Strategi Kreatif Jadi Digital Influencer


Di acara #BloggerDay2018 kemarin yang berlokasi di hotel ASHLEY Jakarta, salah satu sesi bincang-bincang yang diadakan oleh BloggerCrony Community bertema "DIGITAL INFLUENCERS: Fenomena & Strategi Kreatif".

Tentu saja tema ini sangat menarik buat 100 bloggers yang hadir dalam kesempatan tersebut, apalagi pembicaranya adalah mas TUHU NUGRAHA.  Sesi yang dijadwalkan hanya berlangsung 1,5 jam tersebut molor karena banyaknya antusiasme dari para peserta :).

Dalam kesempatan tersebut, mas Tuhu berbagi cerita tentang fenomena digital influencer yang sangat kompetitif ini. Bagaimana saat ini banyak sekali bermunculan digital influencer yang kemudian cukup mudah tergantikan oleh yang lainnya. 

Artinya banyak dari mereka yang hanya menikmati jadi digital influencer sesaat saja karena banyak faktor, kurang unik, mudah terganti oleh influencer baru, tidak meng-upgrade diri, malas berinvestasi untuk pekerjaannya, dan juga kepribadian yang kurang disukai oleh netizen.

Tuhu memberi contoh kasus yang viral secara negatif di sosial media seperti Broddie di mana tuntutan gaya hidup yang berlebihan serta miskinnya inovasi membuat ia katanya malah jadi simpanan seorang sugar daddy

Ada juga yang tetap bertahan sebagai seorang digital influencer dengan banyak pengikut serta tawaran endorse, namun karena kontroversi serta image-nya yang dianggap negatif, banyak brand besar yang enggan bekerjasama dengannya.

Lalu bagaimana caranya agar kita tidak seperti dua contoh di atas? bagaimana strateginya agar kita bisa bertahan di tengah persaingan yang ketat dan kompetitif ini?. 

Menurut mas Tuhu, seorang digital influencer, entah itu blogger, buzzer, selebgram, dll, harus memiliki beberapa hal di bawah ini ...

ADDED VALUES dan KOMPETENSI
Bisa didapat dari belajar banyak hal, seperti public speaking, creative writing, mind mapping, fotografi, videografi, dst.

Jangan malas untuk berinvestasi bagi diri sendiri, datang ke seminar berbayar, ikuti pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan kompetensi kita, ikut festival youtuber di luar negeri, dst, adalah langkah yang sangat disarankan oleh mas Tuhu.

Daripada menggunakan bayaran kita yang sudah lumayan untuk meng-upgrade gaya hidup, kenapa nggak kita gunakan untuk meng-upgrade skills dan kompetensi kita?.

RESEARCH
Yes, sebagai digital influencer, perlu sekali untuk melakukan riset untuk mengetahui siapa saja kompetitor kita dan inovasi baru apa yang perlu kita lakukan untuk bisa bersaing secara positif.

KELOLA DENGAN PROFESIONAL
Sama halnya dengan profesi lainnya, seorang digital influencer juga diharapkan untuk bersikap profesional. 

Menjaga hubungan baik dengan klien (agensi, brand, dll) dengan menepati tenggat waktu pekerjaan serta hasil pekerjaan yang maksimal adalah satu keharusan untuk bertahan di bidang ini.

Jika ada dana lebih, tak ada salahnya menggaji asisten atau bahkan tim manajemen.

Selain itu, jika kita digital influencer sekaligus blogger, ada beberapa ide bisnis yang bisa kita jalankan dengan profesional, lho. Gak percaya?. Baca deh artikel terbaru mas Tuhu di sini.


DIGITAL SKILLS
Jangan nyinyir di sosmed, pikirkan baik-baik apa yang akan diposting. Kontroversial boleh tapi tentang apa, sejauh apa, dan bagaimana akibatnya terhadap diri kita dan orang lain.

Nah, siap jadi digital influencer yang oke dan nggak cuma sekejap lalu nggak kedengeran lagi?. Segera berinvestasi untuk diri sendiri, ya! ;p

*****

19 comments

  1. Harus siap ya ka Zata, apapun profesinya si. Apalagi profesi digital influencer bersifat nomaden dan dinamis, jadi memang kudu terus upgrade diri.

    BalasHapus
  2. Sangat berfaedah sekali tulisan ini. Wajib dibookmark! 👍

    BalasHapus
  3. Berarti harus serius bila ingin sukses di bidang ini, ya. Termasuk attitude juga harus diperhatikan :)

    BalasHapus
  4. Halo, Mbak Zata!

    Menarik sekali artikelnya, saya bacanya sambil menikmati. Hehe... Terima kasih sharingnya, Mbak. Mari bersemangat berinvestasi untuk diri sendiri.

    BalasHapus
  5. Emang kesuksesan itu butuh yang serius sih ya mba. Hummm mungkin aku masih kurang berinvestasi buat diri sendiri kali ya.

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. kunci utama seorang influencer yaitu kreatifitas dan attitude.

    BalasHapus
  8. Hiii... sorry oot nih hehe mau tanya dokter kulit yg km dtgin pas kulit tangan km bermasalah setelah lajiran dmn ya? Thank youuu 😊

    BalasHapus
  9. Setuju.
    Agar bisa survive sebagai digital indluencer, faktor di atas kudu kita miliki.

    BalasHapus
  10. Ilmunya mantep ini, bener mba jangan nyinyir di sosmed, ini juga jadi investasi ya sebagai digital influencer

    BalasHapus
  11. well-noted mba..dan asyik banget bisa gabung di acara seru kayak begini ya

    BalasHapus
  12. tulisannya sangat bermanfaat! setelah baca jadi makin yakin untuk selalu konsisten ketikaa mengerjakan suatu hal, gak cuma senang hype sesaat aja..

    BalasHapus
  13. Meng-upgrade diri memang perlu...ini jadi PR buat saya...

    BalasHapus
  14. Wah baru liat tulisan ini, karena cek Google Analytics, menjadi top referral ke blog gue. Makasih ya mendadak jadi ikut terkenal panjat sosial karena disebut dan dilink di sini. Sekali lagi terima kasih...

    BalasHapus
  15. noted banget mba, kalo uda keteteran ga salah ya gaji admin sosmed. biar makin profesional

    BalasHapus
  16. Bagus banget artikelnya,kusimak baik-baik kiatnya.
    Intinya harus profesional ... tepat waktu,membina hubungan baik dengan siapapun dan konsisten 👍

    BalasHapus
  17. kreatifitas dan terus aktif, iya sih ya daripada mengupgrade gaya hidup mending upgrade skills sesuai passion. setuju

    BalasHapus