Tips Menghadapi Hari Pertama Sekolah


Bulan Juni lalu, si bungsu genap berusia enam tahun dan tiba-tiba ia meminta untuk masuk Sekolah Dasar sama dengan beberapa teman dan sepupunya, padahal rencana awalnya, ia akan masuk ke SD tahun depan saat usianya genap tujuh tahun.


Saya dan suami sempat kewalahan mencari SD yang masih bisa menerima murid baru di saat yang mepet seperti itu. Akhirnya kami berhasil memasukan ia ke SD Islam tempat kakak-kakaknya dulu bersekolah.

Long story short, si bungsu happy banget karena sudah diterima di sekolah yang memang ia inginkan. Namun di satu sisi, ia cukup kaget dan agak sulit beradaptasi pada awalnya karena masa transisi dari TK ke SD ternyata tidak semudah yang ia bayangkan, apalagi mentalnya baru siap secara tiba-tiba. Biasanya anak-anak akan siap secara mental untuk masuk SD karena sudah jauh-jauh hari tahu bahwa ia akan masuk ke sekolah dasar, namun si bungsu kan prosesnya tidak sampai satu bulan, hehe..

Minggu pertama si bungsu bersekolah, kami agak keteteran. Si bungsu masih sulit bangun pagi. Saat masih TK, ia biasa bangun jam tujuh pagi karena sekolah dimulai jam delapan dan lokasinya pun sangat dekat dari rumah. Namun, di SD, ia harus bangun sebelum jam enam pagi karena kegiatan sekolah dimulai pukul tujuh pagi dan lokasinya pun agak jauh dari rumah.

Beberapa drama kecil pun terjadi, namun akhirnya kami bisa mengatasi hal tersebut. Di bulan kedua ini, alhamdulillah semua berjalan dengan lancar.




Berikut beberapa hal yang kami lakukan agar hari-hari pertama si bungsu di sekolah berjalan dengan baik:

MEMPERSIAPKAN MENTAL
Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa mental si bungsu dan mental saya awalnya belum begitu siap karena rencana masuk SD yang sangat tiba-tiba ini. Namun mau tidak mau kami harus menghadapinya. Saya dan suami pun bergantian mengajak si bungsu ngobrol soal apa dan bagaimana SD itu, soal cara belajar yang sedikit berbeda, jam belajar yang lebih panjang, dan seterusnya.

Abang dan kakak pun menjadi pendukung utama si bungsu. Dengan mudah si bungsu bisa merasa familiar dengan sekolah barunya karena abang dan kakak yang banyak bercerita soal sekolah tersebut, pelajarannya, guru-gurunya, bahkan sampai soal kantin sekolah yang jajanannya enak-enak :D.

MENGENALKAN SEKOLAH BARU
Sebelum anak-anak masuk ke sekolahnya yang baru, kami pasti selalu sudah mengunjungi dan mengelilingi sekolah tersebut sebelum mereka benar-benar bersekolah di sana. Nah, untung saja si bungsu sudah sangat familiar dengan sekolah barunya karena saat abang dan kakaknya masih bersekolah di SD Islam tersebut ia sering sekali ikut antar jemput kakak-kakaknya.

KEPERLUAN SEKOLAH
Keperluan sekolah harus dipersiapkan dengan baik karena di hari pertama sekolahnya, saya tidak ingin ia kelihatan berbeda dari anak-anak lain, misalnya memakai seragam yang salah atau tidak menggunakan atribut tertentu yang seharusnya dipakai.

Begitu juga dengan alat tulis. Beberapa hari sebelumnya saya sudah membeli buku tulis, pensil, rautan, penghapus serta sampul khusus di koperasi sekolahnya.

Selain itu tas dan sepatu juga sangat penting bagi kenyamanan si bungsu bersekolah. Kami pun membeli tas baru yang lebih besar dari yang ia pakai saat di TK. Sepatu pun harus baru karena peraturan sekolah mensyaratkan murid-murid untuk memakai hanya sepatu hitam.

NUTRISI YANG TEPAT
Bekal makan siang buat saya juga membutuhkan persiapan ekstra. Biasanya saat si bungsu masih TK, saya hanya perlu membawakannya roti lapis dan camilan lainnya karena waktu bersekolah yang cukup singkat, namun sekarang, saat ia sudah duduk di sekolah dasar di mana jam belajarnya lebih panjang dari sebelumnya, ia membutuhkan lebih banyak asupan dan nutrisi sehingga saya harus membekalinya makan siang serta camilan sekaligus.

Tidak hanya itu, saya pun memaksimalkan asupannya lewat susu. Si bungsu yang kadang sulit makan ini kebetulan sangat menggemari susu. Dalam sehari ia bisa mengonsumsi lebih dari lima gelas susu. Oleh karena itu, saya memilihkan susu yang terbaik buatnya, susu yang punya komposisi gizi yang tepat dan tentu saja harganya harus terjangkau.




Pilihan saya jatuh pada susu pertumbuhan anak usia 5-12 tahun yaitu vidoran Xmart 5+ yang mengandung cod liver oil atau minyak hati ikan kod yang mengandung DHA dan EPA serta vit A dan D alami, berfungsi untuk mengoptimalkan kecerdasan, meningkatkan daya tahan dan pertumbuhan.
vidoran Xmart 5+ juga tinggi vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B9, dan B12 yang berperan sebagai koenzim perubahan karbohidrat menjadi energi. 

Selain itu susu pertumbuhan ini memiliki kandungan kalsium yang tinggi yang berguna untuk pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi, serta tinggi zat besi dan zinc, selain itu vidoran Xmart 5+ sudah bisa di beli di  Carrefour, Yogya, Alfamidi, Hari-hari atau bisa juga via online melalui Tempo Store di Blibli & Lazada lho :).

*****

13 comments

  1. Tipsnya keren Mba Zata!
    Kandungan susu ini kayanya ok banget yah jadi pengen beli buat anakku 😊

    BalasHapus
  2. Waaw...tengkyu tipsnya, Ta. Meski dah dua kali menghadapi masa ini,gue deg2an juga nih ntar masanya Pendar

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sama En, tetep aja mau anak ke berapa kek, tetep perlu persiapan matang ya..

      Hapus
  3. Btw pijar sama Pendar susunya juga Vidoran loh
    Pijar Vidoran 5+ cokelat
    Pendar untuk 3th rasa madu

    BalasHapus
  4. Setuju banget, mempersiapkan mental anak masuk sekolah mesti jauh2 hari. Apalagi SD beda banget sm TK ya ...

    BalasHapus
  5. Vidoran enak ya? Blom pernah coba beli buat Bumi, nih.... Soalnya anak gue emang "gila" susu, tiada hari tanpa susu. Mau ah, coba beli nanti. Btw, ada yg Uht nggak sik? Rempong booook pakai susu bubuk, hahahaha #EmakMalas 😂😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahaha sama dong ya. UHT? wah blom pernah beli sih, tar ku cek yah..

      Hapus
  6. Pasti serba kaget yaa kalau udah direncanakan tahun depan, eh malah si kecil maunya tahun ini. Thanks tipsnya mbak. Rani baru masuk SD tahun depan nih. Tahun ini nganggur dulu. Hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bener mba Andy. Wahh tahun depan udah SD ya ..

      Hapus