Belajar Menghasilkan Foto yang Menggugah Rasa di #SMESCODigipreneurDay



Coaching Class Fotografi 

Belum lama ini, tepatnya tanggal 19 April 2016 yang lalu, saya menghadiri acara SMESCO Digipreneur Day yang diselenggarakan di Galeri Indonesia WOW, Gedung SMESCO, seperti yang saya ceritakan di sini.

Pada kesempatan tersebut hadir bapak Ahmad Zabadi, selaku Direktur Utama LLP-KUKM atau Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi, Usaha Kecil dan UKM juga beberapa pembicara lainnya yang mengupas mengenai digitalisasi UKM.

Salah satu yang menarik perhatian saya adalah sesi coaching bersama Ferry Ardianto berjudul "Dialog Visual Dalam Fotografi".

Ferry Ardianto adalah seorang fotografer profesional yang telah menggeluti dunia fotografi selama kurang lebih 30 tahun. Karirnya berawal dari tahun 1984 di mana ia mendirikan studio Infinity yang khusus mengerjakan foto-foto untuk kebutuhan periklanan. Saat ini ia aktif mengajar di Universitas Trisakti serta sekolah fotografi Darwis Triadi.

Dalam coaching class di #SMESCODigipreneurDay tersebut, Ferry mengatakan bahwa fotografi adalah seni berkomunikasi melalui gambar. Siapa pun yang senang memotret, tujuannya adalah untuk membuat orang tergugah. Esensi dari kegiatan fotografi yang kita lakukan adalah agar orang lain yang melihat hasil foto kita ikut merasakan apa yang kita rasakan.

Lalu, apa tujuan kita memotret? yaitu untuk mempromosikan, menginformasikan, dan bercerita. Jadi, jangan terlalu memikirkan mediumnya dulu, namun berkonsentrasilah pada konten, yaitu konten yang bisa berpromosi, informatif, serta bercerita.

Ferry Ardianto

Gambar yang BAGUS vs Gambar yang BAIK

Mana yang kita pilih? gambar yang bagus atau gambar yang baik?. Menurut Ferry, menciptakan gambar yang bagus adalah mudah, gunakan saja kamera canggih, pasti gambarnya akan bagus (selama dipakai dengan cara yang benar).

Gambar atau foto yang bagus adalah foto yang diambil dengan asa, kecepataan, dan bukaan yang tepat. Sedangkan foto yang baik adalah foto yang diambil dengan cahaya yang bagus, komposisi yang sesuai, memiliki cerita, serta MENGGUGAH RASA.

Gambar yang baik mengandung pesan dan punya persepsi serta bertutur. Untuk menghasilkan gambar yang bertutur persiapkan diri kita untuk bercerita dan resapi pengalaman emosional yang kita rasakan.

Ferry memberi contoh, misalnya saat ia dalam perjalanan untuk memotret dan selama di jalan ia tidak menemukan pengalaman emosional terhadap sesuatu, biasanya ia tidak akan mengeluarkan kameranya, namun saat ia melihat sesuatu dan berpikir, "gila, bagus banget pemandangannya!", ia akan langsung mengeluarkan kameranya dan memotret.

Karena saat ia berpikir seperti itu, ia mengharapkan orang juga akan ikut merasakan apa yang ia rasakan saat melihat pemandangan di dalam foto karyanya.

contoh photo essay


Pentingnya Konsep dalam Fotografi

Salah satu hal yang penting dalam fotografi adalah KONSEP. Sebaiknya, sebelum datang ke suatu tempat untuk memotret, rencanakan dulu apa yang ingin kita buat, hasil seperti apa yang kita harapkan dan semua harus dikonsepkan.

Hindari datang ke suatu tempat atau acara tanpa tahu ingin memotret apa. Misalnya saat saya ingin menghadiri acara Smesco Digipreneur Day ini, apa konsep foto yang ingin saya buat?. Namun saat kita gagal menvisualisasikan konsep, jangan menyerah, jabarkan lagi konsep tersebut, buat lebih mengerucut agar lebih mudah divisualkan.


Photo Essay dan Photo Story

Photo Essay adalah serangkaian foto yang dibuat untuk menghasilkan rangkaian emosi kepada orang-orang yang melihatnya. Biasanya foto esai akan menampilkan rangkaian foto yang mengandung nilai emosi yang mendalam.

Dalam kesempatan tersebut Ferry memberikan contoh foto esai yang pernah dibuatnya, salah satunya adalah foto untuk mencari dana bagi anak-anak yang menderita penyakit jantung. Ia bercerita bahwa untuk proyek sosial tersebut ia menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengikuti proses operasi jantung yang dilakukan oleh seorang dokter bernama dr. Yusuf.

Ia pun mengamati proses operasi yang dilakukan oleh dr. Yusuf dari awal hingga akhir. Dari saat sang dokter berjalan melewati lorong rumah sakit, di mana para pasien dan orang tua pasien menyambutnya, memandanginya sebagai 'penyelamat'. Lalu saat dr. Yusuf masuk ke ruang operasi dan para asisten langsung membantunya memakai pakaian steril untuk operasi, sarung tangan, masker, dan lain sebagainya.

Ferry meresapi semua perasaan emosional yang muncul saat menyaksikan hal-hal tersebut, saat ia melihat dada kecil sang bayi dibedah oleh dokter, saat dadanya bergetar dan tergugah melihat sang dokter beserta staff lainnya yang begitu berdedikasi melakukan pekerjaan mereka demi nyawa si bayi... ya, sekali lagi, menggugah..., itulah yang perlu dihasilkan, foto-foto yang bercerita, yang dapat menggugah perasaan orang-orang yang melihatnya.

contoh photo story

Dr. Yusuf pun menggunakan foto-foto tersebut dalam presentasinya sampai ke luar negeri untuk mencari dana bagi anak-anak penderita penyakit jantung dan bantuan materi yang dihasilkan sangat banyak karena para penyandang dana yang mendengar presentasi dr. Yusuf serta melihat foto-foto Ferry merasa tergugah dan akhirnya tergerak untuk membantu. Seperti itulah kekuatan foto-foto yang yang bercerita...

Photo story adalah foto-foto yang bercerita mengenai seseorang, suatu tempat atau bahkan situasi. Salah satu contoh photo story yang diberikan oleh Ferry adalah saat ia memotret seorang pembuat keris di Bali.

Bagaimana menjadikan foto menarik? Menurut Ferry, untuk menghasilkan foto yang menarik dan menggugah, berimajinasilah dengan kreatif lalu beri judul dan atau caption yang menarik.

Sebelum melakukan perjalanan untuk mengambil foto, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan, antara lain:

1. Ketahui sebanyak mungkin tentang daerah tujuan
2. Lakukan survey kecil-kecilan tentang hal-hal menarik di tempat tujuan
3. Persiapkan diri untuk berkomunikasi dengan masyarakat setempat
4. Berimajinasi sepanjang waktu

Bagaimana? sudah siap menghasilkan foto yang menggugah rasa? :)

***

16 comments

  1. Fotografi memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempelajari lebih jauh bukan hanya hal tehnis saja tetapi juga olahrasa agar menghasilkan foto yang bagus dan mampu bercerita.
    Terima kasih ulasannya.
    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, makasih udah mampir pakdeee..

      Hapus
  2. ngambil foto nggak asal jepret, harus pake feel biar hasilnya bagus #menurut saya :D
    kalau saya kendalanya cuma satu kalo mo hunting foto, yaitu nggak punya kamera.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beli kamera dong mas sumarno, saya jg pake kamera poket atau mirrorless aja, kalo dslr susah, hehehe..

      Hapus
  3. Acara yang padat berisi, ilmunya banyak :D

    BalasHapus
  4. Aku senang kkut sesi Ferry Ardianto ini, dapat pencerahan dan asik disimak. Jadi ngeh soal foto bagus vs foto baik dan pengen banget bisa menghasilkan foto baik dan bagus jadinya. Nice sharing, Zata...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya keren yah sesi shqring kemaren mba.. :)

      Hapus
  5. Nah kan kalo moto harus punya konsep, ngak asal hanya jepret doang :-(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betulll mas @cumilebay, jangan asal jepret :)

      Hapus
  6. Fotogrfi selalu menjadi hal yang asyik buat aku, pengen ikutan.

    BalasHapus
  7. aku juga paling suka sesinya Om Feri ini..materinya ngak biasa, apalgi meyangkut foto bagus dan foto baik serta konsep

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa bener banget mba @sarinovita, sesinya berguna banget. Smoga banyak UKM yg memanfaatkan ilmu2 spt ini ya..

      Hapus
  8. pengen banget acara seperti ini ada di medan

    BalasHapus
  9. @noni
    semoga pihak penyelenggara membaca komen mba Noni yaa :)

    BalasHapus