Cara Saya Jadi Ratu Rumah Tangga
Sejak saya memutuskan resign dari law firm tempat saya bekerja dan menjadi work at home mom, saya benar-benar menikmati kesibukan saya sebagai ibu rumah tangga dan ibu yang (kebanyakan) bekerja dari rumah ini. Bahkan, resolusi saya di tahun 2015 adalah menjadi domestic goddess alias alias ratu rumah tangga yang mampu mengurus keluarga dengan lebih baik dan tetap cantik serta dapat menikmati waktu untuk diri sendiri ;p. Awal tahun 2016, cita-cita saya masih tetap sama, menjadi istri yang lebih baik untuk suami dan ibu yang lebih baik untuk anak-anak saya.
"The definition of a domestic goddess is woman who manages a home, cares for a family, and prepares meals with beauty and grace."
Namun sesudah lebaran tahun 2016 ini, saya harus berjuang lebih keras untuk menjadi domestic goddess karena setelah lebaran saya resmi tidak punya asisten rumah tangga yang menginap di rumah. Kedengarannya saya manja, ya?. Ngga, juga, sih, saat punya ART saya tetap melakukan banyak hal demi kebaikan keluarga, si mbak benar-benar sesuai perannya, yaitu sebagai asisten.
Sejak tidak memiliki asisten rumah tangga di rumah, saya pun menerapkan beberapa hal agar cita-cita mulia saya sebagai domestic goddess tetap tercapai :). Beberapa hal yang saya lakukan tentunya ada yang melibatkan keluarga saya, terutama suami dan anak-anak.
Membiasakan Anak Mandiri
Jujur saja, sebelumnya saya terlibat cukup banyak dalam menyiapkan semua perlengkapan anak-anak, mulai seragam sekolah, perlengkapan ekskul, sampai tugas sekolah. Namun, sejak tidak ada ART, saya pun memiliki kesempatan untuk mulai mengajarkan anak-anak agar lebih mandiri.
Sudah lama, sih, saya berencana mengajarkan beberapa life skills seperti mencuci piring dan memasak sederhana kepada anak-anak, tapi belum ada momen yang tepat, baru setelah ART tidak ada, barulah saya memulainya. Saat ini kalau hanya bikin mie instan, masak telur ceplok, masak nasi dan bikin kue terigu, sih, anak-anak saya sudah jago :)
Menurunkan Ekspektasi
Bisa dibilang saya adalah organizer addict, saya ingin semua ada pada tempatnya, terus bersih dan teratur. Namun saat tidak punya ART dengan tiga anak di rumah, ap;alagi yang satu masih balita, sepertinya hal tersebut sulit dipenuhi. Saya juga tidak mau menghambat kreativitas anak-anak dengan melarang mereka main ini itu. Saya pun mulai menurunkan ekspektasi saya. Rumah berantakan sedikit tidak masalah yang penting anak-anak dan suami terurus, saya pun tidak terlalu capek dan stress.
Manajemen Waktu
Sejak tidak ada si mbak, saya pun mulai membagi waktu seefisien mungkin. Sesekali ada mba baru yang datang hanya dua jam untuk mencuci dan seterika baju, namun tidak setiap hari. Saat si mba tersebut datang, saya biasanya akan lebih fokus mengurus dan mengajar anak-anak serta melakukan pekerjaan blogging. Namun saat si mba tidak datang, saya biasanya mengerjakan beberapa pekerjaan rumah tangga saat malam hari seperti mencuci baju, merapikan rumah, dan menyeterika.
Me Time
Setelah kurang lebih seharian berkutat dengan urusan rumah tangga dan anak-anak, boleh, dong, saya punya #metime. Me time saya sederhana saja, cukup nonton Fox Crime ditemani keripik kentang dan coklat, tanpa ada gangguan!. Yes, as simple as that. Kadang ke salon jika diperlukan, atau shopping kalau dapat bayaran, hihihi. Prinsip saya, saat saya merasa segar dan happy, saya akan jadi ibu yang lebih baik buat anak-anak saya :).
Alhamdulillah suami juga mendukung saya untuk punya me time. Kalau sudah waktunya saya nonton serial favorit di tv berbayar, dia seringkali mengajak anak-anak bermain (agar mereka tidak 'mengganggu' saya) dan tak jarang ia juga membuatkan saya kopi dan camilan, ahhhh... me time saya makin berkualitas, deh...
Menurunkan Ekspektasi
Bisa dibilang saya adalah organizer addict, saya ingin semua ada pada tempatnya, terus bersih dan teratur. Namun saat tidak punya ART dengan tiga anak di rumah, ap;alagi yang satu masih balita, sepertinya hal tersebut sulit dipenuhi. Saya juga tidak mau menghambat kreativitas anak-anak dengan melarang mereka main ini itu. Saya pun mulai menurunkan ekspektasi saya. Rumah berantakan sedikit tidak masalah yang penting anak-anak dan suami terurus, saya pun tidak terlalu capek dan stress.
Manajemen Waktu
Sejak tidak ada si mbak, saya pun mulai membagi waktu seefisien mungkin. Sesekali ada mba baru yang datang hanya dua jam untuk mencuci dan seterika baju, namun tidak setiap hari. Saat si mba tersebut datang, saya biasanya akan lebih fokus mengurus dan mengajar anak-anak serta melakukan pekerjaan blogging. Namun saat si mba tidak datang, saya biasanya mengerjakan beberapa pekerjaan rumah tangga saat malam hari seperti mencuci baju, merapikan rumah, dan menyeterika.
Me Time
Setelah kurang lebih seharian berkutat dengan urusan rumah tangga dan anak-anak, boleh, dong, saya punya #metime. Me time saya sederhana saja, cukup nonton Fox Crime ditemani keripik kentang dan coklat, tanpa ada gangguan!. Yes, as simple as that. Kadang ke salon jika diperlukan, atau shopping kalau dapat bayaran, hihihi. Prinsip saya, saat saya merasa segar dan happy, saya akan jadi ibu yang lebih baik buat anak-anak saya :).
Alhamdulillah suami juga mendukung saya untuk punya me time. Kalau sudah waktunya saya nonton serial favorit di tv berbayar, dia seringkali mengajak anak-anak bermain (agar mereka tidak 'mengganggu' saya) dan tak jarang ia juga membuatkan saya kopi dan camilan, ahhhh... me time saya makin berkualitas, deh...
Perlengkapan Bebersih yang Lengkap dan Tepat
Saat pertama kali mengajarkan anak-anak mencuci piring, salah satu wajan teflon kesayangan saya 'rusak' karena kaka mencuci menggunakan spons yang salah. Si kaka menggunakan spons yang terbuat dari serabut besi karena ia melihat kotoran yang tebal dan lengket serta berminyak di wajan tersebut sehingga ia pikir spons keras tersebut dapat dengan mudah membersihkan wajan tersebut.
Berawal dari situ, saya pun browsing tentang perlengkapan mencuci alat masak serta caranya agar tidak merusak alat masak yang kami miliki. Saya juga menemukan beberapa tips penting di www.britequeen.com. Setelah banyak membaca beragam tips di website tersebut, barulah saya tahu kegunaan spons favorit saya, Scotch Brite. Saya pun langsung mengajak anak-anak berbelanja di minimarket dekat rumah untuk membeli perlengkapan bersih-bersih rumah, mulai dari pel, sapu, sampai spons tiga warna untuk mencuci peralatan dapur.
Spons Scotch Brite Pink (ID 33) berfungsi untuk mencuci tempat minum dan botol minum. Wahhh, saya baru tahu, nih. Di rumah entah ada berapa banyak tempat minum karena saya, suami, dan tiga anak di rumah selalu membawa botol minuman setiap kali keluar rumah. Selama ini saya sering kesal karena sulit membersihkan botol minum dan dot milik si bungsu. Ternyata ada solusi dari Scotch Brite :).
Scotch Brite Pink untuk botol minum |
Spons Scotch Brite Hijau (ID 30) adalah
spons yang selama ini selalu saya pakai di rumah. Spons ini khusus untuk
mencuci peralatan masak karena bahan spons hijau mampu membersihkan
kotoran-kotoran yang menempel di peralatan masak.
Scotch Brite Hijau untuk mencuci alat memasak |
Spons Scotch Brite Kuning Anti-Gores (ID 37) adalah spons yang berfungsi untuk mencuci alat makan dan alat masak
teflon/anti-lengket. Ini dia, nih, yang wajib banget saya punya, agar kejadian
teflon rusak tidak terulang lagi.
Lalu, kenapa bisa beda-beda fungsi dari tiga warna sabut tersebut? alasannya karena spons Scotch Brite terbuat dari sabut yang mengandung serat dan mineral berkualitas. Sabut juga dibuat dengan teknologi yg ampuh membersihkan kotoran.
Scotch Brite Kuning untuk alat masak teflon |
Setelah tahu fungsi masing-masing spons, saya dan anak-anak
pun mencoba spons tersebut secara langsung, wah terbukti kegiatan beberes dan
bersih-bersih jadi makin cepat dengan hasil yang maksimal karena spons Scotch
Brite mencuci peralatan makan, peralatan masak, dan peralatan minum anak 3X
Cepat Bersih, 3X Tahan Lama!.
26 comments
Kaaakk.... ajarin akuuuhhh... wkkwk. Aku, banyak hal kudelegasikan si Mbak. Tapiii... kalau soal cuci pecah belah buat motret, beuhhh... dibela2in. Wkwkwkwkk.
BalasHapusBtw itu napkin cuco bgt ama sabut brite nya kak. Ha..ha..
Aku juga pake brite yang ijo mba dan baru tahu si pink itu unyu banget bwt cuci botol minuman ya..nuhun ah infonya mau searching yang pink :p
BalasHapus@widyanti yuliandari
BalasHapushahah iya, demiii... he eh, untung ada napkin yang cucok :)
@herva yulyanti
BalasHapusiya aku juga belum lama taunya mba.. ;p
Huwaaaa... kaguuum Mbak Zata dengan dirimu tidak pakai asisten rumah tangga. Hehehehe. Mengajarkan anak kemandirian memang salah satu kunci untuk mempermudah dan meringankan pekerjaan rumah tangga ya Mbak...
BalasHapus@Dani
BalasHapusmakasih mas Daniii... yes, anak2 berperan penting banget nih dalam mendukung gw jadi ibu yg lebih oke ;)
Keren. Aku belom bisa sepenuhnya bikin anak mandiri. Mereka masih manja. Dan emaknya masih gampang kasian. Termasuk urusan nyuci piring. Masih belom percaya mereka yabg nyuci. Takut gak bersih. Eh tapi, kalo pake spons Scotch Brite mah bisa kali, ya. Kan 3x lebih bersih dan cepat.
BalasHapusSpons2 itu bikin nyuci peralatan masak dan makan jadi asyik :D
BalasHapus@Nia K. Haryanto
BalasHapusperjuangannnn itu mba Nia, hehehe..
@Ani Berta
BalasHapusiya teh, abis warnanya lucu-lucu, yaaa... :)
iya nih, management waktuku buat beres2 rumah jadi berkurang, sering berantakan kan malu ya :D
BalasHapus@mariana, iya yah kadang malu meski sebenernya tamu juga pada maklum karena ada anak kecil di rumah :)
HapusEhem...ekem...me time yang bikin manja tuuuh... Bijaksana bngt si Papihnya anak-anak, bikin Zata padti pengen memperpanjang Me Timenya,hehe...
BalasHapusIyaaa bunda @Yati Rachmat, jadi betah me time lama2, hihihi...
HapusEhem...ekem...me time yang bikin manja tuuuh... Bijaksana bngt si Papihnya anak-anak, bikin Zata padti pengen memperpanjang Me Timenya,hehe...
BalasHapusMembaca bossnya Mbak Zata saya jadi ingat hari-hari pertama resign dari tempat pekerjaan dulu. Tidak tahan melihat Tangisan Anak setiap pagi jadinya saya memilih bekerja dari rumah saja. Dan memang keputusan tersebut sampai saat ini tidak pernah saya sesali, terbayar saat menyadari anak-anak tumbuh dengan sehat dan bahagia.
BalasHapusSelamat menjadi domestic goddess ya Mbak. Itu jabatan yang seksi :)
Bentuk Sponsnya unik, di rumah belum pakai ini hehehe
BalasHapusayahnya so sweet banget mbak, me time nya didukung penuh haha..
BalasHapuswih di rumah aku jg pakai scotch brite, spon yg paling awet gak cepet brudul hancur
@Evi
BalasHapusyesss setuju banget mba Evi, itu jabatan yang seksi! ;p
jadi ratu pun perlu strategi cerdas agar bisa menjalankan tugas dengan baik ya.
BalasHapusKok spons yang pink lucu ya mba bentuknya, selama ini dirumah pake yang ijo terus karena taunya diiklan tv kebanyakan pake yang itu hihi
BalasHapusHOHOOO SELAMA INI BELINYA YG IJO PALING BAWAH ITU, HIHI
BalasHapus@Neisia Larasati
BalasHapusiya ya lucu, karena warnanya pink dan bentuknya spt itu ya hehehe.. sama, aku dulu taunya jg yang ijo aja..
@bunda rizma
BalasHapusahaha toss Lok ;p
Makasih tips-nya Mba..
BalasHapusBtw scotch brite memang oke ya. Tapi blm pernah nyoba spons yg pink 😊😊
Makasih tips-nya Mba..
BalasHapusBtw scotch brite memang oke ya. Tapi blm pernah nyoba spons yg pink 😊😊