakil suami kalau dia juga berhalangan hadir. Atau jika harus ada acara keluarga di sabtu-minggu dan harus sampai malam, saya tidak terlalu pusing memikirkan besok harus kerja lagi. Kalau sebelum saya resign, hanya terbatas waktu menemani Naeema kesekolah (antar-jemput) sekarang bisa saya lakukan. Tidak perlu merasa tidak enak dengan kantor jika ada urusan keluarga yang harus saya urus. Kini saya focus kepada pencari penghasilan tambahan bukan yang utama. Paling tidak saya masih punya tambahan untuk kebutuhan saya pribadi.

    Seperti nya itu yang akan saya lakukan di 2016 ini menjadi ibu dan istri yang lebih baik. Semoga dimudahkan semua urusannya ya, Aamiin.

    BalasHapus
  13. makasihhh mama2 cantik @Inda Chakim, @Dewi Ratih, dan @Desy Yusnita ...

    BalasHapus
  14. Ta, kalo aku ingin kembali lebih sehat langsing singset cantik imut2 harum mempesona. Mau kembali rajin berolahraga dan merawat diri. Sama mau lebih banyak bergaul di dunia nyata.
    I love you, Zata!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duileeehhh tehhhh.. Itu mah mau nya urang jugaaaakkkkk :p

      Hapus
  15. Tips menjadi ibu yg lebih baik, versi aku adalah :

    1. Atur Waktu
    Dalam artian, walaupun skrg aku ga kerja kantoran, tp aku hrs pinter2 bagi waktu juga. Tentunya, namanya udah jd FTM, waktu sama anak lebih banyak hrs lebih banyak. Makanya hrs pinter bagi waktu antara ngeblog (Tsah!), baking, urus rumah (secara aku PRT-less), wkt berdua suami (mksdnya ngedate, semacam diner, ntn, ato lari tiap jam9mlm rutin) dan tentu nya me time. Kalo udah bisa bagi waktu, yakin deh, semua lancar 😉
    2. Ikut pengajian
    Menurut aku, penting bgt ini. Benteng utk diri sendiri yg utama dan tentu nya bs ditularkan ke suami dan anak2 :)

    3. Belajar lebih sabar
    Namanya urus anak2, sabar itu penting bgt. Jadi klo ibu nya penyabar, tentu nya menghasilkan anak2 yg penyabar dan penyayang juga :)

    4. Tidak beradu argumen didepan anak.
    Penting banget. Anak2 ga perlu tau apa yg kita ributkan dengan suami. Untungnya kita berdua memegang teguh hal itu. Biasanya kan perempuan suka ga sabaran, mau nya buru2 bahas klo ada hal2 yg mengganjal, nah disitu aku selalu berusaha menahan utk ga ngobrol yg serius dgn suami kalo lg ada anak2 :)

    5. Jangan membandingkan
    Percayalah, setiap anak punya kelebihan nya masing2. Kalo skrg blm terlihat, tunggu saja. Jangan dibandingkan dgn anak tetangga atau anak temen. Jangan pernah.

    6. Jadilah sahabat anak
    Buatlah si anak percaya diri dengan mensupport hal positif yang bisa anak lakukan. Buatlah agar mereka nyaman bercerita tntg apa saja dgn kita. Karena kita, merupakan sahabat terbaik yg anak kita miliki :)

    Sekian tips singkat dr saya. Semoga saya menang. Klo ga menang, siap2 aja WA bulanan, eike cuekin hahahahahahahahha #dicubittehninit

    Semoga berguna jg tips nya..

    BalasHapus
  16. walau baru mampir di blog ini, boleh ya langsung ikutan giveaway nya..

    langkah saya untuk menjadi #bettermom di tahun 2016:

    1. stress management
    saya sebagai working mom, tanpa PRT dan jarak dari rumah ke kantor lumayan bikin stress karena macet, rasanya amat sangat perlu untuk tahun ini lebih pintar dalam mengelola rasa stress, karena biasanya udah cape di tambah stress bisa berpengaruh ke orang orang rumah.. insya Allah harus bisa lebih baik lagi dalam mengelola stress biar suami dan anak anak dirumah merasa lebih damai. Mungkin salah satunya saya harus lebih sering me time, walau hanya sekedar baca buku atau denger musik untuk menghilangkan stress dan memperbaiki mood.

    2. Harus lebih banyak belajar ttg Agama dan mempraktekkan nya
    niatnya ini untuk memperbaiki diri sendiri dan juga untuk menjadi role model untuk anak saya yang sudah umur 7 tahun, bahwa ibadah itu penting dan sudah wajib untuk dia.

    3. Harus lebih bersabar
    punya anak dua, artinya sumbu sabar dalam diri juga mesti lebih di panjangkan. saya sedang berusaha untuk belajar lebih bersabar biar tidak terlalu sering ngomel dirumah sehingga membuat anak-anak tidak nyaman dekat dengan saya.

    4. Manajemen waktu
    ini penting banget! secara sampai saat ini masih berasa banget selalu kejar-kejaran dengan waktu, khususnya di pagi hari ketika harus menyiapkan ini itu sambil selalu berlomba dengan waktu agar tidak telat.

    5.Harus bisa menjadi sahabat anak
    dengan berusaha lebih mendengarkan dan belajar berusaha untuk lebih memahami anak..klo anak sudah nyaman, maka dia akan terbuka kepada kita sehingga komunikasi antara ibu dan anak akan terjalin dengan baik

    6. Harus lebih mandiri
    resolusi saya tahun ini salah satunya harus bisa nyetir mobil, gunanya biar bisa lebih mandiri, biar bisa mengantar anak anak kemana mana tanpa perlu merepotkan suami.

    7. Harus lebih rajin berolah raga
    gunanya agar saya selalu di beri kesehatan dan kebugaran, soalnya klo seorang mama itu sakit, semua pasti akan berantakan, rumah tidak terurus dan anak-anak juga akan tidak terurus.

    menjadi #bettermom itu harus sehat jasmani dan rohani nya.. maka dari itu saya akan berusaha menjalankan langkah-langkah di atas.

    semoga saya bisa menjadi istri dan ibu yang lebih baik lagi di 2016 ini dan terakhir semoga saya memenangkan giveaway nya :)

    BalasHapus
  17. Ekaaaaa, i love you, tooo ;p

    Makasih juga Yeye dan Nike ...

    BalasHapus
  18. aseeekk.. ikutan aahh.. kebetulan salah satu resolusi tahun ini memang menjadi #BetterMom. Caranya:

    1. Lebih intens mendampingi kira dan kara dalam stimulasi. Menjadi WAHM memang kita sering di rumah, tetapi lebih banyak ngurusin kerjaan drpd ikut bermain bersama anak. Melihat masih banyak perkembangan Kira & Kara yang harus di kejar, maka tahun ini rencananya mengurangi beberapa kegiatan dan menggantinya dengan Menambah quality time untuk stimulasi yang lebih intens, bermain bersama kira dan kara.

    2. Lebih banyak piknik. Beneran butuh deh untuk ibu bawel macam saya. Kurang piknik itu berarti ngomel tidak jelas sepanjang hari. Daripada jadi ibu yang hobi ngomel, lebih baik "piknik" dulu, menikmati masker dan teh hangat sejenak biar stock sabar terkumpul kembali.

    3. Upgrade ilmu, dengan cara: Mengumpulkan ide permainan dari pinterest, Ikut komunitas bikin-bikin untuk merangsang kreatifitas, mengumpulkan resep masakan yang mudah, cepat dan gak pake ribet, juga ikut seminar-seminar parenting. Kalau untuk jadi guru saja perlu kuliah dan sekolah, maka untuk jadi ibu yang lebih baik pun juga harus berilmu banyak.

    BalasHapus
  19. Holaa.. mb Zata. Mau ikutan yah. Tahun 2016 ini pgn jadi pribadi yg lebih baik lagi, sbg istri, sbg manusia ke sesama manusia, sbg hamba, sbg anak dan tentunya sbg ibu. Jadi pengennya di 2016 ini
    1. Lebih Rajin Masak
    Pengen lebih sering nyoba2 resep u masakin bocah dirumah di kala wikdeys n ayahnya di kala wiken. Pdhl masak yang simpel macam sayur oyong teri aja anaknya sampe nambah2 n blg enak banget. Kan harusnya makin rajin masak yaa..

    2. Lebih sehat
    Baik dari sisi makanan maupun olahraga. Konsisten makan makanan yang sehat dan konsisten bergerak meski cuma di treadmill. Haha..

    3. Lebih dekat sama Allah
    Salah satu bentuknya pengen lebih sering sholat tepat waktu. Ketauan deh masih mepet2 n bolong2 sholatnya. Haha.. Padahal kalau mati yang ditanya duluan itu sholat ya..

    4. Pengen lebih sering main sama Rafasya.
    Sekarang krn ga punya mbak, jd nemenin Rafa main masih sambil nyetrika atau sambil beberes rumah atauu liat2 hp. Nyambi kan ya liat info terbaru di dunia blog (minta dikeplak). Niatnya sih pake mbak, biar bisa fokus nemenin Rafasya main sekaligus bs me time klp dia sekolah. Cuma, belum nemu. Jadi yah, mari kita jalani saja.

    Banyak ya keinginannya. Yg pasti ptn je ibu yg lebih baik drpd hari kemarin.

    BalasHapus
  20. Haiii mba Zata. Salam kenal :) im a newcomer :D tapi boleh ya ikutan hehe. Ada beberapa tips yang akan saya terapkan di tahun yang penuh dengan surprise ini :D

    I. Ga tidur lagi after praying Subuh.
    Sejak jadi ibu 8bulan lalu, saya jadi agak 'manja' dan gampang capek. Jam tidur yang tadinya normal berubah berantakan karena ada bayi cinta yang sering kebangun minta disusuin :D Jujur aja perubahan jam tidur ini sempat bikin saya setres dan mau nangis. Saat asik-asiknya tidur tiba-tiba dikagetkan tangisan dan jeritan si bayi. Hmm toh nggak boleh ngeluh. Karena bayi cinta harus diutamain :D Dannn ternyata ini juga berpengaruh ke aktifitas saya di pagi hari. Saya selalu merasa tidak cukup tidur dan mau tidur terus setelah solat subuh. Efeknya ke suami saya dan si bayi. Saya jadi terlambat mempersiapkan sarapan, baju kerja untuk suami dan semua kebutuhan si bayi :( Yang paling sedih ketika di kantor suami ditegur karena sering datang siang :'( Untuk itu di tahun ini saya konsisten ga tidur lagi setelah solat subuh. Saya bertekad untuk benar-benar berubah demi 2 cinta :D

    II. Nonton dan baca buku-buku, artikel tentang parenting.
    Rasanya kurang sempurna kalo di jaman yang mengerikan ini kita membesarkan, mengasuh, mendidik anak tanpa ilmu parenting. Dengan menonton atau membaca saya bisa dapat teori yang langsung diterapkan ke bayi cinta. Misalnya ketika dia menangis 'jumpalitan' saya gendong dia dan ajak ke teras lihat keadaan sekitar. Cara ini ampuh untuk membuat dia tenang dan lupa tangisannya.

    III. Sabar dan syukur.
    Bagi saya, 2 kata ini tidak bisa saya pisahkan. Karena saling berkaitan.
    Saya tidak pernah membayangkan 'si single yang kapanpun bisa meledakkan emosinya' kini harus jadi perempuan super sabar dan lembut. Saya dituntut selalu sabar menghadapi bayi. Sudah tidak boleh marah-marah saat dia merangkak ke tempat yang dilarang pun ketika dia melakukan GTM. Saya hanya bisa berdoa semoga Tuhan selalu memberikan saya kesabaran tanpa batas :) Kalo ingat 8bulan lalu ketika Sang Maha Cinta menitipkan saya si bayi, tidak ada kata lain selain bersyukur. Bersyukur Dia mempercayakan saya titipanNya. Jadi tidak pantas jika saya ga bisa sabar dan ga bersyukur, karena anak adalah anugerah yang dititipkan ke kita. Ingat tawanya, tangisnya, pipi gembilnya, mata bulatnya, tingkahnya, aktifnya, semua itu bikin saya selalu bersyukur. Ah terimakasih ya Tuhan Maha Cinta :)

    Saya selalu menanamkan di otak saya 'jika kita kehilangan sedetik saja waktu maka kita kehilangan segalanya'. Saya berusaha untuk selalu memperbaiki diri agar tidak kehilangan setiap tumbuh kembangnya. Dan yang terpenting never stop learning to be better and great mom :)

    Vielen Dank mba Zata :*

    BalasHapus
  21. Hallo mba Zata numpang sharing ya,kali aja mujur disini,hehe.temanya seperti resolusi tahunan gitu ya. Sebenarnya banyak sih yang direnacanakan untuk jadi Better Mom. Saya masih merasa banyak kekurangan,terutama menjadi seorang ibu. Karena hakikatnya manusia engga ada yang sempurna. Menjadi seorang ibu adalah anugerah buat saya. Menurut saya to be better mom have to :

    1. Happier
    Betul banget yang dibilang mba Zata di atas. Ibu yang baik adalah ibu yang bahagia. Selama ini saya merasa kurang bahagia karena mungkin kurang piknik,kurang jatah bulanan dari suami,hehe..jadi curcol deh, kurang pengetahuan dll. Maka dari itu saya terus mengeksplor dalam diri saya apa yang saya mau & buat bahagia diri saya sendiri. Me Time memang buat kita senang, tapi terkadang waktunya kurang. Cara saya agar lebih bahagia menjadi ibu yang lebih baik adalah menemukan sesuatu yang saya suka,memuaskan & menghasilkan untuk keluarga. Jika pikiran & hati si ibu bahagia maka akan berdampak positif kepada anak & suami.

    2. Smarter
    Pada dasarnya semua manusia itu pintar. Namun disesuaikan dengan kapasitas kemampuan masing-masing. Seorang ibu pastinya harus lebih pintar dari anak-anaknya,apalagi di cyber era saat ini. Minimal saya tahu sedikit tentang sesuatu yang akan ditanyakan anak saya. Saya punya anak usia 3 tahun yang sedang doyan ngoceh & banyak bertanya. Kadang ada pertanyaan yang tidak bisa saya jawab. Tapi saya bisa mensiasatinya dengan mengalihkan pertanyaan anak dengan hal lain. Bukan bermaksud cuek tapi biar engga kelihatan bodohnya gitu,hehe...Ibu yang pintar akan membuat anak percaya diri & kepada ibunya. Apalagi ikut acara sharing ilmu di the urban mama ilmunya mantap. Membuat para & calon ibu menjadi lebih pintar.

    3. More Patient
    Saya akui memang kurang sabar. Apalagi kalau nungguin orderan gojek lama responnya,heheh..curcol lagi deh,maaf ya mba Zata. Kadang kurang sabar menghadapi tingkah si kecil yang kadang diluar batas. Apalagi kalau saya lagi merasa capek, si kecil suka minta ini itu. Saya langsung emosi. Pengennya marah-marah aja.Tapi kalau sudah reda emosinya, baru deh mikir kalau kita sudah berbuat kesalahan sama anak & menyesal. Menyesal memang belakangan kalau diawal namanya pendaftaran,hehheeh..Lebih sabar menghadapi cobaan, dari suami, anak,orangtua,teman,lingkungan dll.

    Well...kira-kira 3 hal itu yang mau saya share tentang to be better mom versi saya. Semoga saya bisa menjalaninya dengan konsisten & bermanfaat buat semua. Thank you...

    BalasHapus
  22. Ikutan #GiveAway nya ya mba Zata :)

    1. Lebih Kreatif
    karena Rey memasukin masa toddler jadi rasanya pengen banget baca segala sesuatu tentang montessori biar bisa dipraktekin di rumah. Memperbanyak referensi ilmu parenting karena si anak uda mulai berbagai macam emosi.

    2. Maksimal Dalam Dua Peran
    Sebagai Ibu dan Karyawan, ga mustahil ya susah banget bisa bagi waktu dan konsentrasi. Tapi semoga di taun ini semua bisa maksimal di dua-duanya

    3. Bisa Menjadi Teman yang Baik untuk Anak
    Karena dalam seminggu Rey menghabiskan 5 hari di daycare, besar kemungkinan dia menjadi kurang 'dekat' dengan ibunya. Harapannya taun ini bisa memiliki quality time dengan Rey yang membuat dia semakin 'dekat' dengan orang tuanya

    4. Stop Membandingkan
    Ini memang penyakit mak emak ya hehe, susah banget buat ga komentarin anak orang lain. Padahal mungkin anak satu dan lainnya memiliki kelebihan yang berbeda beda. Jadi pengen lebih fokus ke potensi anak sendiri tanpa harus membandingkan dengan anak orang lain

    5. Lebih Aktif di Kominunitas
    Setelah sukses menyenggarakan Birthday Bash pengen lebih aktif lagi di BC January 2015 siapa tau kita bisa bikin event yang lebih gede lagi :)

    BalasHapus
  23. *Done follow twitter @Tokopedia @Stiletto_Book @adhityamulya @zataligouw dengan id twitter @kavidrd
    * Done follow blog www.hayaaliyazaki.com dan www.ceritamelalak.com dengan id putribaitihamzah (foto profil es krim panda)
    * soon promote them in twitter @kavidrd #GiveAway #BetterMom tag @zataligouw
    @Tokopedia dan @Stiletto_Book

    Here we go for 2016!

    Tema yang saya usung di 2016 itu adalah Lebih produktif, karena ngerasa banget sejak punya baby gerak saya terbatas, kebanyakan mager. Nah karena bayinya udah beranjak toddler, sudah bisa diajak eksekusi apa aja ;), jadi deh sayanya harus semangat kembali menjalani peran sebagai Ibu dengan baik.
    1. Madrasah pertama
    peran sebagai madrasah pertama bagi Jani (17mo) mewajibkan saya untuk upgrade diri terhadap apa saja. Harus lebih banyak baca buku, ikut seminar, berkumpul dengan obrolan membangun dan harus semangat untuk susun rencana sebagai scholarship hunter dan pantang menyerah. Suami Alhamdulillah mendukung penuh jika saya mau lanjutkan studi, karena ya kembali kepada peran pendidikan di keluarga. Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya! Semangat terus belajar, moms semuaaa :*

    2. Istri kece
    hehehe, jujur deh saya gak pandai banget merawat diri. Jadi 2016 harus mulai belajar tuh yang namanya pakai lippen di rumah hihihi. Gak males-malesan lagi kalo pakai sepaket pernak pernik perawatan muka (kebiasaan cuma semangat belinya aja, pakenya males) Rajin olahraga, sudah lama gak hiking, bolehlah 2016 hiking di spot dekat rumah: Gunung Burangrang :) senam bertiga: yanda dan Jani, karena saya percaya olahraga bikin bahagia, lihat aja senyum mbak Zata yang dari hari ke hari masih tetep kayak abege. Cantik karena rajin olahraga banget, ngepensssss deh!

    3. Ibu karyawati
    Sampai saat ini saya masih kerja, 8 jam sehari, 5 hari dalam seminggu. Jadi harus semangat lagi untuk produktif di kantor, pun jangan lemes ketika nyampe rumah. Biasanya males-malesan karena alasan kerja setibanya di rumah, sekarang2 sudah harus bisa mengoptimalkan waktu malam yang tersisa. Uyel-uyelan sama Jani, beberes di malam hari kenapa tidak? hehehe

    4. Beryukur di kala sempit dan lapang
    Ya, sy termasuk yang mudah bersyukur di saat lapang dan sulit bersyukur di saat sempit, biar balance, keduanya harus sama-sama disyukuri, mengambil hikmah positif dari setiap kejadian.

    5. Anak, kakak, adik dan teman yang baik
    Semakin bersemangat lagi menikmati amanah saya sebagai anak (minimal rajin mengabari keluarga via telpon, kalau ada waktu+uang lebih sering2 mudik hehehe), jadi kakak yang mendampingi adik-adiknya bertumbuh dewasa, jadi adik yang manut dan sayang ke kakak-kakak iparnya, dan jadi teman yang positif bagi grup kesayangan saya TUM ABC'14, teman kantor, teman genk, dan teman-teman blogger :) Dan kembali rutin menulis di blog.



    BalasHapus
  24. Mbakkk aku belup punya anakk.. Suami juga belum.. Cariin dong *eh
    Tapi terima kasih Giveaway-nya bikin aku banyak belajar
    Semangat jadi super Mom :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. haahaa...ngakak baca komennya Ajeen..
      dooh ajeen cup2 nanti emak cariin..

      Hapus
  25. Whuaa..ramenyaa , seneng baca komen2 nyaaa..!!

    Buatku hanya pengen menjadi Mama yang selalu menjadi sahabat, teman,Kaka Solmet buat anak abegenya. Moga bisa memberikan role model baik dlm hal beratittude. Ituh ajah!

    Sukses yaa GA, mudah2an yg diharapkan terkabulkan .
    Amiin.

    BalasHapus
  26. Selalu menjadi Ibu yang lebih baik itu resolusi setiap tahun. Yapi tahun ini sy punya beberapa resolusi spesifik to be a #bettermom:
    1. Hadir utuh saat berada di antara anak2. Iyes, fokus! Full attentions, no gadget.
    2. Lebih banyak stock sabar menghadapi "kepintaran" trio krucils.
    3. Selalu menjadi tempat Krucils menumpahkan isi hati, sahabat yang mrk percayai.
    4. Lebih banyak pelukan di antara kami.
    Setidaknya 4 ini deh hal pingin banget sukses sy wujudkan utk jd a #BetterMom

    BalasHapus
  27. Ikutan ya, Mom...
    Dari dulu mau jadi #bettermom dan terus berusaha memperbaiki diri, diantaranya dengan:
    1. Meluangkan waktu bersama anak dengan bermain, membacakan cerita, mendengarkan cerita mereka. Sebagai ibu, ternyata melakukan hal-hal tersebut itu butuh perjuangan hehe. Apalagi saya kerja dari rumah (nulis, ngeblog, jd mentor menulis), harus pintar-pintar mengelola waktu supaya tidak merampas waktu bersama anak. Anak-anak dulu sering protes kalau mamanya ngetik atau pegang hape terus:D tahun lalu saya sudah mulai kurangi aktivitas di depan laptop dan hape, hanya jika anak-anak sedang tidur atau asik main bersama temannya.
    2. Lebih sering lagi memperhatikan pelajaran anak, menemani belajar, mengerjakan PR, mengulang pelajaran dari sekolah. Untuk anak paling kecil, lebih rutin memberikan stimulasi dalam bentuk permainan-permainan yang dibuat sendiri. Walaupun mereka sudah dapat pelajaran dari sekolah, saya tetap harus mendampingi proses belajar mereka dan tidak lepas tangan begitu saja.
    3. Memperhatikan menu makanan dan lingkungan yang sehat untuk anak-anak agar tidak mudah sakit, pertumbuhan dan perkembangannya bagus.
    4. Menimba ilmu parenting dan agama di berbagai kesempatan agar semakin kuat dasarnya dalam mendidik anak-anak.
    5. Selalu mendoakan anak-anak agar menjadi anak yang soleh dan bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan orang lain.
    6. Semakin mampu mengontrol emosi dan berlaku lemah lembut kepada anak-anak. Menjaga ucapan di depan anak-anak karena mereka peniru yang baik.
    Bismillah semoga saya bisa menjadi #bettermom versi saya.

    Thanks, mom Zata..

    Twitter: @LeylaHana

    BalasHapus
  28. makasihhhh KiKa, Jade Ayu, Ana, Worooo..

    semoga beruntung ya. Pokoknya yg bagus2 nanti diundi, jadi nggak ada pilih2 kasih deh ;p

    BalasHapus
  29. @Ajen, hihihi curcol yah ;p. Sebenernya kalo mau ikutan juga tetep boleh kok, kan perempuan dan kelak akan menjadi ibu juga :)

    @Nchie, sama, pengen banget selalu nyambung sama anak2 terutama yang udah abege..

    makasih @Ophi dan @Leyla ...

    BalasHapus
  30. ikut ya Mom,
    rencana saya, untuk menjadi ibu yang lebih baik adalah,
    1. menyempurnakan asupan ruhani
    Dalam menjalani peran sebagai seorang ibu kita harus sadar bahwa peran ini bukanlah peran yang main-main. menjadi seorang ibu adalah amanah dari sang pencipta. menjalani peran seorang ibu tanpa menjadikan peran ini sebagai sebuah ibadah akan terasa sangat melelahkan.karena itu sebagai seorang ibu kita harus senantiasa memperbaiki ruhani agar ketika menjalani peran ini kita merasakan hubungan dengan Sang Pencipta.

    2. Menyempurnakan asupan ilmu
    MEnjani seorang ibu tanpa didukung dengan ilmu yang mumpuni akan terasa berat dan hasilnya kurang memuasakan. karena itu seorang ibu dituntut untuk terus belajar, bisa dengan mengikuti seminar, baca buku, sharing dengan ibu lain, dan membaca artikel ttg parenting. ilmu ini menyangkut ilmu agama dan keduniaan. agar kita dan keluarga kita bisa menjadi orang yang sukses dunia akhirat,

    3. Me Time yang berkualitas
    Sebagaimana kita tahu, rutinitas seorang ibu dirumah lambat laun akan membuat jenuh, karena itu saya harus memperbaiki me time agar tak stress. bisa dengan nulis di blog, ngobrol dengan suami, shalat malam, etc

    4. memperbaiki managemen waktu
    Ini yang masih menjadi peer buat saya. sampai saat ini saya kurang bisa mengatur waktu. semoga kedepannya bisa lebih pintar mengatur waktu agar semua peran saya bisa terlaksana dengan baik

    5. menentukan skala prioritas
    selain managemen waktu seorang ibu pun harus tahu mana yg lebih penting dan mana yang harus didahulukan dalam segala hal. entah itu menyangkut pekerjaan, anak-anak, dan keperluaan di rumah.

    6. perbaiki doa

    itu rencana saya agar menjadi ibu yang lebih baik. semoga kita bisa menjadi ibu yang baik bagi anak-anak kita.
    twitter @aisyahalfarisi

    BalasHapus
  31. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  32. Saya mencoba untuk menjadi ibu yang baik, meski pada kenyataannya masih banyak kelalaian yang saya lakukan. Maka, untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, saya harus:

    1. Nyaman
    Nyaman menjadi ibu dengan segala aktivitasnya di rumah. Kadang repot, kadang bikin emosi, kadang lelah, saya harus tetap nyaman. Karena kalau kenyamanan itu tak ada, apapun yang dikerjakan akan terasa berat.

    2. Banyak belajar
    Belajar apa saja. Tentang agama, parenting, sampai hubungan yang romantis dengan suami. Karena kita harus berhubungan baik dengan semua orang. Itu akan memengaruhi kualitas hubungan dengan anak.

    3. Menerima kenyataan
    Fakta bahwa saya bukan supermom yang selalu perfect, tapi harus bertekad bahwa saya akan berusaha optimal dalam segala hal. Meski tidak sehebat ibu-ibu lainnya, saya harus berusaha untuk menjadi hebat bagi diri saya sendiri. Penerimaan yang baik, berharap efeknya juga baik bagi anak-anak.

    4. Selalu ada untuk mereka
    Mungkin tidak banyak bidang ilmu yang saya kuasai, tapi saya ingin menjadi sahabat mereka yang menemani bermain dan belajar. Semoga mereka bahagia karenanya.

    5. Sabar dan syukur
    Ini yang harus dipertebal, diperbanyak, harus selalu diingat. Sebab sering lupa.
    Semoga saya konsisten menjalani semuanya.
    Semangat buat para ibu semuanya :-)

    BalasHapus
  33. makasihhh banyak komentar dan partisipasinya Aisyah dan Asya...

    BalasHapus
  34. Bicara tentang anak selalu menarik. Semenarik saat membaca jawaban para Mommy di atas. Meskipun saya belum menjadi Ibu, tetapi sejak usia 14 tahun sudah terbiasa menggendong dan memandikan anak-anak. iya, keponakan-keponakan saya, sekarang sudah punya 10,hehe. Dan sudah 4 tahun ini saya juga ikut dalam tumbuh kembang Dio dan Dea karena saya satu rumah dengan Kakak dan ipar saya. Dari Dio dan Dea saya belajar banyak hal tentang parenting yang tentunya menjadi bekal saya nanti saat punya anak sendiri. Untuk menjadi #BetterMom ada beberapa hal yang

    1.Waktu yang pas untuk anak
    Manajemen waktu yang baik untuk anak-anak. Karena saya, Bapak dan Mamanya Dio-Dea bekerja office hour maka kami harus panda mengatur waktu. Dan menurut pengalaman saya, waktu emas anak-anak adalah saat sebelum tidur dan setelah tidur. Mulai Jam 20.00 saya sudah ready untuk menemani anak-anak bermain dan belajar sesuka mereka. Memberikan stimulasi, pujian dan pelukan. Dari interaksi itulah kita akan lebih mengenal apa yang disukai anak-anak. Misalnya, Dio menceritakan kegiatan di sekolahnya dan setelah itu Dea menghafal bacaan suratnya sampai apa. Setelah bangun tidur juga demikian. Kami tidak memaksakan anak-anak untuk bangun tetapi memberikan pengertian untuk mereka bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk bangun sendiri. Hal yang biasa dilakukan adalah memberikan ciuman dan pelukan sambil bercerita apa yang dia suka. Hal tersebut ampuh membuat mereka bangun dan menanggapi cerita kita. Satu lagi, saya juga terbiasa membawa mereka keliling kompleks dulu sebelum berangkat kerja. Kalau orang lain melarang takut mereka kebiasaan dan ketagihan. Tetapi bagi saya itu adalah pelajaran untuk mereka melihat kebiasaan di sekitar. Ada anak-anak sekolah berangkat, bis dan angkutan lalu-lalang. Dan para penjual yang pagi-pagi harus menjajakan dagangannya. Biasanya mereka menceritakan apa yang mereka lihat kepada Bapak-Mamanya dan sesekali menanyakan jika ada yang menarik keingintahuannya. Oh iya, Sabtu dan Minggu adalah hari merdeka mereka untuk memilih kemana dan mau apa.

    2.Diskusi dan Obrolan yang lebih intens
    Ini sangat penting sekali. Beberapa kali saya, kakak dan ipar terlibat diskusi tentang tumbuh kembang Dio dan Dea. Dari mulai Dea yang terlambat jalan, dulu tidak bisa makan nasi di usianya 2,5 tahun dan harus makan nasi yang dihaluskan. Dio dan Dea yang belum lancar bicaranya dan bagaimana kami memberikan stimulus untuk mereka agar mau bercerita meskipun dengan grammar yang seadanya. Tentang sekolah, negeri atau Islam Terpadu. Dan akhirnya kami bertiga sepakat untuk memasukkan Dio ke TKIT dan rencananya mau lanjut ke SDIT. Diskusi pun tidak berhenti di kalangan orang tua, tetapi juga si anak. Apakah Dio suka di sekolahnya? Bagaimana perkembangan akhlaknya? Bagaimana Dea beradaptasi dengan pengasuhnya yang baru? Dan alhamdulillah, saat Dea berusia 4 tahun dan Dio 5 tahun, saya ikut dalam fase itu. Menyenangkan sekali!

    3.Adil dan tidak membandingkan
    Memiliki anak yang usianya tidak terpaut jauh kadang kita suka latah untuk membandingkan mereka. Bahwa kewajiban yang satu harus lebih berat dibandingkan yang lain. Misalnya : Kakak harus ngalah sama adiknya, kan lebih gede. Hal tersebut hanyya secuil saja masih banyak yang lainnya yang tanpa sadar kita tidak adil kepada anak-anak. Dio dan Dea kami ajarkan untuk memiliki hak dan kewajiban yang sama. Pun saat prestasi salah satunya lebih menonjol, kami memilih untuk tidak membandingkannya karena setiap anak memiliki kekhasan sendiri-sendiri.

    Pengalaman dengan Dio dan Dea membuat saya lebih kaya pengetahuan tentang anak-anak. Bagaimana saat mereka demam, saat tidak mau makan. Atau permainana apa yang membuat kreatifitas mereka terasah. Semoga nantinya saya bisa menjadi #BetterMom kayak Mom Zata yang super sekali mengasuh 3 buah hatinya 

    BalasHapus
  35. wahh panjang dan lengkap Ayaaa.., salut karena meski blm jadi ibu tapi penuh dengan persiapan yang oke, inspiratif banget kamuh...

    BalasHapus
  36. Zata....
    menginspirasi sekali deh tulisannya... semoga terwujud ya, jadi #bettermom segala arah... ammiiiinnn...

    ikut meramaikan yaaa... :D

    yang sedang aku usahakan untuk menjadi #bettermom :
    1. Bangun pagi.
    I sleep late and am not a morning person. Aku pengen mengubah hal itu. pengen bangun lebih pagi dan tidur lebih sore. Karena bangun pagi membuat kita lebih sehat, lebih banyak rejeki dan lebih banyak pekerjaan bisa diselesaikan dengan lebih cepat.

    2. Masak.
    Pengen jago masak masakan sehat buat keluarga. Biar anggota keluarga bisa bangga bawa bekel sendiri bener-bener bebas dari jajan2an kurang baik.

    3. Travelling.
    Pengen keliling dunia. Nambah wawasan buat diri sendiri dan anak-anak. Ketika melihat dunia berbeda yang kaya, biasanya kita akan lebih bersyukur dan menghargai apa yang telah kita miliki. And i love that feeling.

    4. Sholat/ibadah tepat waktu.
    selama ini masih suka nunda sholat. kl denger adzan kadang suka ntar dulu - ntar dulu. Padahal juga ngga sibuk-sibuk amat. Sholat buat aku lebih dari sekedar mendekatkan diri pada Tuhan. Tapi juga refleksi disiplin diri.

    Semoga bermanfaat ya Zata... Dan jangan lupa, pilih aku... xoxo

    BalasHapus
  37. ahhh indah, keren sekali dirimuuu.., makasih banyak atas partisipasinya yaaa...

    BalasHapus
  38. Aah,zata ligouw.Sekedar komentar aja, mau diikutkan GA juga alhamdlillah. Sekali pun bunda udah tuwir, tapi tetep ingin jadi the Super Mom for my grown-up daughters, selalu berusaha ada untuk mereka saat mereka membutuhkan. Gak peduli apakah mereka sudah punya anak atau belum, bunda akan selalu ada untuk mereka. Bunda akan tau dengan pasti with my strong feeling kapan mereka membutuhkan bunda. I'll be there for them then bunda bukan menjadi super aja, tapi juga super granny. Why? Karena masih mampu menemani cucu-cucu beraktivitas di luar ketika their Mom gak ada untuk mereka (fiedtrip or doing doing something-else). Itu kira-kira tips buat diri bunda sendiri, at least, untuk menjadi sesuatu yang bisa disebut SUPER. Makasih Zata untuk kesempatan ikutan GA ini. Nite-nite.

    BalasHapus
  39. Halo mbak Zata, ikutan GA nya ya
    Ditahun 2016 ini saya berencana untuk fokus dibidang menulis dan mengurus keluarga saja. Saat ini saya masih sering keluar meninggalkan dikecil sesekali yang kadang menjadi sangat mengganggu karena teringat seringkali meninggalkan anak dalam kondisi menangis.
    Ini beberapa hal yang akan saya lakukan agar menjadi ibu yang lebih baik :

    1. Memiliki target
    Saya mau menargetkan bahwa dalam 2-3 bulan ke depan startup yang saya rintis sudah bisa berjalan sendiri sehingga saya akan lebih banyak waktu bersama io, anak saya.Jadi tidak masalah jika saat ini saat io tidur saya harus begadang didepan komputer karena nantinya saya akan banyak menikmati waktu bersama io.

    2. Rajin dan disiplin beribadah
    Sadar sekali saya bahwa ibadah saya masih bolong-bolong sementara allah tetap menyayangi saya dan keluarga, dan hal itu akan saya jadikan acuan bahwa saya harus menjadi ibu yang lebih baik dengan memberi contoh yang baik. Dan dengan hal ini saya juga akan mengajarkan dan menemani io belajar berdoa dan beribadah sejak dini.


    3. Mengajak Traveling
    Setiap setahun sekali saya dan suami selalu menyempatkan dan merencanakan traveling. Traveling ini bukan hanya soal jalan-jalan tapi juga kekompakan. Dan saya bersama suami memiliki waktu yang panjang dalam suasana berbeda bersama io.

    4.Lebih Sabar
    Bukan hal yang baru bagi para ibu termasuk saya,menjadi pribadi yang lebih sabar kepada anak menjadi PR panjang. Seringkali marah pada situasi tertentu yang berujung pada penyesalan diakhir waktu. Saya ingin menjadi lebih sabar ditahun ini. Saya ingin menjadi ibu yang baik yang mampu mengalirkan emosi ke sesuatu yang baik dan menjadi pembelajaran. Dengan lebih sabar, saya yakin saya dan io mampu saling memahami.

    5. Menjadi istri yang Lebih Baik.
    Selain menjadi ibu, saya ingin menjadi istri yang lebih baik. Agar keluarga menjadi semakin harmonis, alhamdulilah suami dan saya memiliki komunikasi yang baik dan itu membuat saya semakin ingin lebih baik lagi, ingin menjadi teman yang baik untuk suami.

    Demikian rencana saya ditahun 2016 ini, terima kasih mbak Zata. Semoga kita semua menjadi ibu dan pribadi yang lebih baik

    BalasHapus
  40. waa makasih yasinta sudah ikutannn...

    BalasHapus
  41. Yee.. walaupun belum jadi ibu-ibu tetap akan menjadi ibu-ibu juga setelah ada yang ngelamar *eh ... Aku ikutan GA-nya ya Kak.

    Apa yang ingin aku lakukan untuk menjadi #BetterMom adalah :

    1. Anakku harus lebih baik dari aku.
    Ibuku sama sepertimu Kak, mulaf juga. Jadi dari SD hingga SMA sekolahku di sekolah agama. Aku ingin anaku nantinya juga bersekolah yang memberikan lebih pelajaran agamanya. Mengajari mereka senantiasa untuk bersyukur lebih banyak daripada mengeluh. Saya ingin memperlihatkkan pada mereka betapa banyak orang yang kurang mampu, maka anak-anak saya nantinya tidak boleh mengeluh.

    2. Memanfaatkan waktu dengan baik
    Saya harus bangun lebih awal dan mempersiapkan segalanya dengan baik untuk anak dan suami. Dari sarapan, kebutuhan sekolah, sehari-hari agar nanti tidak banyak waktu yang terbuang sia-sia. Harus push diri dengan hal-hal positif agar terhindar dari rasa malas atau badmood karena seorang ibu akan memiliki banyak tanggungjawab nantinya.


    3. Membiasakan anak-anak dekat dengan orangtuanya
    Sebelum tidur menceritakan dongeng yang penuh hikmah. Ketika berkumpul bersama memberikan kepedulian soal kegiatan mereka di sekolah dengan kawan bermain. Serta mengajk mereka berlibur ketika ada weekend. Berusaha membiasakan anak untuk dekat dengan kita. Agar anak tidak menganggap kita orang lain.

    4. Menasihati mereka agar senantiasa meletakkan cinta Tuhan di atas segala-galanya. Memberikan contoh yang baik agar mereka tidak terjerumus ke ha-ha yang negatif. Karena pergaulan sekarang semakin membahayakan remaja. Selalu mendampingi mereka pokoknya.

    BalasHapus
  42. @bunda yati, makasihhhh banyak udah ikutan. Bangga dan salut sama bunda yang tetap ngeblog sampe sekarang...

    BalasHapus
  43. makasihhh Nyi Pe De, suka deh sama namanya, unik banget :)

    BalasHapus
  44. hehehe singkatan dari nama Kak, kalo dijabarin kepanjangan :D
    salam kenal Kak :D

    BalasHapus
  45. Yang akan aku lakukan untuk jadi #BetterMom di tahun 2016 ini:

    1. #BetterMe. untuk jadi #BetterMom perlu banget untuk mulai dari #BetterMe yang artinya aku memperhatikan tubuh dan jiwa. Cara memperhatikan tubuh dengan makan makanan sehat bergizi dan olahraga. Sedangkan untuk jiwa, selalu sediakan waktu untuk "me time" biar tetap waras dalam rumah tangga dan pekerjaan. Terkadang emosi (jiwa) itu lebih menguras energi dibandingkan aktivitas fisik, maka perlu sekali untuk bisa mengenali emosi dan menyeimbangkannya.

    2. Waktu kencan. Aku mau meluangkan waktu kencan rutin dengan anak sulungku atau dengan suami. Jujur saja semenjak punya bayi, anakku yang sulung sudah jarang aku ajak pergi berdua saja. Sedangkan suami inginnya kalau bepergian selalu bersama anak-anak padahal aku pengen juga bisa kencan berdua saja seperti mereka yang sedang pacaran. Menghidupkan api cinta ke pasangan itu penting!

    3. Menyusui. Setelah gagal menyusui anakku yang sulung karena kurangnya pengetahuan akan ASI, tahun ini aku bertekad untuk menyusui bayi bungsuku sampai 2 tahun.

    4. Menulis. Ide untuk membuat buku tentang keuangan sudah da tapi meluangkan waktu, tenaga dan belajar membuat buku yang harus aku dalami lagi.

    5. Belajar nyetir mobil. Ini salah satu life skill yang harus dikuasai supaya kalau ada kondisi darurat bisa langsung cuss ke rumah sakit tanpa panik atau pun lama menanti transportasi umum.

    BalasHapus
  46. kereeennn honey!, makasih yaaa...

    BalasHapus
  47. Saya pengen ikutan giveaway-nya mbak meskipun belum jadi Ibu hehehe...
    Tapi saya sudah memiliki gambaran kalau nantinya saya jadi Ibu, dan beberapa hal yang nantinya saya lakukan untuk jadi #BetterMom

    1. Full Heart & Full Time Mom
    Bukan bermaksud mengecilkan peranan Ibu yang juga bekerja kantoran di luar rumah. Tapi, saya berkomitmen dengan suami, begitu nanti saya hamil, saya akan resign dari pekerjaan kantor. Saya akan fokus untuk "bekerja" dari rumah. Bekerja ini dalam artian, saya menjalankan usaha dan pekekerjaan saya sebagai property broker dan blogger dari rumah. Kok masih sibuk? Betul. Itu mengapa saya menambahkan menjadi Full Time & Full Heart Mom. Karena kalaupun saya berkegiaan di luar rumah, intensitas atau porsi terbesar tetap di rumah bersama anak-anak. Saat saya bersama mereka, saya pastikan hati saya, waktu saya, full untuk mereka.
    Memberikan hak mereka sebagai anak-anak untuk mendapatkan ASI, kasih sayang, rasa aman, pendidikan, kenyamanan dll.

    2. Menyiapkan Dana Pendidikan
    Penting menurut saya untuk menyiapkan dana pendidikan bagi anak-anak. Mengingat biaya pendidikan semakin hari semakin tinggi. Saya dan suami ingin memastikan kelak anak-anak kami tetap dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang setinggi apapun, meskipun nanti (naudzubillah mindzalik) kami mendapat kesulitan financial.

    3. Menciptakan Lingkungan Tumbuh Kembang yang Sesuai Usianya
    Saya ingin nantinya anak-anak saya tumbuh di lingkungan yang "aman" untuk usianya. Jangan sampai anak-anak tumbuh di lingkungan (baik sekolah, rumah, atau sekitarnya) yang membuat mereka terkontaminasi hal-hal negatif. Kedengarannya agak terlalu overprotective, tapi jujur agak ngeri kalau lihat perkembangan berita akhir-akhir ini. Banyak cerita anak-anak yang salah pergaulan atau apalah.

    4. Menghidupkan Al Quran di dalam Rumah
    Saya nantinya ingin anak-anak saya nantinya menjadi tiket saya untuk ke surga (egois ya). Karena itu, kami sebagai orang tua nantinya ingin menghidupkan Al Quran di dalam rumah kami. Tidak hanya dibaca, dihafal, tapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Menjadikan keluarga menjadi benteng terakhir untuk melindungi mereka dari serbuan pengaruh negatif dari luar diri mereka.

    BalasHapus
  48. tips atau rencana saya untuk jadi ibu yang lebih baik :
    1.Aib/kekurangan ayah/bapak tidak diceritakan ke anak
    2.Kekurangan antar anak tidak dibicarakan ke anak lain
    3.Bekerja untuk membantu membiayai anak-anak, namun tetap memperhatikannya, memberikan Asi di kulkas saat masa menyusui
    4.Tidak berkata sembarangan seperti yang mama saya lakukan karena saat SMA saya mendengar "Cewe murahan kamu", saat kuliah saya mendengar "Kamu akan gila karena ada keturunan gila dari papa.", saat kuliah saya mendengar, "Anak durhaka"
    5.Tidak mendengar aduan dari orang lain yang buat marah anak, orang tua dan orang lain
    6.Tidak melakukan kekerasan fisik seperti yang mama lakukan ke saya seperti dipikul dengan sapu lidi, mukul dengan tangan, menendang dengan kaki
    7.mendengarkan curhana hati anak serta tidak menghakimi seperti yang mama lakukan ke saya langsung menyalahkan
    8.Mendatangi anak, menanyakan anak karena itu tidak dilakukan mama ke saya
    9.Memberikan teladan yang baik bagi anak, misalnya menyuruh puasa maka saya akan berpuasa, tidak seperti mama yang menyuruh puasa tapi sendirinya tidak berpuasa
    10.Memberikan anak kesempatan berbicara saat saya bertanya atau berpendapat karena mama saat bertanya seringkali langsung marah, "kamu jadi anak melawan saja" padahal saya menjawab dengan pelan, jadi aspirasi anak juga ditampung walaupun tidak semua aspirasinya terpenuhi

    BalasHapus
  49. Halo mbak zata. Ini caraku untuk berusaha menjadi ibu yang lebih baik dari hari ke hari:

    1. Bangun lebih pagi daripada anak dan suami.
    Percaya deh! Bangun pagi itu bisa membuat mood kita lebih baik. Bisa menyelesaikan pekerjaan rumah dulu, sehingga saat kita pergi beraktivitas rumah sudah dalam keadaan rapi dan bersih. Dan semuanya bisa dilakukan tanpa buru-buru. Kalau ibu hobi buru-buru efeknya biasanya bakal gampang ngomel-ngomel ke anak dan suami. Padahal kalau ditelusuri, kesalahannya karena kita hobi bangun siang.

    2. Time management.
    Belajar dan berusaha mengatur waktu sebaik-baiknya. Baik ibu pekerja ataupun ibu rumah tangga, sebaiknya bisa mengatur waktu dengan baik. Supaya urusan pekerjaan, rumah tangga, anak/suami, bisa terselesaikan tanpa mengabaikan me time kita sendiri. Tapi tetap harus menjalani semua rutinitas dengan santai, karena kalau sudah berurusan dengan anak, biasanya mereka akan mewarnai hari-hari kita dengan kespontanannya yang bisa jadi mengganggu to do list kita hari itu. Tetap santai, tetap mengatur waktu dengan baik, dan tetap menikmati kespontanan hidup.

    3. Bekerja sama dengan suami dan anak.
    Urusan rumah bukan cuma tugas ibu saja, tapi seluruh penghuni di dalamnya. Jadi jangan gengsi dan minta bantuan atau bahkan membagi tugas kepada suami juga anak.

    4. Me time.
    Apapun kesibukan kita, ibu rumah tangga ataupun ibu pekerja, pasti butuh me time. Menikmati aktivitas pribadi tanpa diribetin dengan tugas, pekerjaan, dan anak. Itu bisa mengecharge semangat.

    5. Menerima diri sendiri dan keluarga kita apa adanya.
    Tidak ada ibu yang sempurna. Meski kita berusaha, tapi bisa jadi suatu saat ada bolongnya. Jadi jangan terlalu ambisius untuk menjadi ibu terbaik. Jangan juga membandingkan keluarga ini dengan keluarga lain. Kita ini ibu terbaik buat suami dan anak kita.

    Twitter: @nonirosliyani

    BalasHapus
  50. Mba' Zata ikut meramaikan GA ya. Semoga kita bisa menjadi #BetterMom.

    Ini tips ala saya:

    1. Pahami peran sebagai ibu.
    Sebagai seorang ibu, pahami apa yang harus dilakukan untuk keluarga. Bagaimana mengurus keluarga dengan segala pernak-perniknya.
    2.Ikhlas
    Ikhlas adalah penerimaan diri terhadap keadaan masing2 anggota keluarga. Ikhlas membuat hati ibu lebih tenang, emosi stabil dan terus berkarya.Semangat ya!
    3.Terus belajar
    Teruslah mencari ilmu hingga akhir hayat. Karena ilmu tak terbatas pada bangku sekolah. Belajar ilmu parenting (tidak ada di sekolah) dari seminar, membaca buku, interaksi sosial dsb ditambah dengan pengetahuan agama.
    4. Komunikasi yang baik
    Ibu yang baik adalah yang dekat dengan anak-anak. Bukan sebagai pendengar setia atau pemberi perintah pada pada anak2. Mampu menjadi teman yang menyenangkan untuk berbagi suka duka, memahami keinginan dan masa muda mereka.
    5.Memberi contoh yang baik
    Sebelum memberi perintah pada anak sebaiknya ibu mampu memberikan contoh yang baik. Anak-anak akan melakukan tanpa paksaan. Semoga ya. Kalaupun belum, tetap memberikan contoh dan memperbanyak doanya.
    6.Pola asuh
    Ayah ibu sepakat dengan pola asuh yang diterapkan pada keluarga agar anak tidak bingung. Jadi ketika ibu bilang "tidak" maka ayah juga setuju.
    7.Time managemen
    Kelola waktu dengan baik dengan membuat daftar kegiatan harian dan prioritas kegiatan tertentu. Jujur sebenarnya ini sulit bagi saya (ngaku deh!). Tapi dengan time managemen yg baik kita akan tahu apa yg telah dicapai dan belum. Kalaupun tidak semua rencana tercapai maafkanlah diri sendiri. Tak ada manusia yang sempurna.

    Semoga sukses GA nya mba' Zata!

    BalasHapus
  51. Wah dah banyak banget yang isi ^^ saya ga punya banyak rencana utk jd #betterMom karena berulangkali rencana itu hancur berantakan krn satu hal, marah. Jd rencana saya utk mjd #betterMom adl menaklukan tantangan opa Dono Baswardono, 40 hari tanpa bentakan/marah. Believe me, ini sulit sekali bagi saya bahkan sekadar melewati hari pertama. Parah banget, kan? Jika akal sehat tetap terpelihara insya Allah segala krrativitas dan efisiensi yang sejatinya sudah ada dalam otak saya bisa terlaksana. Amin

    BalasHapus
  52. Apa yang akan saya lakukan untuk menjadi #BetterMom? *Untuk sekarang masih calon mom hihihi
    1. Setiap anak yang lahir memiliki harapan dan cita-citanya sendiri dan tugas orang tua tidak untuk menitipkan cita-cita milik orang tua yang belum selesai di masa muda, sebaiknya ini tidak menjadi PR saat anak sudah beranjak dewasa, anak memiliki dunianya sendiri untuk dikembangkan dan diwujudkan. Tugas orang tua adalah mengarahkan untuk membantu mencapai cita-cita anak.

    2. Selalu ajak anak untuk berkomunikasi setiap ada yang terjadi baik di lingkungan sekolah, bermain dengan teman-temannya atau di dalam lingkungan keluarga, betapa pentingnya berkomunikasi untuk memastikan perkembangan anak selalu dalam control orang tua.

    3. Kesehatan anak adalah kebahagiaan orang tua, Eat Well Life Well. memberikan vitamin, bisa juga mom membuatkan bekal makan bento handmade misalnya yang bisa dibawa saat anak sekolah, ini dapat menjaga anak agar tetap terjaga kualitas yang masuk kedalam tubuh anak, dengan sedikit kreatifitas mengolah makanan percaya deh mom anak pasti suka.

    4. Mengajarkan anak untuk disiplin dalam segala hal misalnya untuk mengerjakan PR dari sekolah, tidur siang, menyimpan barang-barang pribadinya sesuai pada tempatnya.

    5. Membimbing dan mengulang pelajaran yang telah anak terima dari sekolah, bukankah tugas mom adalah guru anak di dalam rumah? * iya kan mom?

    6. Memberikan rasa aman dan nyaman saat anak berada di dalam rumah, kalau ini tugas setiap anggota keluarga yang berada di dalam rumah. Sehingga terciptanya rasa harmonis dan menemukan kedamaian di dalam rumah adalah sumber kebahagiaan. Setuju ga sih mom?

    7. Mendidik anak untuk mandiri. Percaya atau enggak ini akan berpengaruh hingga anak tumbuh menjadi dewasa dalam bersikap.

    8. Mom dapat membantu mengembangkan potensi anak dibidang yang ia suka (Hoby) sehingga anak dapat menemukan bakat dan kreatifitasnya sejak dini.

    9. Perkenalkan buku sejak dini, dengan gemar membaca anak akan mengetahui hal-hal lain yang sebelumnya tidak diketahui. Membaca buku dapat menambah pengetahuan, meningkatnya ketajaman berfikir, mengelola emosi dll.

    10. Perhatikan selalu saat anak menggunakan gadget, sebaiknya perkenalkan gadget pada umur yang pas, pas nya kapan? Sepertinya mom lebih tahu. Hehehe

    Salam dari calon mom hehehe….

    Terima kasih, dan salam kenal
    Cholifah

    BalasHapus
  53. Assalamu'alaikum
    Halo mbak Zata, saya Yuni ibu dari 3 orang anak. Btw ini saya numpang akun anak saya untuk ikutan hehe

    Kalau bisa dibilang saya sudah cukup lama menjadi mommy, karena anak saya yang paling besar sekarang sudah kuliah dan yang paling kecil sudah SMP. Kerepotan-kerepotan yang saya alami jauh berbeda dengan saat mereka masih kecil lucu lucu dulu. Jadi saya pengen sharing nih gimana menjadi #BetterMom versi saya. Kiatnya yaitu 3C!

    1. C antik
    Tentu diusia yg beranjak senja, kecantikan fisik nggak mungkin secerah dulu saat masih muda hehe. Oleh karena itu, kecantikan hati lah yang musti saya giat giatkan. Rasa iri, benci, marah itu sudah harus dikurang kurangi. Karena riset juga buktiin, penyakit biasanya bisa datang karena penyakit hati juga hehehe. Untuk meningkatkan kecantikan ini, saya berusaha semakin mendekatkan diri padaNya.

    2. C eria
    Nah ini penting! Perasaan yang buruk bakal mencipta atmosfer lingkungan yang juga buruk. Pun sama halnya dengan perasaan yang baik. Makanya saya selalu berusaha buat bersyukur dengan apa yang saya punya, legowo kalau kata orang jawa. Dengan rajin-rajin gitu, perasaan happy/ceria itu pasti ngikut kok. Pasti.

    Dan dengan perasaan seperti itu, anak anak dan suami pun pasti merasa nyaman juga waktu ada di rumah. Siapa coba ibu yang ngga bangga kalau suasana rumahnya dirindukan banyak orang?
    Bagi saya itu prestasi tersendiri saat menjadi ibu

    3. C erdas
    Anak zaman sekarang itu udah professional semua sama urusan internet, socmed dll. Nah sedangkan saya sebagai ibu-ibu zaman baheula, tentunya sangat asing dengan teknologi internet, gadget, dan sebangsanya. Makanya belajar menjadi cerdas tentang ini adalah PR banget buat saya. Bukan biar bisa saingan sama anak. Tapi biar bisa pantau anak anak saya di dunia maya.

    Karena saya suka ngeri sendiri, takut anak anak saya terlalu bebas terbawa, addict sama gadget, apalagi jadi korban cyber crime-nya. Duh, makanya meski terasa susah, pake banget, saya mau nggak mau mesti update dan terus belajar tentang ini.

    Selain itu, karena kebutuhan akan dana pendidikan juga semakin meningkat, saya juga wajib cerdas mengatur keuangan keluarga. Untungnya ada suami yang pro banget masalah manage uang hihihi
    Makanya belajar hidup hemat sangat diterapkan di keluarga saya. Membelanjakan secukupnya meskipun ada uang lebih, itu intinya.

    Tapi hemat bukan berarti pelit lo yaa, jadi sedekah-sedekahnya juga nggak boleh ketinggalan biar rasa syukur itu nambah hehe

    Tentang masalah cerdas, yang menjadi PR saya berikutnya adalah belajar bergaul dengan dunia anak anak juga, dunia ABG kekinian. Buat apa? Buat mencoba jadi sahabat terdekatnya anak anak. Untuk menjadi gini juga susah lo, Bu, apalagi kalau mereka udah ABG gini. Makanya saya harus cerdas-cerdas buat nyari ide pdkt sama anak anak.

    Selain itu, saya juga belajar cerdas menentukan priority. Meskipun saya masih aktif bekerja sebagai pegawai, keluarga adalah yang utama, and it will always be.

    Makanya saya selalu mengatur quality time biar keluarga bisa kumpul utuh, apalagi mengingat anak pertama saya yang sudah merantau sejak SMA. jadi jarang banget ada di rumah huhu.

    Selain memprioritaskan masalah waktu, saya juga memprioritaskan gaya hidup sehat di keluarga saya. Bukan karena saya sudah terhitung tua sih hehe tapi karena saya sadar kesehatan itu penting dan ngga bisa dibeli. Oleh karena itu, pola makan, jenis makanan, olahraga menjadi hal yang sering saya diskusikan saat berkumpul bersama keluarga.

    Semoga bermanfaat ibu ibu. Quotes of the day buat #BetterMom dari saya adalah, "Jaga Cantikmu, jaga Ceriamu, dan selalu tingkatkan keCerdasanmu yaa ^^"

    Semangat siang dan salam kenal,
    Yuni

    BalasHapus
  54. makasih banyak neng Nunung, Tyaseta, Noni, Nur Rochma, Melati, Liefah, dan Anistia....

    BalasHapus
  55. Dear Mbak Zata, duh keren banget yaa jawaban-jawaban mommy-mommy di atas saya. Luar biasa! Jadi jiper.. Tapi liat hadiahnya, saya bertekad untuk menulis rencana saya untuk menjadi ibu yang lebih baik.. Bismillah :)

    Untuk saya, yang adalah seorang single mom, menjadi ibu yang baik berarti bisa menjadi ibu yang bisa diandalkan oleh Ahza. Dalam hal apapun. Mulai dari bisa memenuhi kebutuhan Ahza akan ASI, gizi (dari makanan), perlindungan, teman main, sahabat, guru sampai ayah. Ya, saya harus bisa menjadi ayah bagi Ahza. Apa sih peran Ayah? Menurut saya, peran dari seorang Ayah adalah pemenuh nafkah bagi keluarga, pelindung keluarga, pemimpin sekaligus ahli mesin, tukang reparasi, pelatih olah raga dan juga teman Ahza untuk mengenal alam raya. Banyak ya? Ditambah lagi saya harus pintar-pintar berbagi peran, agar kebutuhan Ahza akan ibu dan ayah bisa terpenuhi. Lantas, apa yang bisa saya lakukan?
    1. Perluas wawasan. Ya, ini penting banget. Karena akan tiba saatnya Ahza akan bertanya tentang A-Z, tentang segala sesuatu. Dan kepada siapa lagi kalau bukan bertanya kepada saya? Oleh karena itu, saya mulai memperluas wawasan saya dengan membaca apa saja, melahap semua sumber informasi yang bisa saya dapat. Selain itu, saya juga berusaha menanamkan hobi baca sejak sekarang kepada Ahza agar kelak dia menjadi anak yang bersahabat dengan buku dan memiliki cakrawala berpikir yang luaaass.. aamiin..
    2. Melatih kesabaran. Saya orangnya nggak sabaran. Dan sejak punya anak, hal inilah yang menjadi hal yang paling saya takuti. Saya berusaha untuk menjadi ibu yang sabar bagi Ahza walaupun kadang masih marah-marah karena nggak sabaran. Hhehehe.. Maka dari itu, setiap hari sampai saat ini saya selalu melatih kesabaran agar bisa menjadi ibu yang baik bagi Ahza.
    3. Menjadi pendukung nomor 1 Ahza. Apapun yang dia raih. Apapun yang baru bisa ia lakukan. Saya usahakan agar saya bisa menyaksikan kemampuan yang dimilikinya untuk pertama kalinya. Dari situ, saya berusaha mengapresiasi dengan baik apa yang dia capai. Sebaliknya, jika ada milestone dari tumbuh kembangnya yang belum dia capai, saya pun berusaha menyemangati dan memberi rangsangan yang pas untuknya agar dia semakin terdorong untuk melakukan hal-hal baru. Dan lagi, saya selalu berusaha meyakinkan ibu saya untuk tidak membanding-bandingkan Ahza dengan anak lain, karena setiap anak adalah istimewa.
    4. Menjadi penyokong keuangan keluarga. Ah, ini adalah kelemahan saya. Sampai saat ini, karena masih terkendala status saya sebagai mahasiswi, saya belum bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan keuangan keluarga. Yang bisa saya lakukan sebatas berjualan online dan menerima job review dari beberapa advertiser di blog saya. Semoga dalam waktu dekat saya bisa mendapatkan pekerjaan yang baik yang bisa menyokong kebutuhan keluarga.
    5. Menjadi kebanggaan Ahza. Apa sih yang dibutuhkan anak dari orang tuanya selain kasih sayang dan dukukang moril materil lain? Menurut ayah Pidi Baiq, anak butuh bangga akan orang tuanya. Dan hal itulah yang menjadi salah satu alasan saya untuk ingin melanjutkan studi saya ke jenjang tertinggi, yaitu S3, ke luar negeri. Untuk itulah saya saat ini sedang mengebut proses pembuatan tesis saya agar saya segera lulus dari S2. Setelah itu, saya berencana untuk bekerja sambil melancarkan kembali bahasa Inggris saya yang lama tidak terpakai sambil mencari beasiswa untuk studi ke luar negeri. Dengan melanjutkan studi, saya berharap kelak saya bisa membuat bangga Ahza dan orang tua saya. Selain itu, dengan memiliki predikat PhD saya berharap saya bisa mendapatkan pekerjaan yang layak yang nantinya bisa menghasilkan pendapatan yang dapat menyokong keuangan keluarga saya dan terutama bisa memberikan Ahza pendidikan terbaik.
    Waah, maaf jadi panjang ya Mbak Zata. Terima kasih sudah diizinkan cerita di sini.
    Salam 

    BalasHapus
  56. makasihhh dessy natalia udah ikutannn...

    BalasHapus
  57. perasaan sudah ikutan tapi namanya kok nggak keliatan hihi

    BalasHapus
  58. Hai mbak Zata, GA nya keren, mengingatkan saia untuk selalu belajar menjadi mamah terbaik bagi anak, for being #BetterMom doakan yak :)
    Beberapa hal ini yang akan saia lakukan for being #BetterMom :
    1. Menjadi Manusia Sehat. Manusia yang bisa seimbang dalam mengelola emosi, mempunyai rasa tenang dan damai sebagaimana rasa marah dan sedih. 3 hal yang ingin saia bereskan secara perlahan, rasa trauma, rasa takut dan rasa cemas. Jika seorang ibu memiliki ketenangan jiwa maka secara langsung anak akan merasakan energi positif yang sama.
    2. Meningkatkan kualitas ibadah saia, agar tak sekedar menjalankan ritual saja.
    3. Selalu menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan, karena mendidik anak merupakan tugas kedua orang tua, tidak bisa hanya salah satu saja.

    Terimakasih mbak zata, semoga qta menjadi #BetterMom kebanggaan anak-anak :)
    Ssstttt saia naksir handmade doll-nya, Hai Carrisa :D

    BalasHapus
  59. Ikutan ya.
    Hhhm yang akan kulakukan tahun ini untuk menjadi #BetterMom aku mau fokuskan 5 yang utama ini dulu :)

    1. Bersyukur
    Bersyukur dalam segala keadaan. Hal kecil yang kadang terlihat biasa, tapi sering diabaikan. Mensyukuri apapun itu yang kita punya akan membuat hati damai dan bahagia.

    2. Belajar menyetir mobil
    Satu kali belajar dan masih tidak bisa. Tahun ini akan mencoba untuk belajar menyetir lagi agar bisa mengantar jemput anak-anak, tidak tergantung pada suami. Kalaupun tetap tidak bisa, yang penting sudah berusaha semaksimal mungkin. Semangat!

    3. Menjadi sahabat bagi anak-anak.
    Ketiga anakku sudah beranjak menjadi ABG sekarang. Tentu lain dengan saat mereka masih kecil dulu. Aku akan berusaha memahami pikiran mereka dan berusaha menjadi sahabat yang baik, supaya anak-anak bisa berkomunikasi secara terbuka. Pasti sedih dong kalau anak-anak malah lebih percaya bercerita kepada temannya daripada orang tuanya sendiri.

    4. Berolah raga
    Rencana tahun ini akan mulai berolahraga biar badan sehat. Gawat sekali kalau sampai sakit, urusan pekerjaan rumah tangga bisa berantakan hehe. Langkah pertama untuk mulai berolah raga adalah cari sepatu olah raga dulu, masa punyanya cuma sandal trepes doang. Kalo sudah ada sepatu olahraga, mau nggak mau kan harus tuh rajin olahraga.

    5. Komunikasi
    Mau meningkatkan nih komunikasi dengan suami agar tetap romantis bin langgeng sampai kakek nenek. amin.

    Udah itu aja sih. Makasih ya mb Zata :)

    BalasHapus
  60. Hallo, Mba Zata, semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT. Perkenalkan Saya @cutdekAyi, aktif ngeblog di sriluhursyastari.blogspot.com
    Saya ikutan GA-nya juga yaa. Walaupun waktu udah mepet dan mungkin sedikit telat, hehehe.

    Dan rencana saya di tahun ini untuk menjadi #bettermom adalah…

    1. Akhir tahun 2015 lalu, saya baru saja melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat dan lucu. Maka, rencana saya tahun ini adalah saya berhenti dari kuliah dan sepenuhnya akan menjadi Ibu Rumah Tangga tanpa gangguan dari kampus yang suka tiba-tiba ganti jadwal kuliah, sementara saya sedang menunggui bayi 3 bulan yang sedang pilek-pilek manja. Menunggu hingga dua jam untuk praktikum -sementara di dalam lab-nya cuma 15 menit- sedangkan di rumah sana anak saya yang enggan minum ASIP itu tengah kehausan, menantikan saya yang tak kunjung pulang. Hal ini membuat saya, seorang ibu baru dengan bayi yang masih ASI ekslusif jadi merasa membuang waktu. Berat memang, membuang impian masa depan. Cita-cita yang sudah saya rangkai cantik-cantik di pikiran saya. Tapi saya yakin, insya Allah saya mampu meninggalkan ini semua demi bayi mungil yang belum tau apa-apa. Allah tidak akan membebani saya dengan beban yang berat. Allah akan menguatkan pundak saya untuk mendidik amanahNya yang sangat berharga, seorang bayi yang akan tumbuh menjadi investasi akhirat saya.

    2. Memilih untuk menjadi full time mother, akan membuat saya seharian di rumah dan kurang piknik. Sehingga saya merasa harus memiliki ME TIME yang disisipi setiap harinya. Untuk melengkapi rencana saya yang pertama, maka rencana yang kedua adalah saya ingin kembali aktif menjadi seorang blogger. Menulis pengalaman dan membagikannya.

    3. Membekali diri dengan buku-buku yang bermanfaat, seperti prophetic parenting dan pendidikan anak dalam islam untuk kemudian diterapkan ke dalam pola asuh anak. Membentengi anak dengan aqidah yang kuat adalah salah satu poin penting untuk menjaganya selalu dalam koridor kebaikan.

    4. Melek informasi. Belajar dari pengalaman ibu-ibu masa kini dalam mendidik anak sesuai dengan zaman. Tidak lupa pula untuk mengajak serta suami berperan aktif, berkoordinasi dengannya terhadap pendidikan yang tepat untuk anak kami.

    BalasHapus
  61. Ikutan yaa, yang akan kulakukan tahun ini untuk menjadi #BetterMom:
    1.Menjaga kesehatan
    Beberapa hari ini saya mengunjungi beberapa kerabat dirumah sakit,salah satunya memiliki anak yg msh kecil, sedangkan sang ibu hingga beberapa hari harus dirawat inap di rs, terbayang diri sendiri jika sakit siapa yang rawat anak-anak. Makanya sekarang saya lebih memperhatikan kesehatan, makan bergizi,minum air putih yang banyak, olahraga, tidur yang cukup.
    2.Belajar skill baru
    Selama ini jika berpergian saya selalu diantar suami, ketika suami ke luar kota baru kelabakan siapa yang jemput anak-anak,sayang juga anakku kalau jalan kaki terus kalau saya jemput, makanya saya harus bisa bawa kendaraan untuk memudahkan segalanya.
    3.Menjaga komunikasi
    Selama ini sering cekcok karena kurang komunikasi, aku males nyampain yang kurasa, suami anggap nggak ada apa-apa, jadi sekarang kalau ada yang menganggu yaa ngomong aja,
    4.Perluas wawasan, update skill
    Tempat anak2 bertanya pertama sekali pasti ibunya,makanya seorang ibu harus punya wawasan luas untuk menjawab pertanyaan2 luar biasa dari anak,Sebahagian orang pernah bertanya pada saya apa nggak sayang udah capek2 kuliah jadi arsitek malah sekarang jadi full mom saja, makanya saya tetap update ilmu dan skill saya biar nggak lupa, karena sekarang fokus utama adalah anak,setelah anak cukup mandiri baru saya akan bekerja lagi tetap bekerja dari rumah dan tetap dekat dengan anak.
    5.Bersyukur
    Selalu bersyukur merupakan kunci kebahagian saya yakin itu dan saya ingin menerapjan rasa syukur itu setiap saat dan waktu

    BalasHapus
  62. yang saya inginkan di tahun ini adalah tetap ingin dekat dengan anak-anak. Apalagi yang sulung sudah mau lulus SD. Ada sedikit kekhawatiran saya kalau dia sudah di bangku SMP akan sedikit menjauh dari keluarga karena merasa sudah memiliki dunia sendiri. Semoga saja ini hanya kekhawatiran saya yang sedikit berlebihan. Tapi saya akan terus berusaha supaya tetap dekat dengan keluarga seperti yang selama ini sudha terjalin :)

    BalasHapus
  63. salam kenal mbak Zata
    ikutan give away -nya ya..
    menjadi ibu yang lebih baik?
    kita akan selalu belajar dan belajar sepanjang hayat ketika mendampingi buah hati . saat-saat itulah dibutuhkan :
    1.keikhlasan
    tak banyak orag yang memiliki hal ini. meninggalkan pekerjaan yang sudah lama kita tekuni bukanlah hal yang mudah. dibutuhkan keihlasan untuk menerima segala konsekuensi saat mengambil keputusan demi buah hati.

    2.manajemen waktu
    manajemen waktu yang dibutuhkan tak hanya berguna saat seorang ibu berperan menjadi ibu, guru, koki, perawat atau bahkan polisi bagi anak. bukanlah hal yang mudah untuk berbagi waktu demi anak. jangan sampai karena anak, ibu menjadi lupa merawat diri. betull??

    3.mengupdate wawasan parenting dan cara berkomunikasi dengan anak
    tidak ada sekolah bagi seorang ayah atau bunda. namun setidaknya kita dapat bertukar pikiran dengan pakar parenting, teman atau mahasiswa untuk mempersiapkan agar orangtua mampu berkomunikasi dan mengarahkan anak-anaknya

    4.menjadi teman, kakak, sahabat, dan sekaligus ibu untuk buah hati
    seorang ibu harus pandai-pandai menempatkan diri, kapan pantas menjadi teman, kakak, sahabat bahkan ibu

    5.bersyukur
    tidak banyak orang yang diberikan amanah anak oleh Tuhan. ada yang hingga 5, 10 bahkan 15 tahun belum jua dikaruniai si kecil. bersyukurlah anda masih diberikan kepercayaan oleh Tuhan untuk mendidik buah hati.

    BalasHapus
  64. Mba Zata ikutaann. Target saya tahun 2016 ini adalah melakukan usaha terbaik untuk dapat kumpul keluarga lagi. Saat ini saya penempatan di Sumatera dan karena banyak pertimbangan, saya sendiri disini. Resign pun bukan jalan keluar untuk saat ini. Jadi saya berjuang jadi better mom tahun 2016 dengan cara ini:

    1. Mendapatkan beasiswa master luar negeri. Lho kok malah kepisah lagi. Karena menurut saya ini berpisah sementara untuk jangka yang panjang kedepannya. Saya mau jadi pegawai yang punya core competence beda dengan emak2 yang lain. Lulusan S2 juga umumnya akan ditempatkan di Jakarta. Jadi saya mau menjadi ahli risk management di kantor. Daann jurusan yang menyediakan hanya ada di Inggris dan Australia

    2. Kalau rencana 1 belum tercapai, saya berencana saya adalah saya mau melamar menjadi humas di kantor Pusat. Karena saya suka menulis saya mau perbaiki blog saya, membuat prestasi di tulisan-tulisan dan belajar aplikasi desain. Targetnya Correl dan Photoshop. Niat awalnya biar bisa kumpul lagi ke keluarga

    3. Tingkapin kapabilitas diri selama jauh dari keluarga. Saya anggap ini masa saya mempercantik diri sebelum dikumpulkan lagi bareng. Saya mau belajar masak, bikin bento buat bekal Fatih sekolah nanti, olahraga rampingin badan biar suami seneng, hapalin juz Al-Quran dan semua hal yang positif. Saya tidak mau terpuruk sedih, saya harus bangkit walau jauh dari keluarga untuk saat ini

    Tetap semangat karena kita berjuang untuk kebahagian keluarga kita dengan cara masing2 ^.^

    BalasHapus
  65. Yang akan saya lakukan untuk jadi #BetterMom?
    1.Mulai belajar menghargai kalau anak lagi ngomong. Permasalahan selama ini adalah kalau sedang ngobrol serius sama tamu/teman/keluarga si anak suka tiba-tiba nyamber cerita juga. Sebenarnya ngegemesin,biasanya yang ada malah saya nasihati dia supaya gak potong kalau orang lagi ngomong. Tapi yang ada malah si anaknya kecewa, ya kasihan juga. Jadi mungkin besok-besok mestinya saya dengar si anak ngomong dulu..toh dia juga gak sering-sering banget cerita serius :) Mungkin dia akan merasa nyaman kalau pas mau cerita saat itu juga mamanya mau mendengarkan.

    2. Sabar,sabar,sabar. Jadi ibu itu godaannya gede banget. Anak yang gak berhenti bertingkah salah satunya. Bagaimanapun ya emaknya harus bisa sabar. Itu yang masih belum bisa taklukkan saat ini. Ada aja saat dimana kesabaran saya habis, gak sampai bertindak fisik memang tapi mungkin jadi agak keras gitu ngomongnya. Yang mana setelah marah-marah gitu jadinya nyesal sendiri :( Jadi kedepannya saya mau belajar jadi seorang yang bisa lebih sabar menghargai anak.

    3.Lebih sering berinteraksi dengan anak. Mumpung si anak masih kecil, harusnya..harusnya nih..mesti banyak-banyak berinteraksi sama anak. Entah temani dia main, belajar bareng dan lainnya. Saat ini saya sedang menyelesaikan skripsi, semoga setelah semuanya ini kelar saya jadi bisa lebih sering bareng anak ^_^

    BalasHapus
  66. Ibu adalah sekolah pertama utk ank2nya. Semenjak anak2 kompak sakit semua kemarin saya memang bertekad menjadi ibu yg lebih baik bagi kelima ank2ku.Kelak di akhirat nanti gak akan ditanya apa sy kerja cari uang atau tdk... Tetapi sy akan ditanya apa yg menjadi tanggung jawab sy. Oleh krn itu sy bertekad akan:
    1. Bertekad menjadi contoh yg baik bagi ank2 ku.
    2. Selalu mendo'akan yg terbaik utk mereka, menitipkannya pada sang Maha agar selalu menjaga mereka dan memberi bimbingan pada sy dan suami agar menjadi orang tua yg baik bagi mereka

    3.Mengupgrade skill di bidang parenting baik keilmuan maupun dlm prakteknya

    4. Berusaha menjaga kualitas n kuantitas waktu bersama mereka. Hingga mereka selalu merasa dekat di hati.

    5. Menanamkan nilai-nilai agama sbg pondasi bagi meteka. Sehingga dimanapun mereka berada, dekat atau jauh dgn orangtuanya mereka akan takut pada Tuhannya.

    6. Berupaya menanamkan gaya hidup sehat pd keluarga...hingga tdk terulang kembali sakit berjamaah.

    7. Berupaya menemukan potensi mereka sejak dini. Alhamdulillah si sulung dan si tengah sdh tergali hingga bs menelurkan buku tulisan mrk sendiri di usia SD nya. Yg lain sdh mulai terliat jg bakatnya... Tinggal dikembangkan lagi. Alhamdulillah :)

    BalasHapus
  67. "Jika semua aktivitas yang dilakukan seorang wanita dalam kapasitasnya sebagai seorang ibu dan istri semakin tidak menambah keimanan dan ke-islaman-nya, berarti ia telah terjerembab pada kesia-siaan." - Suara Hidayatullah
    .
    Jika aktivitas yang dilakukan membuatnya lalai dari tugas sebagai ibu dan istri, bahkan menyebabkan ia lalai dari ibadah dan dzikrullah, berarti ia telah terjerumus dalam kesia-siaan.
    .
    "Diantara (tanda) kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya." (Riwayat At-Tirmidzi)

    Kalimat nasihat di atas yang menguatkan hari hari saya sebagai Full Time Mom, tepatnya baru 5 bulan lebih jadi newmom sejak Baby Khalil lahir, sejak itulah segalanya dimulai...
    To be a better mom for Baby Khalil, gak muluk2...
    1. Yakin bisa jadi ibu yg baik utk Khalil walau terkadang sering dihantui rasa bersalah disela sela kegiatan merawat dan mendidiknya.

    2. Tetap Harus Waras
    Gak dipungkiri menjadi ibu berarti menjadi manusia paling sabar sealam semesta, untuk itu seorang ibu harus tetap waras, karena yang dihadapi tiap hari adalah makhluk hidup, bukan robot, makanya anak memerlukan ibu yang sehat jiwa dan raganya.

    Ah, nikmatnya menjadi ibu, saat menyadari bahwa anak yang Allah titipkan ke kita secara gak langsung turut meluruskan fitrah orangtuanya, mau anak yang sholeh/ah,ortu justru wajib sholeh/ah terlebih dahulu, anak kan karakter dasarnya adalah peniru ulung.

    Salam Ibu Bahagia ;-)

    Let's grow up to be a better mom everyday ^o^

    BalasHapus
  68. Anak saya tiga, suami satu. Di tahun 2016 ini, saya sudah membuat planning pada akhir Desember 2015 lalu, yang pastinya menyiratkan tekad untuk menjadi seorang ummi yang lebih baik untuk anak-anak, juga istri bagi suami.

    Pertama, berkomunikasi pada pasangan dengan penuh cinta
    Diri ini adalah sesosok wanita yang mudah terbawa perasaan. Kurang sabar. Jika suami tidak segera beranjak ketika saya meminta tolong pekerjaan rumah, kadang kala muka masam lah yang saya tampakkan. Atau ketika suami minta dipijat, saya memijatnya dengan kurang ikhlas lantaran badan capek setelah seharian mengajar dan mengurus anak-anak. Ini memalukan. Ini bukan perilaku istri sholihah.

    Maka di tahun ini saya harus mengedepankan komunikasi pada beliau, dengan penuh cinta, bukan penuh permintaan hak sebagai istri. Saya yakin jika perasaan saya ke suami selalu baik lagi tenteram, tidak mudah marah, maka totalitas saya mendidik anak pun akan semakin maksimal.

    Kedua, jalankan manajemen waktu yang lebih oke dari tahun kemarin.
    Tahun ini, aktifitas saya semakin padat.
    -Senin sampai Sabtu mengajar dari pukul 7 sampai 14.30.
    -Senin sampai Rabu, ada kelas tahfidzul Qur'an di rumah tahfidz yang saya kelola dari pukul 16.00 sampai 18.00
    -Malam hari ada kelas mengaji sampai habis isya.
    -Kamis pulang sore karena ada rapat rutin di sekolah.
    -Jumat sore mengisi kajian ibu-ibu (majlis taklim).
    -Sabtu sore mengikuti kajian rutin islami (recharge ilmu untuk diri sendiri), dan
    -Ahad, ada Tahfidz On Sunday pada pukul 09.30 sampai 11.30
    Dan sejauh ini saya menggunakan waktu malam hari sebagai waktu rutin untuk menulis (blogging, nulis buku, dan membaca)

    Dengan aktifitas sebanyak itu (menurut saya) harus ada pengelolaan waktu yang lebih oke. Agar pelayanan kepada suami dan anak-anak tetap pada porsinya. Karena bagaimanapun, saya tak bisa meninggalkan dunia pengajaran Al Qur'an. Saya suka mengajar anak-anak, saya suka berbagi kisah lewat Qur'an, dan saya pun sering kali menulis bertema Qur'an.

    Jika manajemen waktu semakin oke, saya yakin anak-anak dan suami tak akan terdholimi. Mereka tetap bahagia meski umminya memiliki sekian aktifitas yang begitu menguras tenaga dan waktu.

    Ketiga, lebih produktif dalam berkarya.
    Suami saya seorang freelancer, sebagai web developer, juga konsultan blog. Alhamdulillah, seberapapun hasilnya tetap disyukuri. Namun adakalanya gaji saya dan gaji beliau bila dijumlahkan tidak mencukupi kebutuhan bulanan. Maka, sebagai wanita yang bertekad menjadi a bettermom, maka saya harus lebih produktif dalam menulis. Meski lelah, saya tetap menulis buku, mengikuti kompetisi menulis baik online maupun offline, menjadi narasumber seminar parenting dan pembelajaran Qur'an, dan peluang apapun yang saya bisa, tetap saya lakukan....karena Allah.

    Jika saya produktif, keuangan keluarga akan jauh lebih baik dibanding bila saya diam saja dan murni sebagai ibu rumah tangga tanpa karya. Suami bangga bila tulisan saya dibaca banyak pembaca. Anak-anak pun bangga memiliki ummi seorang penulis yang tetap perhatian kepada mereka.

    Keempat, me time.
    Saya suka ke salon, tapi ini bukan prioritas utama yang kudu dirutinkan karena berkaitan dengan biaya. Saya suka shopping, ini pun urutan sekian yang bisa dilakukan sekalian membeli kebutuhan rumah tangga. Saya pun suka jalan-jalan ke gunung atau ke pantai, juga ke hutan ^_^ namun adanya kendala waktu, maka ini pun bukan yang harus diutamakan.

    Me time saya haruslah yang merefresh pikiran, membahagiakan, dan minim biaya.Dan saya pun memilih menghafal Qur'an sebagai me time saya.

    Jika ada waktu luang, saya minta ijin ke suami untuk melakukannya. Atau sembari menunggu ngantuk, saya minta agar tidak diganggu karena mau fokus mengulang-ulang bacaan Qur'an. Subhanallah, tenang sekali bila ini bisa rutin saya lakukan. Jiwa raga saya serasa didobrak dari pintu langit untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik.

    Kurang lebih itu ya Mbak, yang bisa saya bagi. Mudah-mudahan bermanfaat. Teruslah bersemangat menjadi muslim, Mbak. Semoga Allah memudahkan.

    BalasHapus
  69. Ikutan ya mbak!

    3 Hal yang ingin saya lakukan menjadi ibu yang baik:
    1. Komunikasi intim setiap hari.
    Ya, komunikasi adalah kunci terciptanya hubungan harmonis dalam keluarga. Saya akan belajar membangun komunikasi yang mesra dengan anak-anak dan suami saya (kelak). Caranya yaitu:
    - berbicara sambil menatap mata anak dengan penuh kasih. Karena saya percaya mata adalah jendela hati. Dengan berbicara sambil menatap mata anak, saya berharap pesan yang saya sampaikan dari hati akan sampai ke hati anak.
    - berusaha sepenuh hati untuk menghindari kata-kata negatif, bentakan dan hardikan yang dapat melukai hati anak. Ini mungkin sulit, tapi saya akan berjuang untuk itu.
    - berusaha meluangkan waktu spesial untuk berdialog mesra dengan anak. Misalnya saat libur, sebelum tidur.
    - Menyimpan gadget jauh-jauh saat berkumpul dengan anak.
    2. Menyusun ceklist harian.
    Sebagai ibu yang baik, saya harus punya ceklist kegiatan harian. Agar semua agenda tertata rapi dan terlaksana dengan baik. Saya berharap, dengan ceklis harian tidak ada hal-hal yang terlewatkan. Khususnya yang berhubungan dengan keperluan buah hati tercinta.
    3. Menuliskan rasa syukur setiap pagi
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang selalu menuliskan rasa syukurnya setiap hari akan lebih bahagia dan produktif. Saya ingin selalu tampil bahagia dan ceria di hadapan anak dan suami saya. Oleh karena itu, dengan selalu bersyukur saya berharap Tuhan menghadirkan bahagia dan keceriaan dalam hati saya. Sehingga saya bisa menularkan kebahagiaan dan keceriaan itu pada orang-orang yang saya cintai.

    Ini tiga hal terpenting yang ingin saya terapkan pada diri saya untuk menjadi ibu yang baik. Semoga sharing ini bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih :)

    salam

    BalasHapus
  70. wuaaa terharu dengan respon cewek2 cantik dan mama2 keren di atas.., terima kasih, ya sudah ikutan..

    BalasHapus
  71. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  72. Assalamu’alaikum, Mom Zata.. salam kenal.. sayang sekali waktu #TumFabFeb14birthdaybash saya tidak bisa datang ke Jakarta, jadi belum bisa ketemu. Hihi. Ketahuan saya sering stalking IG Mba Zata. Ups.
    Hm.. lanjut tentang #BetterMom aja deh 
    Tentang menjadi ibu yang baik, pasti tiap orang punya standar dan indikator yang berbeda tapi jika merujuk kepada perintah Rasulullah, seorang perempuan yang sempurna (baca: baik) adalah seorang wanita shalihah, seorang istri yang taat kepada suami, dan seorang pendidik bagi generasinya.
    Tugas seorang Ibu ada pada poin yang ketiga: MENJADI GURU bagi anak-anaknya, karena jauh sebelum seorang anak mengenal dunia luar, sejak dalam kandungan ia paling dekat dengan ibunya. Menjadi guru artinya menjadi teladan yang baik untuk anak-anaknya, dan menjadi tempat bertanya yang pertama bagi mereka.
    1. Belajar untuk menjadi orangtua shalih. Inilah hal yang berat, karena terkadang kita menuntut anak-anak untuk menjadi baik sementara orangtua sendiri malas belajar menjadi baik. Suatu hari mendapat pencerahan dari seorang parenting coach, yang menyentil saya dengan pernyataan tersebut.
    Ya, selama ini saya pun sering melakukan sesuatu tetapi kurang pengetahuan tentangnya. Kalimat let it flow sering menjadi pembenaran. Namun sebenarnya inilah yang harus diperjuangkan untuk menjadi orang tua yang baik: semangat dan terus belajar. Karena setiap anak itu unik dan tidak bisa disamakan satu sama lain apalagi dengan keluarga lain.

    2. Memperbaiki manajemen waktu, entah kenapa hal ini selalu menjadi masalahdan sampai yang saat ini belum lulus. Menyeimbangkan waktu antara urusan anak, rumah tangga, menulis, blogging, online shop, dll. Harus bertekad untuk membuat jadwal yang tepat dan rinci apa yang harus dilakukan dan target deadline sehingga saat sikecil tak bisa diajak bekerjasama, masih bisa memperkirakan waktu lain untuk meng-handle kembali to do list yang belum terlaksana.

    3. Menjadi Istri yang baik. Amanah suami saya adalah untu tetap dirumah, meskipun sebenarnya ingin sekali membantunya mengumpulkan pundi-pundi rupiah, hehe. Ah, sudahlah, sangat bersyukur menjadi ibu yang stay dirumah meskipun tentu harus menerima segala konsekuensi yang menyertainya.


    4. Belajar sabar dan terus bersabar. Dulu saya pikir sabar itu benar ada batasnya. Tapi dalam suatu kesempatan ada yang mengatakan bahwa sabar itu tidak ada batasnya, karena harus terus bersabar dengan level ujian yang lebih tinggi. Hiks. Merasa bersalah ketika emosi dan nada tinggi keluar saat sikecil ‘bertingkah’. Maafkan bunda, Nak.. semoga bunda bisa lebih cerdas memanage emosi bunda supaya sabar dan bisa memfasilitasi tumbuhkembang-mu.

    5. Rajin Berdo’a dan beribadah. Manusia hanya bisa berusaha, tapi Tuhan yang menentukan. Dan saya percaya ini, bahwa ada kekuatan besar dibalik do’a-do’a. Meminta sama Allah adalah solusi terbaik dari setiap permasalahan. Tentu bukan berdo’a lalu berdiam diri, tapi berdo’a lalu melangkahkan kaki mencari solusi dan aksi.


    6. Bahagia dan ceria. Saat hati bahagia, segalanya akan terasa ringan dan menyenangkan. Me time dengan nyemil coklat (ah, semoga tidak jadi gemuk :P ), kopdar bareng komunitas, atau sekedar jalan sore naik motor bertiga dengan suami - duduk di taman – makan es cream se cup untuk bertiga, atau kegiatan menyenangkan lainnya tanpa harus menuntut ini-itu.

    7. Bersyukur. Rejeki tiap orang berbeda, maka harus disyukuri apa yang ada di hadapan kita saat ini. Bersyukur dengan kondisi diri sendiri dan terus belajar untuk memperbaiki, bersyukur dengan kondisi suami dan apa pun yang diberikannya, dan bersyukur dengan rejeki berupa anak, kesehatan, waktu dll.
    Itulah beberapa hal yang semoga bisa selalu kulakukan, agar menjadi #BetterMom untuk anak-anak, menjadi istri yang baik bagi suami, dan juga menjadi hamba yang baik dihadapan-Nya, menjadi orang yang bermanfaat untuk banyak orang. Aamiin..
    Terimakasih,
    Wassalam

    BalasHapus
  73. waw...DL hari ini ya. ikut ya mbak. Tahun 2016 ini saya ingin:
    1. memperkuat hafalan juz amma dan menambah satu juz lagi agar bisa mendampingi anak-anak yang punya target hafalan di sekolah. tujuannya supaya anak merasa yang dipelajari di sekolah ada benang merahnya dengan yang di rumah.
    2. lebih rajin sholat di masjid. senada dengan poin 1, agar anak terbiasa sholat di masjid. maklum, anak laki semua.
    3. lebih banyak berdoa dengan permintaan khusus (bukan secara general) untuk kebaikan keluarga. si sulung terhindar dari godaan yang datang dari lingkungan luar, si anak kedua agar lebih tangguh mengatasi masalah dan mampu menyelesaikan tugas, suami agar lebih baik lagi pada hal-hal yang sangat saya harapkan ada di dirinya.

    gitu aja mbak. terima kasih.

    BalasHapus
  74. #BetterMom ala Happy Mom...

    1. Lebih bersyukur atas segala nikmat Nya.
    2. Merawat anak dengan keyakinan diri sendiri. Tentunya, belajar jadi ibu yang lebih baik.
    3. Manajemen waktu harus lebih displin.
    4. Kerja cita cita juga biar anak suami ortu bangga.
    5. Harus banyak karya yang lahir tahun ini.

    BalasHapus
  75. Tips menjadi mommi yg baik menirutku adalah :
    1. Bisikkan kata sayang pada telinga sang anak. Sambil mendekapnya dengan penuh rasa sayang dan cinta yang tulus. Misal : Mama sayang Ayman, Ayman sayang mama juga. Dengan begitu sang anak akan memiliki sifat mengasihi dan saling sayang menyayangi thd keluarganya maupun yang orang lain.

    2. Sediakan waktu untuk berkumpul bersama ayah, ibu, dan anak karena dengan demikian maka anak akan merasa diperhatikan oleh kedua orangtuanya. Dengan cara ini juga kita bisa saling menumbuhkan kedekatan antara anak dan orangtua.


    3. Sabar dan selalu bersyukur. Pastinya kita akan kesal mendengar tangisan atau kerewelan anak yang terus menerus dan kadang sulit berhenti. Hendaknya kita bersabar dengan tangisan mereka, sebab tangisan adalah alat komunikasi anak. Mereka ingin diperhatikan oleh orangtuanya, dan hendaknya kita juga memberikan perhatian kepada anak kita. Bersyukur itu wajib, karena anak merupakan harta kita satu2nya. Anak2 kita yang akan mendoakan kita nantinya setelah kita tiada. Anak merupakan harta yang tak ternilai, jadi bersyukurlah karena ,masih banyak pasangan suami istri yang masih belum dikaruniai anak.

    BalasHapus
  76. Salam kenal mbak...
    Ah, saya sudah 9 tahunan berpredikat sebagai ibu. Banyak rasa, suka-duka lah pokoknya. Dalam 9 tahun tersebut, masih banyak pe er yang mesti saya kerjakan. Entahlah, saat ini saya masih jauh dari predikat ibu yang baik sepertinya. Banyak yang mesti saya perbaiki untuk kenyamanan anak-anak

    1. Kelola Emosi Secara Bijak
    Tempramental. Saya gampang marah, meski cepat pula reda. Faktor pemicu tersering adalah anak-anak yang berebut (9 tahun, dan si kecil 3 tahun) dan juga ulah si kakak yang sering dengan sengaja jailin adiknya. Sebenarnya ngerti kalau sebenarnya si kakak minta perhatiaan aja... Tapi kadang kalau udah jengkel, kok jadinya saya ngomel :-)

    2. Minimalisir mengeluh
    Saat pekerjaan rumah tak kunjung habis ( beres2, bersih2, badan capek) biasanya sifat pengeluh saya akan kumat. Terlebih kalau lihat cerita sukses temen2 lain yang masih terbang tinggi dengan karir mereka. Saya sering lupa dengan prinsip jawa " wang-sinawang". Adakalanya saya masih tergoda dengan rumput tetangga yang lebih hijau. Yup, saya sering lupa bersyukur. Saya mesti lebih sering lagi melihat ke bawah. Banyak perempuan atau ibu-ibu lain yang tidak seberuntung saya. Ok, saya harus menatap masa depan lebih optimis. Percaya kalau hidup saya berguna untuk orang lain!

    BalasHapus
  77. Tips atau rencana kamu untuk jadi ibu yang lebih baik.
    Sebenarnya hanya ada dua rencana utama untuk menjadi ibu yang baik menurutku meskipun aku belum menjadi ibu yang baik. Tapi setidaknya, aku memperhatikan bagaimana ibuku, ibu temanku melakukan tugasnya sebagai orang yang merawat anak-anaknya. Rencana tersebut yaitu:
    1. Mental Joy
    2. Physic Joy
    Kenapa diikuti dengan kata Joy? Karena ... menurutku menjadi seorang ibu adalah sebuah kebahagiaan. Bayangkan saja, pernah menjadi tempat bagi nyawa lain yang tentu mengajarkan untuk mengatur emosi, kasih sayang dan lainnya. Lalu, kemudian melahirkan, menyaksikan sebuah nyawa yang telah ditiupkan ke dalam raga baru tersebut hadir tentu merupakan kebahagiaan tersendiri karena alasan 'dia pernah ada di bagian tubuhku dan hatiku'. Menjadi ibu adalah kebahagiaan yang berselimutkan cinta. Permasalahannya adalah ... bagaimana sih caranya untuk menjadi ibu lebih baik lagi yang lebih bahagia lagi.
    Bahagia setiap orang itu berbeda-beda. Tapi, kurang lebih di bawah inilah penjabaran dari rencana yang kusebut di atas.
    1. Mental Joy
    a. Me Time. Seperti yang Mbak Zata ucapkan di atas, Me Time itu penting sekali, dengan menyediakan waktu untuk sendiri kita akan memiliki waktu lebih banyak untuk merenungkan apa yang telah dilakukan dan apa yang akan kita lakukan agar lebih baik. Me Time bisa dilakukan saat anak telah tidur, bisa dengan baca buku, belajar resek masakan baru, merajut, maupun hanya melihat bintang dan merenung.
    b. Pray. Perbanyak ibadah, selain mendekatkan diri pada Tuhan, ibadah juga membuat kita tenang. Saat beribadah, pikiran hanya terfokus pada satu hal yaitu beribadah, jadi dengan beribadahlah kita akan merasakan ketenangan.
    c. Hubby Time. Waktu bersama pasangan adalah sesuatu yang penting. Waktu ini bisa digunakan untuk menceritakan bagaimana perkembangan putra-putri kita, bisa juga digunakan untuk menceritakan bagaimana kita selama di kantor (bila merupakan seorang pekerja kantoran).
    d. Hanging out with Family. Jalan-jalan, tentu ini akan menjadi agenda penting bagi keluarga. Jalan-jalan membuat kita lebih dekat dengan anak-anak dan pasangan. Nggak perlu jauh-jauh ke perkebunan teh atau tempat yang mengundang banyak budget, bisa tuh ke Mall bareng keluarga (ke arena bermain anak, dll) atau pergi ke rumah neneknya (selain bisa mendekatkan pada keluarganya, bisa juga ini dijadikan ajang untuk refreshing bagi anak dan kita sendiri loh).
    2. Physic Joy
    Lebih banyak olahraga. Olahraga itu penting, dengan tubuh yang sehat, maka merawat anak pun menjadi lebih 'total'. Nggak bakal ada deh yang namanya loyo jaga anak. Nggak perlu susah-susah deh olahraganya, bisa dengan jogging bolak-balik depan rumah, atau olahraga di rumah juga. Bisa loh ajak anak-anak untuk olahraga. ... (lanjut di komentar selanjutnya) ^^V

    BalasHapus
  78. Yang di atas itu rencana untuk menjadi #BetterMom, nah di bawah ini tips agar menjadi ibu yang lebih baik bagi anak:
    1. Tidak malu untuk minta maaf ke anak, kalau memang salah ya minta maaf saja ke anak. Dengan begitu, anak akan meniru untuk saling memaafkan dan meminta maaf jika berbuat salah.
    2. Menahan amarah, jangan sampai marah ke anak. Selain menyakiti perasaan anak, marah juga membuat anak menjauh dan takut pada kita.
    3. Menjadi teladan yang baik. Berbuatlah yang baik, misalnya dengan mengajari anak untuk menyayangi sesama (bisa dengan cara mengajak ke panti asuhan, dll).
    4. Jika anak melakukan kesalahan, beri hukuman yang mendisiplinkan, misalnya dengan memberi hukuman untuk beres-beres keranjang mainan. Jangan terlalu keras, pada dasarnya anak-anak itu masih memiliki hati yang lembut.
    5. Jangan biarkan anak-anak menonton acara televisi dengan bebas. Pilih-pilih acara televisi yang sesuai dengan anak-anak. jangan sampai anak-anak nonton drama-drama macam Mahabharata. Heuh, banyak perangnya di sana.
    6. Jangan berbohong. Orang dewasa aja kalau dibohongi sakit hati, sama juga dengan anak. Jangan berikan janji-janji palsu. Kalau orang tuanya saja berbohong, jangan terlalu berharap bahwa si anak akan jujur. Kan ada pepatah yang mengatakan buah jatuh tak jauh dari pohonnya, to?

    Nah itu tadi, perencanaan untuk menjadi #BetterMom menurutku! Semoga bisa menginsipirasi. :)

    BalasHapus
  79. Mb zata saya mau ikutan ya. Untuk menjadi better mom banyak hal yang bisa saya lakukan diantaranya yaitu:

    1. Lebih rajin beribadah dan memperdalam belajar agama.

    Ibu adalah orangtua yang biasanya paling dekat dengan anak-anak. Ibu juga menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan anak di masa depan tentunya juga dengan bantuan ayah. Apa yang dilakukan oleh orang tuanya pasti akan ditiru oleh anak-anaknya. Maka dari itu penerapan ilmu agama dalam sebuah keluarga adalah hal yang utama. Saya harus memperlihatkan bagaimana seorang umat muslim beribadah kepada Tuhannya yaitu dengan rutin shalat wajib dan usahakan tepat waktu. Selalu rutin shalat sunnah dhuha dan juga shalat tahajud. Nanti saya akan membiasakan dan mengajak anak-anak untuk melakukannya bersama-sama walaupun shalat sunnah harus dikerjakan sendiri-sendiri. Selain itu juga rajin mengaji setiap selesai shalat Maghrib atau Isya. Ketika waktunya shalat maghrib saya, suami dan anak-anak tidak diperbolehkan menonton TV atau aktivitas lainnya tapi wajib mengaji setelah shalat. Jika yang kita lakukan ini rutin dilakukan insyaallah anak akan mengikuti kita debgan sendirinya. Walaupun awalnya terasa berat untuk dilaksanakan. Lebih banyak belajar ilmu agama, termasuk terjemahan Al-quran dan hadist. Karena bila suatu saat anak kritis bertanya tentang agama, saya sebagai seorang ibu bisa menjawabnya dengan mudah dan tidak menyimpang dari Al Quran dan Hadist.

    2. Lebih banyak mengasah ilmu dan kreativitas.

    Hal ini bisa dimasukkan dalam kategori Me Time. Mengasah ilmu seorang ibu bisa dilakukan dimana saja dan dengan media apa saja. Misal belajar ilmu parenting melalui seminar atau internet dan buku. Bahkan melakukan hobi saya seperti menulis menggambar dan membuat craft. Dengan lebih banyak mengasah ilmu dan kreativitas suatu saat bisa kita ajarkan dan tularkan kepada anak kita. Siapa tahu anak kita akan memiliki bakat yang sama dengan ibunya.

    3.Menyeimbangkan kepentingan keluarga dan pekerjaan.

    Saya sebagai seorang ibu rumah tangga dan juga ibu bekerja tetap harus bisa menyeimbangkan antara kepentingan keluarga dan pekerjaan. Lebih dahulu mendahulukan kepentingan anak dan suami. Baru setelah itu melakukan pekerjaan lainnya atau pekerjaan kantor. Karena saat ini anak dari kecil sampai usia 17 tahun itu butuh sekali perhatian dan kasih sayang ibunya. Jika hal tersebut tidak didapatkan maka bisa terjadi sesuatu yang buruk terhadap anak yaitu mereka bisa mencari perhatian dan kasih sayang di luar tanpa sepengetahuan ibu dan ayahnya. Lebih bahaya lagi kalau mengarah ke hal-hal negatif.

    4.Lebih banyak bersyukur.

    Menjadi ibu bukanlah hal yang gampang. Banyak hal yang diatur dari hal terkecil sampai terbesar, terkadang di tengah rutinitasnya banyak masalah yang menghadang. Maka dari itu apapun yang terjadi pada diri saya dengan segala ketepotan yang saya dapatkan baik di rumah atau di kantor tetap dan wajib saya syukuri. Jika dengan bersyukur akan lenih meningkatkan keimanan kita dan lebih bertambah rezekinya. Jangan pernah mengeluh atas apa yang kita dapatkan dan kita alami. Dengan bersyukur Allah akan memberikan yang lebih dari yang kita harapkan.

    5.Belajar lebih ikhlas.

    Ikhlas itu tidak mudah. Maka dari itu sebagai ibu, yang penuh dengan segala macam kerepotan dalm mengurus rumah tangga butuh keikhlasan melakukannya. Tanpa sebuah keikhlasan mustahil sebuah keluarga akan berjalan dengan mulus dan bahagia. Ikhlas melakukan dan merawat suami serta anak-anak tanpa mengharap imbalan dan hanya mengharap ridho Ilahi. Insyaallah dengan ikhlas apa yang kita lakukan demi keluarga akan menjadi ibadah dan pahala yang besar untuk bekal akhirat nanti.

    BalasHapus
  80. Ikutan ya mak. Di sini saya ingin menulis rencana yang nggak terlalu muluk2 untuk jadi #BetterMom di tahun ini tetapi dalam realisasinya sebenernya juga nggak gampang2 amat. Ini dia :
    1. Bicara lebih lembut
    Emang sering bicara dengan kekerasan ya mak? Nggak juga sih, tapi kalo lagi emosi or kesel sama anak - jujur aja - volume en nada suara saya emang nggak ada enak2nya buat didengerin. Dan itu ternyata ngefek banget sama karakter anak2. Mereka juga kalo lagi emosi or kesel suka bicara dengan nada dan volume tinggi, hiks. Asli, saya merasa bersalah banget dalam hal ini. Padahal saya tahu banget kalau anak2 itu peniru ulung, dan yang paling mudah untuk dia tiru ya siapa lagi kalo bukan ortunya. Jadi, untuk tahun ini, saya pingin jadi ibu yang bisa bicara lebih lembut dengan anak2. Harapan saya, kalo emaknya berubah, karakter anak2 juga akan berubah menjadi lebih baik.

    2. Lebih banyak senyum di depan anak
    Emang selama ini jarang senyum, mak? Dibilang jarang, enggak juga, tapi dibilang sering, juga enggak. Dan jujur lagi nih, kayanya saya juga sering cemberut di depan anak, hiks. Kalo lagi capek or bete, udah pasti deh wajah saya nggak ada manis2nya. Padahal, dengan tersenyum, itu bisa memberi efek gede banget terhadap suasana hati, baik hati kita sendiri maupun hati orang yang kita hadiahi senyuman. Hati kita akan terasa lebih baik dan bahagia saat kita tersenyum, dan orang yang melihat juga akan merasakan hal yang sama.
    Jadi, tahun ini saya bertekad untuk jadi ibu yang lebih banyak tersenyum di depan anak2, agar hati saya awet dalam bahagia, dan anak2 juga akan merasa bahagia punya ibu yang selalu bahagia.

    3. Lebih banyak ngobrol sama anak
    Sebagai wanita bekerja, waktu saya bersama anak2 memang terbatas. Apalagi saya punya 3 anak dengan fase usia berbeda2, pra remaja, usia SD dan balita. jadi, cara bicara dan bahan obrolan juga udah tentu berbeda2. Dan untuk bisa ngobrol secara 'proporsional' dengan ketiganya, jelas waktu saya terbatas banget. Padahal, ngobrol dengan anak itu adalah cara paling efektif untuk menciptakan kehangatan dan keterbukaan dalam keluarga. Jadi untuk tahun ini, saya bertekad pingin lebih banyak ngobrol sama anak2. Seperti yang saya tulis di profil blog saya, bahwa cita2 terbesar saya, salh satunya adalah ingin menjadi sahabat terbaik untuk anak2 saya. Caranya, antara lain dengan duduk bersama mereka saat mereka lagi main, batasi waktu bergadget-ria dan setiap weekend ngajak anak2 jalan2 supaya punya waktu lebih banyak untuk ngobrol dengan mereka.

    4. Lebih mendekatkan anak2 dengan Allah
    Selama ini, saya emang nggak pernah alpa mengingatkan anak2 untuk sholat, berdoa, mengaji, bersedekah dll, tapi, saya akui, saya belum maksimal dalam menanamkan kepada mereka hikmah dan manfaat dari ibadah2 yang wajib mereka lakukan, padahal, saya kepingin mereka beribadah dengan senang hati, ikhlas karena Allah dan bukan semata2 karena disuruh atau karena kewajiban semata. Ini memang nggak mudah, tetapi saya yakin, niat baik insya Allah akan dilapangkan jalannya oleh Allah sepanjang kitapun berusaha untuk mewujudkannya.

    Itulah rencana2 saya untuk menjadi #BetterMom di tahun ini mak. Mudah2an Allah senantiasa menuntun dan membimbing saya dalam merealisasikannya.

    BalasHapus
  81. Halo mbak, mau ikutan ya
    Hmmm, saya belum jadi mama sih saat ini, tapi berhubung usia saya sudah 23 alias usia lampu hijau untuk nikah. Maka mau ga mau saya harus mempersiapkan diri untuk jadi #BetterMom
    Rencana saya adalah......

    1. Diet
    Ga seperti mbak zata yang cantik dan sehat, saya overweight dan sering banget mengkonsumsi junk food. Dan saya percaya bahwa kualitas anak sangat bergantung dari kualitas ibu, saya benar-benar ga mau anak saya nantinya jadi kurang sehat atau ga sempurna perkembangannya hanya karena mamanya yang punya gaya hidup ga sehat. Karena itu sekarang-sekarang ini saya mencoba mengatur pola hidup dan rajin olahraga.

    2. Work hard
    Bukan karena pengen ngumpulin modal nikah, tapi karena saya ga mau anak saya harus bersaing dengan cita-cita dan karir saya. Saya mau jadi full mom setelah menikah nanti, jadi konsekuensinya saya harus memenuhi mimpi-mimpi saya sekarang.

    3. Sering nonton reality show korea the return of superman
    Wkwk, menurut saya acara return of superman ini bagus banget, bukan hanya menunjukkan sisi lucu anak-anak tapi juga skill dan ilmu parenting. Mulai dari cara berkomunikasi, cara memberi punishment dan reward pada anak dll. Tapi tentunya ga seratus persen berpatokan dari acara itu, saya juga mencoba diskusi dengan teman-teman yang sudah jadi ibu dan membaca artikel-artikel parenting.

    Itu dia sedikit dari rencana saya, intinya sih mempersiapkan hati, fisik, dan ilmu untuk jadi mom nantinya. Karena saya yakin anak-anak punya hak untuk mendapatkan yang terbaik dari bundanya :)

    BalasHapus
  82. [UPDATE: berhubung pemilik blog kebanjiran, pengumuman diundur jadi tanggal 29 yah, maafff, kalo bisa ntar malem, saya umumin ntar malem ya...]

    BalasHapus